Kamis, 31 Desember 2020

Teori Bias Status Quo (Status Quo Bias Theory) (skripsi dan tesis)


Teori bias status quo bertujuan untuk menjelaskan preferensi orang untuk
mempertahankan status atau situasi yang ada saat ini. Pembuatan keputusan yang
rasional, merupakan suatu langkah dalam membuat perubahan ke sebuah alternatif
baru dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi atas penaksiran biaya relatif
dibandingkan manfaat perubahan. Terdapat dua tipe biaya dalam pandangan
pembuatan keputusan rasional, yaitu biaya transisi dan biaya ketidakpastian.
Biaya transisi adalah biaya yang terjadi sebagai dampak penyesuaian
dengan situasi atau kondisi yang baru. Biaya-biaya transisi terdiri dari biaya untuk tahap pembelajaran pada implementasi sistem teknologi informasi baru atau biaya yang muncul karena adanya pekerjaan yang hilang karena penerapan sistem
teknologi informasi baru. Sedangkan biaya ketidakpastian merupakan biaya yang timbul akibat adanya ketidakpastian secara psikologis atau persepsi mengenai risiko yang dihubungkan dengan penerapan sistem teknologi informasi baru. Bias status quo menjadi tinggi karena dengan adanya implementasi teknologi informasi akan menimbulkan perubahan yang mendasar pada sistem dan prosedur kerja,
kekhawatiran atas resiko yang tinggi atas perubahan yang terjadi (Saring
Suhendro, et.al : 2015).
Kesalahan persepsi kognitif, merupakan perasaan tidak suka terhadap
kerugian. apabila kerugian yang dirasakan lebih besar dibandingkan dengan
keuntungan nilai persepsi yang diperoleh, individu akan cenderung memilih
mempertahankan posisi yang ada seperti saat ini (status quo). Dalam perspektif ini, bias status quo menjelaskan bahwa apabila individu merasa pada kondisi mengalami kerugian, maka individu cenderung akan menjadi penolak risiko.

Tidak ada komentar: