Kamis, 31 Desember 2020

Peran Ibu (Mothering) (skripsi dan tesis)


Ibu adalah peran yang paling penting selama rentang masa kehidupan.
Menurut Park dan Kim (2006) peran ibu dimulai semenjak anak berada dalam
kandungan (selama kehamilan) ibu diajarkan untuk berpikir, merasa, dan
bertindak demi bayi dalam kandungannya. Ketika anak lahir, ikatan fisik berubah
menjadi ikatan psikologis dan relasional. Ibu menumbuhkan dan mempertahankan
hubungan yang dekat antara dirinya dan anak dengan tetap berada didekat anak.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman, membuat batas minimal, serta
untuk memenuhi semua kebutuhan anak. Kebutuhan ketergantungan yang kuat
pada anak ini, baik emosional dan fisik, akan dipenuhi oleh ibu dalam bentuk
pengorbanan berupa pemanjaan ibu terhadap anak, bahkan jika kalau harus
memberikan pengorbanan yang luar biasa. Kesejahteraan fisik dan psikologis
seorang anak dianggap sebagai tanggung jawab utama ibu. Peran ibu saat ini
adalah untuk memanjakan anak dan memuaskan keinginan anak-anak sebanyak
mungkin. Keterkaitan emosional, keterikatan, ditekankan pada masa bayi (Hwang,
2006).Sebagai remaja, mereka merasakan bahwa melalui ibu, mereka mendapatkan
kepuasan, keamanan, dan cinta. Sehingga, anak-anak menjadi termotivasi untuk
mempertahankan hubungan yang dekat dengan ibu mereka. Remaja
melakukannya secara bertahap dan mengambil peran yang lebih aktif dengan
mencoba untuk menyenangkan ibu mereka, berperilaku sesuai dengan keinginan
ibu serta menginternalisasikan nilai-nilai dan keyakinan ibu kedalam dirinya
(Hwang, 2006). Melalui ikatan emosional yang kuat ini ibu mendorong anak
untuk berinteraksi dengan orang lain, seperti ayah, saudara dan guru (Kim dalam
Park & Kim, 2006).
Ibu bertanggung jawab untuk membesarkan anak-anak, memastikan bahwa
anak-anak menghormati dan mematuhi ayah mereka, merawat orangtua dan
anggota keluarga, dan mengelola urusan rumah tangga. Ibu mensosialisasikan dan
mengajarkan antara anak laki-laki dan perempuan dengan cara yang berbeda.
Anak laki-laki diajarkan untuk menjadi pemimpin dan untuk menjadi pencari
nafkah dan perempuan diajarkan untuk mengikuti dan mendukung calon
suaminya dan keluarga. Setelah anak perempuan menikah, dia dianggap anggota
keluarga suaminya (Hwang, 2006).
Ibu bertanggung jawab untuk mengelola urusan rumah tangga, termasuk
keuangan rumah tangga, memelihara hubungan sosial, dan memastikan bahwa
anak-anak disosialisasikan dengan baik. Ini adalah tanggung jawab ibu untuk
mendidik anak-anak dan untuk memastikan mereka berhasil secara akademis. Ibu
berkedudukan sebagai mediator antara anak dan sekolah dan ini merupakan peran
utama dalam menentukan keberhasilan anak dibidang akademis (Park dan Kim, 2006). Selain itu, ibu adalah manajer keuangan di rumah yang bertanggung jawab
untuk penanganan pendapatan rumah tangga. Dalam beberapa kasus, ibu juga
dituntut untuk bekerja di luar rumah untuk menambah penghasilan keluarga.
Dalam situasi ini, beban kerja seorang ibu meningkat dua kali lipat yaitu keluarga
dan pekerjaannya (karirnya) (Hwang 2006).
Menurut Azuma, Ho, Kim, dan Park (dalam Hwang, 2006) faktor utama
yang mempengaruhi peningkatan prestasi akademis remaja terletak pada
bagaimana orangtua memberikan dan mempertahankan relasi serta ikatan
emosional yang kuat antara orangtua dan remaja

Tidak ada komentar: