Kamis, 31 Desember 2020

Faktor Psikologi Investor (skripsi dan tesis)


Faktor psikologi pemodal dalam memilih investasi dan menginvestasikan
dananya ada beberapa, yaitu :
a. Overconfidence
Overconfidence adalah perasaan percaya pada dirinya sendiri secara berlebihan.
Overconfidence membuat investor overestimate terhadap pengetahuan yang
dimiliki oleh investor itu sendiri, dan underestimate terhadap prediksi yang
dilakukan karena investor melebih-lebihkan kemampuannya (Nofsinger, 2005).
Overconfidence juga mempengaruhi investor berperilaku mengambil risiko,
Investor yang rasional berusaha untuk memaksimalkan keuntungan sementara
memperkecil jumlah dari risiko yang diambil (Nofsinger, 2005).
Overconfidence juga dapat menyebabkan investor menaggung risiko yang lebih
besar dalam melakukan keputusan untuk berinvestasi.
Indikator yang digunakan sebagai berikut :
1) Pengetahuan investor, dapat membantu investor dalam berinvestasi.
2) Kemampuan investor, dapat membantu investor dalam berinvestasi.
3) Risiko menjadi tidak berarti bagi investor.
b. Data Mining
Investor menemukan pola di luar random dengan membaca dan meneliti data
di masa lalu (historical data) dan menggunakannya sebagai alat untuk
memprediksi kejadian di masa yang akan datang (Roth, 2007).
Indikator yang digunakan sebagai berikut :
1) Investor dapat membaca data masa lalu produk investasi sebelum
memutuskan untuk berinvestasi.
2) Investor dapat memprediksi kejadian dimasa yang akan datang dengan
meneliti produk investasi tersebut dari data masa lalu.
Universitas Sumatera Utara
c. Emotion
Faktor emosi berkaitan dengan adanya badmood atau goodmood seorang
investor yang dapat mempengaruhi dalam transaksi jual beli saham dibursa.
Emosi merupakan bagian penting dalam proses pengambilan keputusankeputusan yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi (Nofsinger, 2005).
Pada suatu saat goodmood investor dapat mengembil keputusan dengan baik
dan benar, sebaliknya pada saat badmood investor cenderung tidak dapat
mengambil keputusan dengan baik dan benar.
Indikator yang digunakan sebagai berikut :
1) Investor dapat melakukan investasi dengan lebih baik dan tepat, saat emosi
investor sedang baik (goodmood).
2) Investor dapat salah mengambil keputusan dalam berinvestasi pada saat
saya sedang buruk (badmood).
d. Mental Accounting
Investor yang mempunyai mental accounting dalam pengambilan keputusan
saat bertransaksi ialah investor yang mempertimbangkan cost dan benefit dari
keputusan yang diambil (Nofsinger, 2005). Dengan seperti itu investor merasa
aman. Dalam arti investor lebih save dalam melakukan transaksi sehingga bisa
meminimalkan risiko karena adanya pertimbangan cost dan benefit yang akan
diperoleh dengan keputusan yang diambil misalnya risiko terjadinya loss dalam
jumlah yang besar.
Indikator yang digunakan sebagai berikut :
1) Dalam berinvestasi investor selalu menghitung keuntungan yang akan
diperoleh.
2) Dalam melakukan investasi investor selalu menghitung biaya yang akan
dikeluarkan.
h. Familiarity
Investor menilai sesuatu berdasarkan familiarity sudah di kenal (Nofsinger,
2005). Investor cenderung menginvestasikan dananya pada pada perusahaan
yang sudah dikenalnya.
Indikator yang digunakan sebagai berikut :
1) Dalam berinvestasi investor memilih produk investasi yang lebih dikenal
atau diketahui.
2) Dalam menentukan perusahaan tempat investor berinvestasi, investor akan
memilih perusahaan yang lebih di kenal atau di ketahui.

Tidak ada komentar: