Efisiensi dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran (output)
dengan masukan (input), atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input
yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien menurut
Syafaroedin Sabar, (1989) dalam Elvira (2012): (1) Mempergunakan jumlah unit
15
input yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah input yang dipergunakan
oleh perusahaan lain dengan menghasilkan jumlah output yang sama, (2)
Menggunakan jumlah unit input yang sama, dapat menghasilkan jumlah output
yang lebih besar.
Secara keseluruhan efisiensi perbankan berupa :
1. Efisiensi Skala (scale efficiensy): Bank dikatakan mencapai efisiensi dalam
skala ketika bank bersangkutan mampu beroperasi dalam skala hasil
yangkonstan (constant return to scale).
2. Efisiensi dalam Cakupan (scope efficiency): Efisiensi cakupan tercapaiketika
bank mampu beroperasi pada diversifikasi lokasi. Efisiensi Alokasi
(allocative efficiency): Efisiensi Alokasi tercapai ketika bank mampu
menentukan berbagai output yang memaksimalkan keuntungan.
3. Efisiensi Teknis (technical efficiency) Efisiensi Teknis pada dasarnya
menyatakan hubungan antara input dan output dalam suatu proses produksi.
4. Efisiensi Skala Ekonomi (economies of scale): Efisiensi Skala Ekonomi pada
dasarnya adalah berupa penghematan biaya (Mudrajad Kuncoro &
Suhardjono, 2002, hal 416), cara yang ditempuh adalah dengan :
a. Konsolidasi dalam pemrosesan data dan operasi.
b. Konsolidasi, diversifikasi, dan perampingan bagian investasi dan sekuritas
portofolio
c. Konsolidasi bagian kredit, termasuk dokumentasi dan persiapan kredit.
d. Konsolidasi penilaian kredit dan audit operasi.
e. Konsolidasi sistem antar cabang, termasuk penggunaan internet.
5. Efisiensi profitabilitas menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan
profit, perbandingan antara laba perusahaan dan investasi atau ekuitas yang
dipergunakan untuk memperoleh laba tersebut.
Penghematan biaya ini berhubungan dengan pengurangan biaya non
bungayang tinggi.
Dalam beberapa pembahasan tentang efisiensi bank juga
dikenal konsep efisiensi x (x- efisiensi) yang didefinisikan sebagai rasio biaya
minimal yang dikeluarkan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Efisiensi
x ini meliputi baik inefisiensi operasional maupun kesalahan karena penggunaan
input yang berlebihan dan alokasi yang tidak efisien atau kesalahan dalam
menentukan dan memilih kombinasi input yang konsisten dengan harga-harga
relatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
intermediasi dan produksi. Kedua pendekatan yang saling melengkapi ini
digunakan karena pertimbangan peran bank sebagai lembaga perantara yang
menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang
membutuhkan dana dan sebagai agent of services yang akan menyokong
perekonomian masyarakat dengan menyediakan jasa-jasa keuangan.