Kamis, 31 Desember 2020

Stereotip Kultural dan Personal (skripsi dan tesis)


Cultural stereotypes (stereotip kultural) adalah keyakinan tentang jenis
kelamin yang dikomunikasikan melalui media massa, agama, seni dan literatur
(sastra). Sedangkan Personal stereotype (stereotip personal) adalah keyakinan kita tentang atribut suatu kelompok orang, seperti kelompok wanita dan pria (Taylor etal., 2009: 415). Riset menunjukkan bahwa pria umumnya dinilai lebih tinggi ketimbang wanita dalam hal ciri-ciri yang berhubungan dengan kompetensi dan keahlian, seperti kepemimpinan objektivitas, dan independensi (Deaux & LaFrance, 1998). Sebaliknya, wanita biasanya dinilai lebih tinggi dalam ciri-ciri yang berhubungan dengan kehangatan dan ekspresi, seperti kelembutan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain. Sejak pertengahan 1970-an, ada banyak perubahan dalam peran wanita di AS, termasuk peningkatan dramatis jumlah wanita yang bekerja di luar rumah. Akan tetapi, meski ada perubahan, stereotip
tentang atribut pria dan wanita masih tak berubah (Spence dan Buckner, 2000).
Sumber: Handayani & Sugiarti (2001: 6)
Riset Lintas kultural menemukan bahwa elemen inti dari stereotip gender cukup mirip di banyak Negara.
Menurut Penelitian Williams et al. (1999), stereotip gender di kalangan
mahasiswa di 25 negara, termasuk Nigeria, Spanyol, Selandia Baru, India, Jepang, Kanada, dan Brazil. Responden di setiap Negara menyebut jiwa petualang, dominan, dan kekuatan sebagai ciri maskulin, sedangkan sentimental, pasrah, dan takhayul sebagai ciri feminin.

Tidak ada komentar: