Kamis, 31 Desember 2020

Tahap-tahap Dalam Pengambilan Keputusan (skripsi dan tesis)


Pada saat pengambilan keputusan setiap decision maker (pengambil
keputusan) perlu memperhatikan tahap-tahap yang telah dipaparkan Stoner et al. (1995: 248:251), tahapan pengambilan keputusan rasional yaitu pengambil
keputusan yang memberi bobot pilihan yang tersedia dan menghitung resiko
optimal. Pengambilan keputusan rasional sangat berguna dalam membuat
keputusan yang tidak terprogram. Berikut ini adalah tahap-tahap dalam
pengambilan keputusan rasional:
1. Pengamatan Situasi
Tahap ini perlu menemukan masalah apa yang sebenarnya sedang terjadi
setelah ini mencari tahu apa penyebab masalah tersebut dan yang terakhir
adalah menentukan pengambilan keputusan yang tepat untuk masalah tersebut.
2. Kembangkan Alternatif
Tahap ini mungkin cukup sederhana bagi sebagian besar keputusan
terprogram tetapi tidak demikian sederhana untuk keputusan tidak terprogram
yang kompleks, terutama apabila ada kendala di waktu. Untuk meningkatkan
kreativitas dalam mengembangkan alternatif, banyak orang yang
mengandalkan saran dari individu ataupun kelompok. Dalam pemungutan
saran secara tidak langsung mereka memberikan beberapa alternatif dalam
pengambilan keputusan.
3. Mengevaluasi Alternatif dan Memilih Yang Terbaik
Tahap ini adalah berfokus untuk memilih alternatif dalam pengambilan
keputusan yang paling tepat. Hasil dari pengambilan keputusan tersebut harus
dapat menjawab masalah yang ada dan mampu untuk memberi kepuasan
kepada individu, kelompok atau organisasi yang terlibat. Selain itu kesiapan
dalam menerima konsekuensi harus diperhatikan agar dapat menerima setiap
keadaan setelah pengambil keputusan dilakukan.
4. Implementasi Keputusan dan Monitor Hasil
Setelah alternatif terbaik yang tersedia dipilih, pengambil keputusan siap
membuat rencana untuk menghadapi persyaratan dan masalah yang mungkin
dihadapi dalam usaha mewujudkannya. Mengimplementasikan suatu
keputusan meliputi lebih dari sekedar menentukan urutan-urutan yang tepat.
Sumber daya harus dicari dan dialokasikan menurut keperluan. Pengambil
keputusan menetapkan segala sesuatu yang telah disepakati. Alternatif yang
telah di implementasikan lalu di monitor dalam perkembangannya apakah
telah mencapai hasil yang telah ditentukan.
Lebih lanjut lagi Simon dalam Usman (2011), menjelaskan bahwa dalam
mengambil keputusan ada tiga tahap proses yang harus diperhatikan yaitu:
1. Kegiatan intelijen
Kegiatan seperti halnya di militer, pengambilan keputusan diawali dengan
mengintai dan mengindentifikasi situasi dan kondisi lingkungan.
2. Kegiatan Desain
Pengambilan keputusan menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
kemungkinan dari aksi yang akan diambil.
3. Kegiatan Pemilihan
Pengambilan keputusan memilih satu yang terbaik dari sejumlah alternatif.
4. Kegiatan Implementasi
Menerapkan pengambilan keputusan tersebut dan mengevaluasi hasil yang
ada.
Sedangkan menurut Bacon dalam Supranto (2009: 17-19), menjabarkan
enam langkah dalam pengambilan keputusan yaitu:
1. Rumusan persoalan keputusan
Persoalan (problem) ialah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang
diinginkan/diharapkan. Perumusan atau pendefinisian persoalan keputusan
artinya usaha mempersempit ruang lingkupnya. Kita harus berusaha mencari
pemecahan yang baik bagi suatu soal yang tepat (benar) sebab pemecahan
terbaik bagi persoalan yang salah tidak akan ada gunanya. Maka dari itu,
dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan bisa menemukan
persoalan apa yang perlu dipecahkan/diputuskan.
2. Kumpulan informasi
Setiap persoalan yang sudah lama atau baru saja timbul pasti memiliki faktorfaktor penyebabnya. Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau
tindakan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya
persoalan tersebut. Perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan
artinya faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab timbulnya perosalan
tersebut.
3. Cari alternatif tindakan
Seperti kita ketahui memutuskan berarti memilih salah satu dari beberapa
alternatif yang tersedia berdasarkan kriteria tertentu serta memiliki alternatifalternatif solusi yang fisibel.
4. Lakukan analisis alternatif yang fisibel
Setiap alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan suatu
kriteria tertentu atau prioritas. Hasil analisis sangat memudahkan pengambilan
keputusan di dalam memilih alternatif yang terbaik, oleh karena kegiatan
analisis berusaha memisahkan mana alternatif yang harus dipertahankan
karena memenuhi syarat tertentu dan mana yang harus ditinggalkan karena
tidak memenuhi syarat.
5. Pilih alternatif terbaik
Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah
satu alternatif di antara banyak alternatif. Di dalam penentuan alternatif
tentunya memiliki pertentangan kepentingan seperti antara pimpinan dan staf,
keputusan bisa berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apapun dasar
pertimbanganya analsisi alternatif yang fisibel akan menunjukkan alternatif
terbaik bagi pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil bisa didasarkan
atas suatu kompromi bisa juga atas tekanan. Memang harus diakui ada hasil
keputusan yang memuaskan semua pihak tetepi ada juga yang merugikan
pihak lain.
6. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya
Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking certain
action). Pelaksanaan suatu rencana tindakan (action plan), merupakan tahap
akhir dari proses pengambilan keputusan. akan tetapi kita tidak berhenti di
sana. Kita harus selalu melakukan evaluasi hasil keputusan, apakah memang
sudah sesuai dengan tujuan semula yang sudah digariskan sebagai suatu
kebijaksanaan (policy) atau ada hal-hal baru yang mengharuskan mengubah
tujuan semula. Evaluasi hasil memberikan masukan (input) atau umpan balik
(feed back) yang sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk
mengubah tujuan semula karena terjadi perubahan-perubahan. Hasil evaluasi
suatu keputusan bisa untuk mengubah tujuan atau menyusun prioritas baru.
Umpan balik sebagai hasil evaluasi merupakan unsur metode ilmiah yang
sangat penting bagi pengambil keputusan.

Tidak ada komentar: