Kamis, 31 Desember 2020

Pola emosi yang berkaitan dengan rasa takut (skripsi dan tesis)


Ada sejumlah pola emosi yang berkaitan dengan rasa takut
dalam arti bahwa aspek yang paling berpengaruh dalam pola ini
adalah rasa takut. Yang paling penting diantaranya ialah rasa
malu (shyness), rasa canggung (embrassement), rasa khawatir
(worry), rasa cemas (anxiety). Setiap pola emosi tersebut akan
diterangkan berikut ini :
a) Rasa Malu
Rasa malu merupakan bentuk ketakutan yang ditandai oleh
penarikan diri dari hubungan dengan orang lain yang tidak
dikenal atau tidak sering berjumpa. Dengan bertambahnya
usia, hanya sedikit anak yang menghindarkan diri dari
pengalaman malu yang terjadi. Anak mungkin malu dengan
kehadiran tamu di rumah atau ada guru yang baru. Mereka
juga mungkin akan merasa malu saat orangtua atau teman
sebaya melihat dia menyanyi atau mengikuti drama di
sekolah.
Anak-anak yang lebih tua menunjukan rasa malu dengan
muka memerah, dengan menggagap, dengan berbicara
sesedikit mungkin, dengan tingkah gugup seperti menarik- narik telinga atau baju, dengan menolehkan wajah ke arah
lain, dan kemudian mengangkatnya dengan tersipu-sipu
untuk menatap orang lain yang tidak dikenal.
b) Rasa Canggung
Seperti halnya rasa malu, rasa canggung adalah reaksi takut
terhadap manusia, bukan pada objek atau situasi. Rasa
canggung berbeda dari rasa malu tidak disebabkan karena
adanya orang yang tidak dikenal tetapi lebih disebabkan
oleh keragu-raguan tentang penilaian orang lain terhadap
perilaku atau diri seseorang.
Reaksi paling umum dari rasa canggung adalah muka
memerah, tingkah yang gugup, bicara menggap, dan
penghindaran dari situasi yang semula membangkitkan
emosi.
c) Rasa Khawatir
Rasa khawatir biasanya dijelaskan sebagai khayalan
ketakutan atau gelisah tanpa alasan. Tidak seperti ketakutan
yang nyata, rasa khawatir tidak langsung ditimbulkan oleh
rangsangan dalam lingkungan tetapi merupakan produk
pikiran anak itu sendiri.
Hal-hal yang dikhawatirkan anak sangat dipengaruhi oleh
apa yang bermakna dalam kehidupan mereka pada saat itu.
Kekhawatiran yang paling umum berkisar pada masalah
dirumah, keluarga, hubungan dengan teman sebaya, dan
masalah sekolah. Kekhawatiran tentang sekolah berkisar
pada keterlambatan tiba di sekolah, kegagalan dalam ujian,
mendapat teguran atau hukuman dari guru, menulis
laporan, ketinggalan pelajaran.
d) Rasa Cemas
Rasa cemas adalah keadaan mental yang tidak enak
berkenaan dengan sakit yang mengancam atau tidak
dibayangkan. Meskipun rasa cemas berkembang dari rasa
takut dan khawatir, namun di pelbagai segi berbeda satu
sama lain. Rasa cemas bersifat lebih samar-samar
dibandingkan dengan rasa takut. Rasa cemas tidak
disebabkan oleh situasi yang nyata tetapi tetapi oleh sesuatu
yang dibayangkan.
Rasa cemas seringkali dijumpai pada masa sekolah awal
dan cenderung meningkat dikelas empat dan kelas enam.
Anak-anak merasa cemas tidak bahagia karena merasa tidak
tentram. Mereka mungkin mempermasalahkan diri sendiri
karena mereka bersalah atas ketidakmampuan mereka
memenuhi harapan orangtua, guru, dan teman sebaya, dan
sering merasa kesepian serta disalah mengertikan.

Tidak ada komentar: