Kamis, 31 Desember 2020

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja (skripsi dan tesis)

 
Soeharsono Sagir mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja (Siswanto, 1987) adalah sebagai berikut:
1) Prestasi (Achievement)
Seorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu tujuan
"kebutuhan" atau needs dapat mendorongnya mencapai sasaran. David
McCleland menyatakan bahwa tingkat "needs of Achievement" (n-Ach) yang
telah menjadi naluri kedua (second nature), merupakan kunci keberhasilan
seseorang. n –Ach biasanya juga dikaitkan dengan sikap positif, keberanian
mengambil resiko yang diperhitungkan (bukan gambling, Calculated risk)
untuk mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan.
2) Penghargaan (Recognition)
Penghargaan pengakuan atau Recognition atas suatu prestasi yang telah
dicapai oleh seseorang akan merupakan motivator yang kuat. Pengakuan
atas suatu prestasi, akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi
daripada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah.
Penghargaan atau pengakuan dalam bentuk piagam penghargaan atau
medali, dapat menjadikan motivator yang lebih kuat dibandingkan dengan hadiah
berupa barang atau bonus/uang.
3) Tantangan (Challenge)
Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan motivator kuat bagi manusia
untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan
mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi motivator, bahkan
cenderung untuk menjadi kegiatan rutin. Tantangan demi tantangan biasanya
akan menumbuhkan kegiatan kegairahan untuk mengatasinya.
4) Tanggung Jawab (Responsibility)
Adanya rasa ikut serta memiliki (sense of belonging) atau "rumoso handarbeni”
akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.
5) Pengembangan (Development)
Pengembangan kemampuan seseorang baik dari pengalaman kerja atau
kesempatan untuk maju, dapat merupakan motivator kuat bagi tenaga kerja untuk
bekerja lebih giat atau lebih bergairah.
6) Keterlibatan (Involvement)
Rasa ikut terlibat atau involved dalam suatu proses pengambilan keputusan
atau bentuknya, dapat pula "Kotak Saran" dari tenaga kerja,yang dijadikan
masukan untuk manajemen perusahaan, merupakan motivator yang cukup kuat
untuk tenaga kerja.
Melalui kotak saran, tenaga kerja merasa diikutsertakan dalam proses
pengambilan keputusan atau langkah-langkah kebijakan yang akan diambil
manajemen. Rasa terlibat akan menumbuhkan rasa ikut bertanggungjawab, rasa
dihargai yang merupakan "tantangan" yang harus dijawab, melalui peran
serta berprestasi, untuk mengembangkan usaha maupun pengembangan
pribadi.
Adanya keterlibatan (involvement) bukan saja menciptakan rasa memiliki
(sense of belonging) dan rasa turut bertanggungjawab ( sense of responsibility),
tetapi juga menimbulkan rasa untuk turut mawas diri untuk bekerja lebih baik,
menghasilkan produk yang lebih bermutu.
7) Kesempatan (Oportunity)
Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka, dari tingkat
bawah sampai pada tingkat Top management akan merupakan motivator yang
cukup kuat bagi tenaga kerja. Bekerja tanpa harapan atau kesempatan untuk
meraih kemajuan atau perbaikan nasib, tidak akan merupakan motivator untuk
berprestasi atau bekerja produktif.
Salah satu wujud dari kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier
yang terbuka adalah adanya promosi kenaikan satu level atau tingkat yang
lebih tinggi bagi karyawan yang berprestasi maupun karyawan yang
mempunyai skill yang bagus untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi
dari jabatan yang sebelumnya.

Tidak ada komentar: