Kamis, 31 Desember 2020

Pengaruh Faktor Psikologi Terhadap Perilaku Investor (skripsi dan tesis)


Overconfident adalah salah satu faktor psikologi yang ditengarai
mempengaruhi perilaku investor faktor lain yang juga ditengarai mempengaruhi
perilaku investor adalah Data Mining, Status Quo, Social Interaction, Emotion,
Mental Accounting, Representativeness, Familiarity, Considering The Past, Fear
And Greed, Self Control, dan Loss Aversion. Overconfident merupakan
kecenderungan orang untuk terlalu yakin dengan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki, serta ketepatan dari informasi yang diperolehnya. Dalam study
yang dilakukan oleh Barber dan Odean (2001) memberikan bukti empiris bahwa
investor pria lebih berani menanggung risiko dalam melakukan investasi
dibandingkan wanita. Faktor–faktor psikologi dapat membentuk perilaku
keuangan investor dalam melakukan transaksi jual beli saham di bursa. Ritter
(2003) mengemukakan bahwa “behavioral finance has two building blocks:
cognitive psychology and the limit arbitrage pshycologi ”. Psikologi kognitif
menyangkut bagaimana cara orang berfikir. Dalam beberapa literatur psikologi
juga menjelaskan bahwa orang sering membuat systematic error dalam cara
berfikir investor misalnya overconfidence. Terkadang pilihan terhadap bagaimana
cara berfikir investor menimbulkan distorsi. Selain faktor overconfidence ada
beberapa faktor psikologi lain yang di tengarai mempengaruhi perilaku investor
misalnya seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Tilson (2005) yang
mengemukakan bahwa behavioral finance menjelaskan bagaimana dan mengapa
emosi dan kognitif error mempengaruhi investor dan menciptakan anomaly saham
di pasar modal. Faktor emosi berkaitan dengan adanya badmood atau goodmood
seorang investor yang dapat mempengaruhi dalam transaksi jual beli saham
dibursa. Emosi merupakan bagian penting dalam proses pengambilan keputusankeputusan yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi (Nofsinger, 2005).
Saat goodmood investor dapat mengembil keputusan dengan baik dan benar,
sebaliknya pada saat badmood, investor cenderung tidak dapat mengambil
keputusan dengan baik dan benar.
Menurut Tilson (2005), ada beberapa hal yang menyebabkan kesalahan
berfikir investor diantaranya adalah sebagai berikut :
a.Overconfidence
b. Projecting the immediate past into the distant future
c. Herd-like behavior (social proof), driven by a desire to be part of the crowd or
an assumption that the crowd is omniscient
d.Misunderstanding randomness; seeing patterns that don’t exist
e.Commitment and consistency bias
f. Fear of change, resulting in a strong bias for the status quo
g. “Anchoring”on irrelevant data
h. Excessive aversion to loss
i. Using mental accounting to treat some money (such as gambling winnings or
an unexpected bonus) differently than other money
j. Allowing emotional connections to over-ride reason
k. Fear of uncertainty
l. Embracing certainty (however irrelevant)
m. Overestimating the likehood of certain event based on very memorable data or experiences (vividness bias)
n. Becoming paralyzed by information overload
o.Failing to act due to an abundance of attractive options, etc

Tidak ada komentar: