Kamis, 31 Desember 2020

Ciri-ciri Masa Remaja (skripsi dan tesis)


Ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat dibanding
dengan masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam Desmita (2008 : 190)
dijelaskan bahwa pertumbuhan cepat bagi anak perempuan terjadi 2
tahun lebih awal dari anak laki-laki. Maka untuk mengimbangi
pertumbuhan yang cepat ini, remaja membutuhkan makan dan tidur yang
banyak. Perkembangan fisik dalam proporsi tubuh selama masa remaja,
juga terlihat pada perubahan ciri-ciri wajah, dimana wajah anak-anak
mulai menghilang, seperti dahi yang semula sempit sekarang menjadi
luas, mulut melebar dan bibir menjadi lenih penuh.
b. Perkembangan seksual
Perkembangan seksual kadang-kadang menimbulkan masalah dan
menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri, dan sebagainya.
Tanda-tanda perkembangan seksual pada remaja laki-laki diantaranya
sperma mulai bereproduksi, ia mengalami masa mimpi pertama yang
tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada remaja perempuan,
bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena sudah mendapatkan menstruasi
yang pertama.
c. Perkembangan kognitif
Pada tahap ini anak sudah dapat berpikir abstrak dan hipotesis. Pada
masa ini, anak sudah mampu memikirkan sesuatu yang akan atau
mungkin terjadi, sesuatu yang abstrak. Di samping itu, pada tahap ini
remaja juga sudah mampu berpikir sistematik, mampu memikirkan
semua kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan permasalan
(Desmita, 2008 : 195).
d. Perkembangan psikososial
Menurut Erikson, masa remaja masuk pada tahap pencarian identitas dan
kebingungan peran karena masa remaja remaja merupakan masa
peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Selama masa ini, remaja mulai
menyadari sifat-sifat yang melekat pada dirinya, seperti kesukaan dan
ketidaksukaannya, tujuan-tujuan yang diinginkan tercapai di masa
mendatang, kekuatan dan hasrat untuk mengontrol kehidupannya sendiri.
e. Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih labil. Hurlock (Desmita, 2008 : 212)
menjelaskan adapaun meningginya emosi terutama karena anak laki-laki
dan perempuan berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi
baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan
diri untuk menghadapi keadaa-keadaan itu.
f. Hubungan dengan orang tua
Remaja meluangkan waktunya lebih sedikit dengan keluarga dan
meluangkan waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan dunia luar
yang lebih luas, maka remaja berhadapan dengan bermacam-macam
nilai-nilai dan ide-ide. Seiring dengan terjadinya perubahan kognitif
selama masa remaja, perbedaan ide-ide yang dihadapi sering
mendorongnya untuk melakukan pemeriksaan terhadap nilai-nilai dan
pelajaran-pelajaran yang berasal dari orang tua. Akibatnya, tak sedikit
remaja mulai mempertanyakan dan menentang pandangan-pandangan
orang tua serta mengembangkan ide-ide mereka sendiri (Desmita, 2008 :
217-218).
g. Hubungan dengan teman sebaya
Hubungan dengan teman sebaya mempunyai arti yang sangat penting
dalam kehidupan remaja. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam
Desmita, 2008 220) menekankan bahwa melalui hubungan teman sebaya
anak dan remaja belajar tentang hubungan timbak balik secara simetris.
Anak mempelajari prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan melalui
peristiwa pertentangan dengan teman sebaya. Mereka juga mempelajari
secara aktif kepentingan-kepentingan dan perspektif teman sebaya dalam
rangka memuluskan integrasi dirinya dalam aktivitas teman sebaya yang
berkelanjutan

Tidak ada komentar: