Sabtu, 31 Desember 2022

Ruang lingkup kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Ruang lingkup kewrirausahaan menurut Basrowi (2011: 13) sangat luas dan meliputi semua bidang kehidupan antara lain:1.Bidang agraris meliputi pertanian dan perkebunan serta kehutanan.2.Bidang perikanan meliputi pemeliharaan, penetasan, makanan dan pengankutan ikan, dan lain-lain.3.Bidang pertenakan.4.Bidang perindustrian dan kerajinan meliputi industri besar, menengah, kecil dan pengrajinan (Mengolah hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan pertenakan, kehutanan).5.Bidang pertambangan dan energi.6.Bidang perdagangan.7.Bidang jasa, antara lain sebagai pedagang perantara, pemberi kredit atau perbankan, angkutan, hotel dan restoran, travel perjalanan, pengusaha asuransi. Pergudangan, koperasi dan lain-lain

Karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha. (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Arman Hakim Nasution (2007: 80-81), karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah:1.Achievementorientation yaitu kemampuan menetapkan sasaran kerja dan strategi pencapaiannya.2.Impact an influenceyaitu kemampuan meyakinkan orang lain baik secara lisan maupun tulisan.3.Analytical Thinkingyaitu kemampuan mengolah dan mengintrepetasikan data atau informasi.4.Conceptual thinkingyaitu kemampuan menarik kesimpulan akan suatu masalah.5.Initiativeyaitu mampu menghadirkan diri sendiri dalam kegiatan organisasi.6.Self confidenceyaitu kemampuan menyakinkan diri terhadap tekanan lingkungan.
 7.Interpesonal understanding, yaitu kemampuan memahami sikap atau minat orang lain.8.Concern for order, kemampuan untuk menangkap dan mencari informasi tugas.9.Information seeking, kemampuan untuk menggali informasi yang dibutuhkan.10.Team cooperation, kemampuan dalam berkerja sama dan berperan dalam kelompok.11.Expertise, kemampuan mengunakan dan mengembangkan keahlian.12.Customer service orientation, kemampuan menemukan dan memenuhi kebutuhan konsumen.13.Developing others, yaitu kesediaan mengembangkan teman kerja secara sukarela

Jumat, 30 Desember 2022

Hubungan Knowledge Sharing dan Kapabilitas Inovasi Individu (skripsi, tesis, disertasi)


Knowledge sharing merupakan sebuah proses dimana para individu saling
mempertukarkan pengetahuan mereka (Tacit Knowledge dan Explicit
Knowledge) (Hooff & Ridder, 2004). Dengan membagi pengetahuan yang
dimiliki seorang individu kepada individu yang lainnya maka pengetahuan
yang dimiliki masing-masing individu akan meningkat. Aktivitas tersebut
berhubungan erat dengan meningkatnya kemampuan individu untuk dapat
berinovasi melalui pengetahuan yang dimiliki. Kapabilitas atau kemampuan
dalam inovasi merupakan kemampuan mengadaptasikan serta
mengintegrasikan seluruh keahlian maupun kompetensi fungsional serta
sumber daya yang ada. Explicit knowledge sharing dan tacit knowledge
sharing berpengaruh signifikan pada kecepatan dan kualitas inovasi (Zoohori,
Mohseni, & Samadi, 2013). Penerapan knowledge sharing dapat meningkatkan
kemampuan berinovasi individu dalam hal menghasilkan dan menerapkan ide
atau metode baru dalam proses kerja dari hasil bertukar informasi atau
pengetahuan (Ologbo, et al, 2015)

Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Wirausaha adalah kemampuan mencipta, mengorganisasi, dan menjalankan usaha sendiri. Wirausaha adalah orang yang bisa menciptakan bisnis baru, mampu menghadapi resiko dan menggunakan semua yang
dimiliki dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menghasilkan keuntungan. Minat wirausaha adalah ketertarikan seseorang untuk melakukan bisnis sendiri dengan berani mengambil resiko. Indikator minat wirausaha adalah keterlibatan dalam kegiatan berwirausaha dan mindset masa depan ( Litunnen 2000 dalam Praswati 2014)“Entrepreneurship is :essence to be individuals or teams, creating works, such as prducts and services, for other persons in marketplace” (Mitchell 2002 dalam Sumarsono 2013)Kewirausahaan atau entrepreneurshippada mulanya merupakan kosep yang dikembangkan dalam tradisi sosiologi dan psikologi. Pada awal abad ke-18,Richard antilillon, sarjana kelahiran Irlandia yang besar di Prancis, menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan fungsi dari risk bearing. Satu abad berikutnya, Joseph Schumpeter memperkenalkan fungsi inovasi sebagai kekuatan hebat dalam entreprenership. Sejak itu, konsep entrepreneurshipmerupakan akumulasi dari fungsi keberanian menganggung risiko dan inovasi (Siswoyo, 2009). Kewirausahaan merupakan proses menciptakan sesuatu yang baru dan mengambil segala risiko dan imbalnya sedangkan wirausaha adalah seorang innovator yaitu seseorang yang mengembangkan sesuatu yang unik dan berbeda ( Hisrich dan Peter 1998 dalam Kurnianto dan ika putra 2012 )Menurut Dr. Buchari Alma dalam buku kewirausahaan (2000), wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirsausaha itu sendiri. Manfaat wirausaha itu sendiri antara lain :-Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dalam mengurangi pengangguran.-Sebagai generatorpembangunan lingkungan, bidang produksi, distrbusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.-Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, dan hidp tidak merugikan orang lain.-Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlakum berusaha selalu memperjuangkan lingkungan-Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.-Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.-Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah–perintah agama, dekat kepada Allah SWT.-Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.-Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan

Faktor-faktor Motivasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

.Menurut Mahesa dan Rahardja 2012, Hubungan faktor-faktor motivasi sangat erat dengan minat. Faktor-faktor motivasi berpengaruh dengan timbulnya minat seseorang untuk mengambul tindakan atau mencapai tujuan.Menurut Adi Sutanto 2000 dalam Mahesa dan Rahardja 2012,beberapa faktor-faktor yang memotivasi seseorang untuk menjadi 
entrepreneuryaitu keinginan merasakan pekerjaan bebas, keberhasilan diri yang dicapai, dan toleransi akan adanya resiko. Kebebasan dalam bekerja merupakan sebuahmodel kerja dimana seseorang melakukan pekerjaan sedikit tetapi memperoleh hasil yang besar. Berangkat kerja tanpa terikat pada aturan atau jam kerja formal, atau berbisnis jarang-jarang tetapi sekali mendapat untung, untungnya cukup untuk dinikmati berbulan-bulan atau cukup untuk sekian minggu kedepan. Keberhasilan diri yang dicapaimerupakan pencapaian tujuan kerja yang diharapkan, yang meliputi kepuasan dalam bekerja dan kenyaman kerja. Toleransi akan resiko, merupakan seberapa besarkemampuan kreativitas seseorang dalam menyelesaikan besar kecilnya suatu resiko yang diambil untukmendapatkan penghasilan yang diharapkan. Semakin besar kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinannya terhadap kesanggupan mendapatkan hasil dari keputusannya dan semakin besar keyakinannya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain beresiko.Minat dan motivasi berwirausaha dipengaruhi oleh keinginan bebas usaha sendiri, keinginan memperoleh uang, membuka usaha untuk kesenangan, hobi, tantangan, kepuasan pribadi dan melakukan kreatifitas (Suryana 2008 dalam Praswati 2014)

Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) (skripsi, tesis, disertasi)


Dalam knowledge management, knowledge sharing adalah salah satu
proses yang mendukung terealisasikannya manajemen pengatahuan. Berbagi
pengetahuan merupakan proses utama dari bagian manajemen pengetahuan
(knowledge management) yang intinya adalah memberikan kesempatan yang
luas untuk belajar (learning) kepada seluruh anggota di dalam organisasi
sehingga mampu untuk meningkatkan kemampuan secara mandiri (Tobing,
2007). Dalam manajemen pengetahuan, diharapkan jika seorang karyawan
mempelajari sesuatu maka karyawan lainnya di dalam organisasi atau
perusahaan tersebut juga mengetahui atau mengerti apa yang dipelajari oleh
karyawan tersebut (Tiwana, 2000). Maka sebab itu, knowledge sharing yang
efektif diperlukan agar manajemen pengetahuan berhasil dijalankan dalam
suatu organisasi maupun perusahaan.
Knowledge sharing merupakan sebuah proses di mana pengetahuan
eksplisit atau tacit dikomunikasikan kepada individu lainnya (BecerraFernandez, Avelino, et al, 2004). Dalam bukunya yang berjudul “Knowledge
Management: Challenges, Solutions, and Technologies” disebutkan pula tiga
penjelasan mengenai knowledge sharing yakni:
a. Knowledge sharing berarti pemindahan yang efektif, sehingga penerima
pengetahuan tersebut dapat memahaminya untuk dapat melakukannya
dengan cara yang benar.
b. Dalam knowledge sharing, yang dibagikan adalah pengetahuan itu sendiri
daripada rekomendasi-rekomendasi berdasarkan pengetahuan tersebut.
c. Knowledge sharing dapat dilakukan antar individu demikian juga antar
kelompok, antar departemen atau antar organisasi.
Menurut Poonkundran (2009) ada beberapa alasan seseorang untuk
membagi pengetahuannya, antara lain:
a. Pengetahuan itu mudah rusak atau hilang. Pengetahuan memiliki waktu
hidup yang singkat. Jika tidak digunakan maka dengan cepat akan
kehilangan nilainya.
b. Jika seseorang tidak produktif dalam menghasilkan pengetahuan, lalu ada
orang lain yang memiliki pengetahuan yang sama dan akan membagi
pengetahuannya walaupun dengan rendahnya tingkat knowledge sharing
yang dimiliki. Dapat dijamin bahwa bagaimanapun ide yang dimiliki
seseorang dalam suatu organisasi, maka orang lain yang ada di dalam
organisasi akan ikut terpacu untuk membagi pengetahuannya.
c. Dengan membagikan pengetahuan, kita akan memperoleh lebih banyak
dari yang kita berikan. Pembagian pengetahuan merupakan sebuah proses
yang sinergis. Misalnya ketika kita membagikan ide ataupun gagasan
dengan orang lain melalui tulisan, maka kita akan mendapatkan umpan
balik yang dapat membentuk dan mengembangkan ide ataupun gagasan
tersebut.
Berbagi pengetahuan terdiri atas seperangkat pemahaman bersama terkait
dengan penyediaan akses karyawan terhadap informasi dan pengetahuan
melalui jaringan pengetahuan di dalam organisasi (Hoegl. et al, 2003). Yang
menjadi sasaran utama dalam proses berbagi pengetahuan (knowledge sharing)
adalah menyebarluaskan pengetahuan ataupun keahlian yang dimiliki oleh satu
orang ke sebanyak mungkin orang yang ada di dalam organisasi tersebut
(Munir, 2008). Berbagi pengetahuan merupakan perilaku individu dalam
membagikan pengetahuan yang dimilikinya kepada anggota lain di dalam
organisasi untuk menciptakan nilai tambah bagi organisasinya. Berbagi
pengetahuan merupakan suatu proses pertukaran pengetahuan baik
pengetahuan tacit maupun pengetahuan explicit untuk menghasilkan
pengetahuan baru (Hoof & Ridder, 2004). Berbagi pengetahuan merupakan
budaya interaksi sosial yang melibatkan pertukaran pengetahuan, pengalaman
dan ketrampilan antar anggota di dalam suatu organisasi (Fen Lin, 2007). Proses
dalam berbagi pengetahuan mengacu pada bagaimana karyawan atau organisasi
membagikan pengetahuan, pengalaman atau keahlian dan informasi
kontekstual yang mereka miliki kepada rekan kerja lain. Bagi sebuah organisasi
berbagi pengetahuan dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengatur,
menggunakan kembali dan menyebarluaskan pengetahuan berbasis
pengalaman maupun informasi yang berada dalam organisasi dan membuat
pengetahuan itu bisa diakses semua orang yang ada di dalam organisasi
tersebut. Menurut (Nonaka & Takeuchi, 1995) terdapat 2 jenis knowledge di
dalam organisasi yaitu :
a. Tacit Knowledge
Merupakan pengetahuan berupa pengalaman dan keahlian yang dimiliki
oleh masing-masing individu dan tersimpan dalam otak sehingga
pengetahuan ini sangat sulit untuk dikomunikasikan. Pengetahuan ini
hanya bisa diperoleh jika melakukan proses interaksi dan komunikasi
13
dengan orang lain. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang paling
penting untuk kreatifitas dan inovasi.
b. Explicit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang sudah terstruktur dengan baik dan
terdokumentasikan sehingga mudah untuk dikomunikasikan dalam
berbagai bentuk.
Menurut Nonaka & Takeuchi (1995) pengetahuan diciptakan mulai dari
perseorangan kemudian pengetahuan itu dihimpun dan diorganisir di dalam
organisasi sehingga pengetahuan tersebut bisa diakses orang lain. Terdapat
empat model konversi pengetahuan yaitu: Sosialisasi, Eksternalisasi,
Kombinasi, dan Internalisasi. Konversi keempat jenis pengetahuan tersebut
disebut SECI proses (S: Sosialization, E: Externalization, C: Combination, I:
Internalization)  a. Tacit knowledge ke tacit knowledge disebut dengan proses sosialisasi.
Yaitu proses dimana individu menyebarluaskan mengenai pengetahuan
maupun ketrampilan yang dimilikinya kepada rekan kerja yang lain untuk
menciptakan pengetahuan baru. Dalam proses ini dilakukan secara
langsung melalui kegiatan bersama seperti rapat dan diskusi.
b. Tacit knowledge ke explicit knowledge disebut dengan proses
eksternalisasi. Yaitu proses mengubah tacit knowledge ke dalam bentuk
yang lebih mudah untuk dipahami orang. Seperti forum notulen, buku,
laporan dan lain-lain.
c. Explicit knowledge ke explicit knowledge disebut dengan proses kombinasi
Yaitu proses menggabungkan dari berbagi explicit knowledge yang
berbeda sehingga akan menciptakan explicit knowledge yang baru melalui
proses penganalisisan, pengelompokan, dan pengolahan kembali.
d. Explicit knowledge ke tacit knowledge disebut dengan proses internalisasi.
Yaitu proses transformasi dari explicit knowledge ke dalam tacit knowledge
organisasi. Karyawan perlu mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam
organisasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Secara umum ada lima jenis kegiatan berbagi pengetahuan yang ada di
dalam organisasi (Setiarso, 2009):
15
a. Pekerjaan rutin yang serupa dan terus menerus dilakukan dalam satu
kelompok.
b. Dilakukan antar dua kelompok atau lebih yang berbeda tetapi mengerjakan
tugas yang sama.
c. Dilakukan antar dua kelompok atau lebih dengan membagi pengetahuan
yang berkaitan dengan pekerjaan non rutin.
d. Dilakukan antar institusi untuk menjaga kelangsungan hidup bersama.
e. Dilakukan oleh kelompok dari luar ketika terjadi permasalahan baru yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Berbagi pengetahuan dapat diartikan sebagai kesadaran anggota dalam
organisasi mengenai pentingnya pengetahuan dan rela membagi ilmunya
kepada anggota lain (Setiarso, 2009). Strategi yang harus di lakukan organisasi
untuk membangun budaya berbagi pengetahuan dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
a. Menciptakan budaya berbagi pengetahuan di dalam organisasi dengan
memberikan aturan formal kepada karyawan untuk saling menggali dan
memberikan pengetahuan atau keahlian yang dimilikinya kepada rekan
kerja yang lainnya.
b. Membentuk rasa saling percaya antar anggota yang ada dalam organisasi.
c. Memberikan penghargaan (reward) atas terciptanya aktivitasi berbagi
pengetahuan di dalam organisasi.
d. Memfasilitasi sarana atau media dalam melakukan berbagi pengetahuan.
16
Kendala yang mungkin dihadapi dalam aktivitas berbagi pengetahuan
dalam organisasi adalah sebagai berikut:
a. Budaya, untuk menerapkan budaya dalam suatu organisasi tidaklah mudah,
karena ada sebagian individu beranggapan bahwa pengetahuan adalah
kekuatan, sehingga mereka memilih untuk memiliki pengetahuan tersebut
tanpa ada niat untuk berbagi dengan orang lain.
b. Fasilitas untuk berbagi pengetahuan, ada sebagian karyawan yang
mengeluhkan tidak adanya ruangan untuk saling bertukar pengetahuan dan
gagasan, hal ini menjadi penghambat kegiatan sharing.
c. Kurang adanya penghargaan, setiap individu dalam organisasi memiliki
motivasi masing-masing dalam melakukan kegiatan berbagi pengetahuan
dan ada sebagian dari mereka yang mengharapkan adanya penghargaan
dari kegiatan tersebut. Tidak adanya penghargaan yang diberikan
organisasi baik berupa materi atau apresiasi akan menghambat kegiatan
berbagi pengetahuan.
d. Kurang adanya kepercayaan, kepercayaan merupakan suatu hal yang
penting yang harus dibangun dan diperoleh dari seseorang. Apabila tidak
adanya rasa kepercayaan antar karyawan dalam organisasi maka mereka
tidak mau berkorban untuk membagikan pengetahuannya.
e. Kemampuan komunikasi, kemampuan komunikasi seseorang dalam
memahami apa yang disampaikan lawan bicara menjadi salah satu unsur
yang bisa menjadi penghambat dalam proses berbagi pengetahuan

Pengertian Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Mengenai pengertian kewirausahaan, telah banyak pakar yang mengemukakan pendapatnya berdasarkan sudut pandang masing-masing. Seperti Kasmir (2016:21)menyatakan bahwa kewirausahaan merupakansuatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan suatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.Sedangkan menurut Maskan, M.,Permatasari, I.R.,& Utamaningsih, A. (2018: 17)kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Kapabilitas Inovasi Individu (skripsi, tesis, disertasi)

.
Inovasi merupakan aplikasi dari adanya ide-ide baru ke dalam produk,
proses maupun aspek lainnya dalam aktivitas perusahaan. Inovasi berfokus
terhadap proses untuk mengubah ide menjadi value (Roger, 1998). GNU (2005)
menyebutkan bahwa sebagian besar definisi inovasi fokus terhadap dua hal,
yaitu :
a. Inovasi produk (new products): dianggap memiliki dampak yang jelas dan
positif terhadap pertumbuhan income.
b. Inovasi proses lebih dilihat dari sisi peningkatan efisiensi (costcutting).
Kemampuan berinovasi yang meningkat dapat membantu individu dalam
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam pekerjaan, sehingga
kualitas dan kuantitas kerja bisa menjadi lebih baik. Dengan adanya
kemampuan berinovasi yang baik maka dapat membantu munculnya inisiatif
untuk menghasilkan metode-metode kerja yang lebih efektif dan efisien.
Individual innovation capability secara umum dapat dibagi ke dalam tiga
perspektif (De Jong & Den Hartog, 2007).
a. Perspektif karakteristik kepribadian (personality characteristics), misalnya
mengukur kesediaan individu untuk berubah.
b. Perspektif perilaku (behavior), dimana individual innovation capability
dikonseptualisasikan ke dalam sekumpulan perilaku. Pada perspektif
tersebut beberapa peneliti berfokus terhadap kreativitas dan pembangkitan
ide (misalnya kemampuan untuk mencoba sesuatu hal yang baru).
c. Perspektif output, yaitu berdasarkan atas kemampuan individu untuk
menghasilkan sesuatu (produk atau proses baru). Dalam penelitian ini
kapabilitas inovasi individu didefinisikan sebagai kemampuan individu
dalam menghasilkan proses baru yang berguna bagi perusahaan.

Pengertian Motivasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

.Motivasi adalah pengerak/ pendorong dalam diri yang mengarahkan tindakan seseorang terhadap tujuan tertentu, dengan demikian memfokuskan perhatian seseorang dan mendukung tindakan yang diambil (Bam 2007 dalam Yunal dan Indriyani 2013). Motivasi dibagi menjadi dua jenis oleh Handoko (1994), yaitu motivasi instrisik dan ekstrinsik. Motivasi instrinstik, yaitu motivasi yang muncul dari dalam, sehingga tindakan yang dilakukan benar-benar untuk mencapai tujuan yang bersumber dari dirinya. Sedangkan motivasi ekstrinsik,yaitu motivasi yang muncul dari luar, sehingga tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mencapai sesuatu yang berada diluar dirirnya (dalam Yunal dan Indriyani 2013).

Pentingnya Kapabilitas Public Relations Officer di Perguruan Tinggi untuk Membangun Citra (skripsi, tesis, disertasi)


Humas atau Public Relations Officer perguruan tinggi merupakan
ujung tombak dari komunikasi timbal balik antara lembaga dengan
publiknya, yang bertujuan untuk saling menciptakan pengertian dan
dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, pelayanan jasa,
demi kemajuan dan reputasi positif perguruan tinggi. Kondisi ini menuntut
peningkatan fungsi dan peran humas perguruan tinggi, dari peran sebagai
unit yang membagikan brosur atau membuat kliping, ditingkatkan menjadi
mediator untuk membantu pimpinan mendengarkan kritik, saran, dan
harapan masyarakat.
Humas memiliki peran sebagai juru bicara pimpinan yang mampu
menjelaskan informasi dan kebijakan dari pimpinan perguruan tinggi. Juru
bicara yang bertindak sebagai komunikator, berfungsi menyediakan sumber
informasi, selanjutnya menyaring dan mengevaluasi informasi yang
tersedia dan mengolahnya kedalam suatu bentuk yang cocok bagi penerima
informasi, seperti tulisan, laporan, pidato dan lain-lain, sehingga mudah di
pahami. Dengan demikian humas dapat mempengaruhi publik, untuk
mengubah sikap sesuai pesan yang dikemukakan, sehingga publik
mengikutinya atau mengubah sikap dan perilakunya. Selain itu humas juga
membantu mencari solusi terhadap masalah antar perguruan tinggi dengan
mengidentifikasi, menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan di
perguruan tinggi maupun di masyarakat.
42
Humas harus pandai memilih dan mengemas informasi yang ada
sehingga bernilai di mata publik. Humas dituntut untuk mampu merancang
program-program komunikasi dan menggunakan berbagai media dan
sarana yang dipilih sesuai dengan tujuan komunikasi dan sasaran
khalayaknya. Humas juga harus mampu melakukan evaluasi pemberitaan
yang berpengaruh pada pencitraan serta memiliki keahlian dalam
manajemen isu. Humas perguruan tinggi harus memiliki pemahaman yang
jelas terhadap persoalan kehumasan yang dihadapi lembaganya, sehingga
misi humasperguruan tinggi dapat terwujud.
Profesi Public Relations adalah profesi yang berperan sebagai
penghubung antar perusahaan atau lembaga dan organisasi dengan
publiknya. Mereka dituntut untuk pandai berkomunikasi dengan baik di
depan umum. Hal inilah yang menjadikan ia bisa tampil menonjol di depan
orang banyak. Namun tak hanya kemampuan berkomunikasi, tentunya
dibutuhkan juga wawasan, pengetahuan serta sikap dia dalam melayani
publik. Kemampuan yang harus dimiliki oleh profesi Public
Relations, seperti yang dikemukakan Jekfins adalah: 
a. Ability to Communicate (kemampuan berkomunikasi) baik komunikasi
lisan dan tulisan.
Dia dituntut untuk bisa berbicara di depan umum dan mampu
melakukan presentasi. Tak hanya itu saja, seorang Public Relationsharus mampu membuat press release untuk dikirim ke media, mereka
juga harus bisa membuat artikel dan feature untuk house jurnal yang
akan diterbitkan oleh suatu perusahaan atau lembaga itu sendiri.
Menulis naskah pidato, menulis laporan, menulis brosur, hingga konsep
iklan layanan masyarakat.
b. Ability to Organize (kemampuan mengorganisasikan)
Ini dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasi suatu
masalah baik di dalam organisasi, maupun di luar. Hal ini juga
termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan
melaksanakannya sampai selesai, termasuk perincian anggarannya.
Seorang Public Relations diharapkan mampu mengorganisasikan
berbagai macam kegiatan Public Relations sehingga harus mampu
berpikir jernih dan obyektif.
c. Ability to get on with people (kemampuan bergaul atau membina relasi)
Seorang PR harus mampu menciptakan networking dengan
berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan. Seorang Public
Relations juga dituntut harus bisa bekerja sama untuk orang banyak.
Pandai membina relasi itu penting untuk membangun opini positif
terhadap lembaga sehingga tercipta hubungan saling percaya satu sama
lain. Tidak heran jika seorang PR itu adalah yang memiliki kemampuan
extrovert.
d. Personal Integrity (berkepribadian utuh / jujur)
Seorang Public Relations harus memiliki kapabilitas yang
tinggi, dapat diandalkan dan di percaya oleh orang lain. Informasi yang
diberikan harus berlandaskan oleh fakta dan bukan sekedar kata-kata
manis demi menaikkan popularitasnya. Dalam menjalankan tugasnya ia
harus mampu memenuhi etika dan menjunjung tinggi moralitas.
Meskipun seorang Public Relations memiliki tugas untuk menjaga
image atau citra perusahaannya agar tetap positif dimata publik, namun
bukan berarti ia berhak menjatuhkan pihak lain atau saingannya.
e. Imagination (memiliki imajinasi yang kuat)
Berprofesi sebagai PR harus penuh dengan gagasan atau ide-ide
yang cemerlang. Mereka juga harus kreatif. Oleh karena itu, jika anda
menjadi seorang PR, maka anda harus memiliki wawasan yang luas.
Apabila masalah menghampiri, serumit apapun itu anda harus bisa
menemukan solusinya. Tak hanya itu saja, mengembangkan
imajinasinya untuk mampu menciptakan kreativitas kerja juga harus
diterapkan.
Kapabilitas dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki
oleh Public Relations sebuah perguruan tinggi. Kapabilitas dalam
penelitian ini mencakup kemampuan intelektual, keterampilan, dan attitude
dalam menjalankan tugasnya yang nantinya akan menghasilkan citra yang
baik di masyarakat sehingga akan mampu bersaing bersama
lembaga atau institusi lainnya. Kemampuan intelektual itu mencakup
wawasan, pengetahuannya mengenai profesi Public Relations atau
kehumasan. Kemampuan ketrampilan meliputi kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mengorganisasikan, kemampuan membina relasi, kemampuan
berkepribadian jujur, serta kemampuan akan daya ide kreatif. Public
Relations Officer di perguruan tinggi dituntut untuk melaksanakan tugasnya
sesuai dengan kapabilitas Public Relations yang dimilikinya dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan yang spesifik sehingga perguruan tinggi tersebut
dapat menjalin hubungan baik dengan lingkungan internal dan
eksternalnya

Sumber Inovasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Suatu inovasi tidak serta merta muncul pada diri seseorang, maka dari itu perlu adanya sumber atau sarana yang dapat memunculkan ide inovasi tersebut. Salah satu sumber ide inovasi dapat dimunculkan dari kreativitas eksternal dan kreativitas internal.Kreativitas eksternal dapat dimunculkan dengan memanfaatkan rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide, dan kekuatan baru yang sedang berlangsung disekitar seseorang, secara otomatis seseorang membangun sumber informasi dari berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide yang muncul. Hasilnya seseorang dapat memperoleh ide baru yang dapat dimanfaatkan olehnya.Kreativitasinternal tanpa disadari akan muncul secara tiba-tiba saat seseorang sedang menggali kreativitas eksternalnya. Hal ini akan terjadi karena seseorang secara tidak sadar menggunakan pengalamannya sebagai sumber karena pengetahuan dapat diperoleh melalui belajar

Pengertian Inovasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Amabile dalam Riyanti, B.P.D. (2019:76) berpendapat bahwa munculnya gagasan-gagasan baru disebut kreativitas, sedangkan penerapan gagasan baru disebut inovasi.Sutirna, H. (2018: 23) menyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat).Sedangkan menurut Hutagalung & Hermawan, D. (2018: 26)
inovasi merupakan suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sebelumnya berupa hasil pemikiran dan ide yang dapat dikembangkan juga diimplementasikan agar dirasakan manfaatnya.Berdasarkanpemaparan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu proses dimana seseorang dapat mengubah suatu kesempatan menjadi peluang ide yang dapat dikembangkan dan diterima lingkungan. Sebuah inovasi lebih dari sekedar ide biasa, melainkan sebuah pemikiran kreatif yang dikembangkan menjadi gagasan yang berharga. Inovasi merupakan pencarian yang dilakukan dengan sepenuh hati melalui hasil pemikiran, riset, pengalaman, dan kerja yang disempurnakan.b.Jenis InovasiPada proses penerapan kemampuan berinovasi menurut Kuratko, D.F.(2009: 141), Inovasi terdiri dari empat jenis yaitu: penemuan, pengembangan, duplikasi, dan sintesis.Penemuan adalah hal haru yang belum diketahui orang lain. Pengembangan merupakan tahap lanjut dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Duplikasi merupakan penggandaaan atau memperbanyak produk yang sudah ada. Sintesis merupakan penggabungan atau kombinasi konsep dan formula yang sudah ada

Ciri-ciri Kreativitas (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Buzan, T. (2013: 94) ciri-ciri atau pemikiran kreatif ada tiga yaitu: (1) kefasihan atau kelancaran, yaitu seberapa cepat dan mudah anda melepaskan ide-ide baru yang kreatif, (2) fleksibilitas, yaitu kemampuan anda melihat sesuatu dari sudut pandang lain, (3) orisinilitas, yaitu inti dari semua pemikiran kreatif, dan mewakili kemampuan Anda menghasilkan ide-ide yang unik, tidak biasa, “eksentrik” (yang secara harfiah berati menjauh dari pusat).Adapun ciri-ciri pribadi kreatif menurut Sitepu. (2019: 20) memiliki lima ciri kognitif, yaitu kemampuan berpikir secara lancar (fluency), berpikir luwes (flexibelity), orisinalitas (originality), kemampuan menilai (evaluation) dan kemampuan memperinci/mendalam (elaboration).Berdasarkan berbagai macam pendapat mengenai ciri-ciri kreatif diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri orang kreatif adalah seseorang yang memiliki imajinasi tinggi, banyak gagasan atau ide, suka bereksperimen dan percaya diri pada kemampuannya. Ciri-ciri kreatif dapat diperoleh siswa apabila siswa berada di lingkungan yang tepat untuk mengembangkan ide kreatifnya serta dididik dengan baik dan benar oleh orang tua dan guru.c.Faktor Pendorong dan Penghambat KreativitasKreativitas tidak serta merta muncul pada diri seseorang, perlu adanya rangsangan dan latihan secara rutin untuk dapat mengembangkan kreativitas.
 Terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong kreativitas pada anak baik internal maupun eksternal, namun selain faktor pendorong ada juga faktor yang dapat menghambat kreativitas anak. Faktor pendorong kreativitas menurut Hurlock, E.B.(2014:11) adalah: (1) waktu, (2) kesempatan menyendiri, (3) dorongan, (4) sarana, (5) lingkungan yang merangsang, (6) cara mendidik anak, (7) kesempatan untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan Santoso, E.J. (2007:174) menyebutkan faktor penghambat kreativitas, diantaranya: (1) dihantui rasa takut, (2) dibelenggu zona kenyamanan, (3) memiliki kemalasanmental, (4) fokus pada masalah bukan solusi

Pentingnya Kapabilitas Public Relations dalam Suatu Organisasi atau Lembaga (skripsi, tesis, disertasi)


Keberhasilan peran Public Relations dalam menunjang fungsifungsi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan bersama tergantung
kepada kemampuan memanfaatkan unsur-unsur sumber daya yang dimiliki
pada sebuah organisasi/lembaga tersebut. Artinya sebagai Public Relations
Manajer (pejabat humas), seorang manajer dituntut kemampuannnya untuk
mengkoordinasikan seluruh unsur sumber daya yang ada, diantaranya:
kemampuan sebagai fungsi manajemen teknis (technical management), dan
kemampuan berperan sebagai manajer professional (managerial skill).
Jadi, seorang manajer Humas/Public Relations seharusnya memiliki
kemampuan cukup komplit. Dia harus memiliki karakter yang merupakan
perpaduan seni dengan professional yang baik dalam kemampuan
manajerial, teknis, motivator, komunikator, perencanaan, pelaksanaan, dan
hingga mengevaluasi program kerja dan sebagainya.
Seorang pakar manajemen mendefinisikan kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang manajer humas adalah: “How Management Skill is
Getting Things Done Through the People (kemampuan di bidang
manajemen adalah, bagaimana membuat suatu keberhasilan pelaksanaan
program kerja melalui orang lain).”
13 Dengan kata lain, manajemen adalah
suatu proses perencanaan yang matang dan cara melaksanakan dengan
sukses rencana tersebut melalui kerja sama dari berbagai pihak yang
berkepentingan.
Pada dasarnya dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan
utama manajemen perusahaan/organisasi-bekerja sama dengan berbagai
pihak terkait. Seorang praktisi humas (Public Relations Practioner) harus
memiliki beberapa ketrampilan khusus, diantaranya:
1) Sebagai Creator: memiliki kreativitas dalam penciptaan suatu gagasan,
ide-ide atau buah pemikiran yang cemerlang.
2) Conceptor: mempunyai kemampuan (skill) sebagai konseptor dalam
penyusunan program kerja kehumasan, dan rencana program lainnya.
3) Mediator: kemampuan menguasai teknik komunikasi, baik melalui
media secara lisan maupun tertulis dalam penyampaian pesan atau
menyalurkan informasi dari lembaga/organisasi yang diwakilinya
kepada publik.
4) Problem Solver: mampu mengatasi setiap permasalahan yang
dihadapinya, baik secara proaktif, antisipatif, inovatif, dinamis, dan
solutif. 

Ruang Lingkup Aktivitas Public Relations dalam Sebuah Organisasi (skripsi, tesis, disertasi)


Keberadaan Public Relations saat ini sangat dibutuhkan bagi setiap
organisasi ataupun lembaganya. Adapun ruang lingkup organisasi/
lembaga antara lain meliputi aktivitas:12
1) Membina hubungan ke dalam (Publik Internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang
menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
Seorang Public Relations harus mampu mengidentifikasi atau
mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam
masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
2) Membina hubungan keluar (Publik Eksternal)
Yang dimaksud public ekternal adalah publik umum
(masyarakat), Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik
yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.
Selain ruang lingkup Public Relations, ada juga beberapa kegiatan
sasaran PR diantaranya: pertama membangun identitas dan citra
perusahaan (building corporate identity), yakni dengan menciptakan
identitas dan citra perusahaan yang positif dan mendukung kegiatan
komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. Kedua,
menghadapi krisis (Facing of Crisis), yakni dengan menangani keluhan
(complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan PR recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. Ketiga, mempromosikan aspek kemasyarakatan
(Promotion public causes), yakni dengan mempromosikan yang
menyangkut kepentingan publik, mendukung kegiatan kampanye sosial anti
merokok, serta menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya

Hubungan Lokasi Usaha dengan Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

 “Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran eceran, pemilihan lokasi yang tepat dan strategis pada sebuah gerai atau toko akan lebih sukses” Berman &Evans (2006:113) dalam Fure (20013:276). Sedangkan menurut Foster (2008:51) dalam Sihombing (2014:72) “lokasi toko sangat mempengaruhi tingkat profitabilitas dan keberhasilan usaha dalam jangka panjang”. “Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis dalam menentukan tercapainya tujuan usaha” Fathoni (2016:23). Menurut Indarti (2004) dalam Fu’ad (2015:58) “Pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati hati”. Penelitian-penelitian terdahulu menemukan bahwa “lokasi usaha berhubungan dengan kesuksesan usaha tersebut. Ketepatan pemilihan lokasi akan menentukan keberhasilan UKM” Kristiningsih (2014:152).

 Peranan Public Relations Officer dalam Suatu Organisasi (skripsi, tesis, disertasi)


Saat ini secara struktural Public Relations merupakan bagian
integral dari suatu lembaga atau organisasi. Public Relations bukanlah
merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi
tersebut. Peran Public Relations berkaitan dengan tujuan utama dan
fungsi-fungsi manajemen organisasi dapat dibagi empat kategori:11
1) Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman
dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi
dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public
relationship).
2) Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk
mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Di
pihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan,
kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga
dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling
pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang
baik dari kedua belah pihak.
3) Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process
Fasilitator)Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan Public
Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai
penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan)
dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara
rasional dan professional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis
yang terjadi, maka di bentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi
ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam
satuan tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk
yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.
4) Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
Peranan Communications Technician ini menjadikan praktisi PR
sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis
komunikasi atau dikenal dengan method of communications in
organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara teknis
komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan
dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke
tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media
komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu
departemen dengan lainnya.
Dari keempat peranan Public Relations tersebut, dapat terlihat mana
yang berperan dan berfungsi pada tingkat manajerial, keterampilan
hubungan antar individu dan keterampilan dalam manajemen humas.

Hubungan Jiwa Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

 “Wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif, mandiri percaya diri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi resiko, jeli melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya, dalam membangun, mengembangkan dan menjadikan usaha atau perusahaannya unggul.” Soegoto (2014:27). Sedangkan menurut Ni Wayan Purnami Rusadi (2015:137) “Kewirausahaan adalah orang yang mempunyai sifat kewirausahaan, yakni kemampuan seorang untuk melihat peluang-peluang bisnis, mengelola, dan memanfaatkannya dengan gagasan-gagasan yang senantiasa baru,serta melembangakan suatu perusahaan miliknya dengan resiko yang telah diperhitungkan untuk mencapai nilai tambah dan kesejahteraan”.

Aspek Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Dun Steinhoff & John F. Burgess (1998) dalam Suryana (2017:108), mengunakan beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai pengmbangan dan keberhasilan berwirausaha sebagai berikut : 1.Untuk menjadi wirausahaan yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko, baik berupa waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam menggadapi risiko. 2.Apabila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya. Agar usaha tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya, wirausahaan harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan. Sukses dalam berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara kebetulan, tetapi dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan memiliki keberanian secara bertanggung jawab. Menurut Dun Steinhoff & John F. Burgess (1998) dalam Suryana (2017;109) berikut adalah menuju kewirausahaan yang sukses : 1.Memiliki visi dan tujuan usaha 2.Berani mengambil resiko waktu dan uang 3.Merencanakan, Mengorganisasikan dan menjalankan 4.Bekerja keras 5.Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok 6.Bertanggung jawab atas kesuksesan dan kegagalan Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam mencapai keberhasilan usaha ada factor-faktor yang mendorong keberhasilan tersebut dapat terwujud. Menurut Suryana (2013:79) ditentukan oleh tiga factor yaitu yang mencakup hal-hal berikut, yaitu :
1.Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. Sebaliknya, orang memiliki kemauan dan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan. 2.Tekad yang kaut dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. 3.Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak ada peluang. Peluang ad ajika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita.

Indikator Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Dimensi dan indikator meruakan hal yang sangat penting dalam penelitian, dimana komponen-komponen untuk mengukur perusahaan yang telah mencapai keberhasilan dalam berwirausaha. Berikut adalah dimensi-dimensi dari keberhasilan usaha menurut Suryana (2014:108). Dimensi dan indikator dalam mengukur keberhasilan usaha dapat diukur melalui: 1.Modal, indikatornya: a.Aset b.Modal produksi 2.Output produksi, indikatornya: a.Target produksi b.Jumlah produksi 3.Volume penjualan, indikatornya: a.Target penjualan b.Jumlah produk yang terjual 4.Pendapatan, indikatornya: a.Target omset b.Pencapaian omset Berdasarkan dimensi dan indikator di atas, bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan dalam melakukan kegiatan usaha dapat melihat dari beberapa indikator diantaranya modal, output produksi, volume penjualan dan pendapatan yang disesuaikan dan diselaraskan dengan kemampuan perusahaan untuk mengolahnya, supaya mempunyai dampak positif terhadap usaha yang sedang dijalankan dimana keberhasilan usaha akan terealisasi. Menurut Andreas (2011) dalam Ulfah (2015:165), indikator dari keberhasilan usaha adalah sebagai berikut: 1.Hasil cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga. 2.Usaha bisa tetap bertahan. 3.Kesejahteraan karyawan terpenuhi. 4.Dapat berkembang. Keberhasilan usaha akan sangat bergantung pada bagian suatu usaha biasa berkembang.salah satu indicator untuk menggukur keberhasilan suatu usaha yang paling mudah untuk diamati adalah laba yang diperoleh penggusah, menurut Suryana (2006) dalam Albert Wijaya (2010:168) “Menyatakan bahwa laba usaha perusaaahan masih merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan suatu prusahaan dikatakan sangat penting karena jika perusahaan tidak memperoleh laba maka perusahaann tidak dapat memberikan manfaat bagi stakeholder yang berarti tidak bisa meningkatkan gaji, tidak bisa memberikan deviden kepada pemegang saham, tidak bisa memperluas usaha dan tidak bisa membayar pajak.”

Proses Tercapainya Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Keinginan mencapai sebuah tujuan yang telah direncanakan merupakan sebuah hal wajar bagi pelaku bisnis bahkan dapat dikatakan sebuah kewajiban bagi siapa saja yang bergelut dalam dunia usaha. Hal tersebut tentunya tidak secara langsung dapat tercapai, ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan oleh para pelaku bisnis. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Porter dalam Suryana (2014:245) dengan menggagas teori ”Dynamic Theory of Strategy” yang menjelaskan proses tercapainya sebuah keberhasilan usaha, adalah sebagai berikut: 1.Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi yang terkuat di pasar.
 2.Tujuan dan kebijaksanaan tersebut ditumbuhkan berdasarkan pada kekuatan perusahaan serta diperbarui terus (dinamis) sesuai dengan perbahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal. 3.Memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan reputasi merek dan biaya produksi yang rendah. Proses khusus ini harus dikembangkan terus secara dinamis. Bila kompetensi khusus ini tidak diubah, tingkat keuntungan perusahaan bisa menurun. Pada intinya perusahaan harus menciptakan daya saing khusus untuk memperkuat posisi tawar-menawar dalam persaingan, dan utuk menampung tuntutan persaingan di pasar. Selaras dengan Porter, Mintzberg dalam Suryana (2014:245) dalam teori “Design School” perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai dan berpedoman kepada pilihan alternatif dari grand strategy, kemudian didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti yang merupakan kompetensi khusus dari pengelolaan sumber daya perusahaan

Faktor Keberhasilan usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Untuk menjaga usia perusahaan hidup lebih lama dan mencapai sebuah keberhasilan dalam mengelola sebuah usaha tentunya harus ada strategi yang digunakan terutama dalam menghadapi persaingan yang ada. Setiap wirausaha tentunya menginginkan harapan usia perusahaannya yang panjang, pencapaian  keberhasilan dan kelancaran dalam mengelola usaha sehingga orientasi pada hasil bisa tercapai dengan maksimal. Adapun faktor pendorong keberhasilan usaha dalam menunjang usia perusahaan yang dikemukakan oleh Dun Steinhoff dalam Suryana (2014:108 109), keberhasilan usaha ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut: 1.Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan, tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak mempunyai kemampuan, keduanya tidak akan bisa menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya orang yang memiliki kemauan dan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses dan dapat mengembangkan usahanya dengan berdampak pada usia perusahaanya 2.Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, etapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. 3.Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita

Pengertian Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Banyak konsep yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan manajemen modern tentang cara meraih keberhasilan usaha kecil dalam mempertahankan eksistensinya secara dinamis. Pandangan Michael P.Porter dalam Suryana (2014:236) “Perusahaan akan mencapai keberhasilan usaha secara berkesinambungan dengan menerapkan strategi generik, yaitu strategi yang menekankan keunggulan biaya rendah, diferensiasi dan fokus.” Menurut Gary Hamel dalam Suryana (2014:237) “Perusahaan yang menekankan strategi yang berfokus pada pengembangan kompetensi inti, pengetahuan dan keunikan aset tidak berwujud untuk menciptakan keunggulan dalam membentuk dan mencapai keberhasilan usaha.” Menurut David C. McClelland dalam Suryana (2014:109) “Menambahkan bahwa Keberhassilan perusahaan untuk menjaga usianya ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan.” Keberhasilan wirausahawan ditentukan oleh perilaku kewirausahaan. Faktor yang mempengaruhi perilaku kewirausahaan itu sendiri adalah faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal meliputi, hak kepemilikan (Property right), kemampuan/kompetensi (Competency/ability), dan Insentif (Incentive), sedangkan faktor eksternal meliputi, Lingkungan (Environment).
Secara spesifik, ahli lain di antaranya Burns dalam Suryana (2014:237) “Perusahaan kecil yang berhasil take off mempunyai usaha-usaha khusus yang diarahkan untuk kelangsungan hidup, konsolidasi, pengendalian, perencanaan dan harapan”. Dalam tahapan ini diperlukan penguasaan manajemen, yaitu dengan mengubah pemilik sebagai pengusaha yang merekrut tenaga yang diberi wewenang secara jelas. Beberapa penguasaan manajemen meliputi hal-hal berikut: 1.Dalam bidang pemasaran, harus mengubah dari mendapatkan konsumen menjadi situasi peningkatan persaingan. 2.Dalam bidang keuangan, dari tahap cash flow berubah menjadi tahap memperketat pengendalian keuangan, meningkatkan laba, dan mengendalikan biaya. 3.Dalam bidang pendanaan, dalam tahap take off, usaha kecil harus sudah menerapkan sistem ventura bersama.

Indikator Lokasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Lokasi menjadi faktor keberhasilan usahan, oleh sebab itu lokasi menjadi salah satu penentu dalam menjalankan maupun mengawali usaha. Menurut Berman & Evans (2006:113) dalam Fure (20013:276), indikator dari lokasi adalah sebagai berikut: 1.Ketersediaan lahan parkir. Yaitu lokasi yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Dengan tersedianya lahan parkir akan memudahkan konsumen maupun kegiatan usaha baik tempat kendaran usaha tempat angkut muat. 2.Memiliki tempat yang cukup luas. Yaitu lokasi atau tempat yang dapat menjadi tempat melayani konsumen, aktivitas produksi, aktivitas penyimpanan. Dengan tempat yang luas akan memudahkan untuk pembuatan maupun penataan produk yang dijual. 3.Lokasi pasar dilalui banyak alat trasportasi. Misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi umum. Dengan banyaknya transportasi umum yang melintas akan memudahkan konsumen untuk datang ke tempat usaha.  4.Lokasi yang strategis. Yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tarik Sebuah Lokasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Martinus Rukismono & AM. Chandra Gunawan (2013:55) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi antara lain: 1.lingkungan masyarakat, 2.ketersediaan sumber alam, 3.tenaga kerja, 4.kedekatan dengan pasar, 5.ketersediaan transportasi, 6.pembangkit tenaga serta
 7.ketersediaan tanah untuk perluasan usaha.

Indikator Jiwa Kewirausahaaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Dari hasil penelitian terdahulu hasil penelitian dari Yohanes Rante (2011:140) menyebutkan indikator jiwa kewirausahaan adalah sebagai berikut : 1.Kemauan/daya juang 2.Disiplin 3.Kerja keras 4.Jujur 5.Tekun 6.Ulet 7.Komunikatif 8.Berani mengambil risiko 9.Jeli 10.Inovatif Sedangkan Menurut hasil penelitian Suryana (2017:22) bahwa ada lima indikator dalam jiwa kewirausahaan, yaitu : 1.Penuh Percaya Diri
 Penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Oleh sebab itu, orang yang memiliki kepercayaan diri selalu memiliki nilai keyakinan terhadap sesuatu. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuan untuk mencapai keberhasilan. 2.Memiliki Inisiatif Penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif. Artinya selalu ingin mencari dan memulai, untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat. Prilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman selama bertahuntahun, dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berfikir kritis. 3.Motif berprestasi Orientasi pada hasil dan wawasan ke depan. Orientasi pada hasil artinya orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan. Nilai dan prestasi merupakan hal yang membedakan dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha. Sedangkan Berorientasi ke masa depan artinya orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki padangan yang jauh ke masa depan, ia selalu berusaha dan berkarya. Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini. 4.Memiliki jiwa kepemimpin 
Berani tampil beda, dapat dipercaya dan Tangguh dalam bertindak. Kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausaha yang sukses. Seseorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melempar tanggung jawab kepada orang lain akan sulit meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Tidak dapat dipercaya, minder yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan apabila ingin meraih kesuksesan dalam wirausaha. 5.Berani mengambil resiko Mengambil resiko dengan penuh perhitungan. Menjadi wirausahawan harus selalu berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang dihadapinya, maka semakin besar pula kemungkinan dan kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Sebaliknya, semakin kurang berani menghadapi risiko, maka kemungkinan keberhasilan juga sedikit. Risiko ini sudah diperhitungkan terlebih dahulu. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awal dalam berusaha karena hasil yang akan dicapai akan proposional dengan risiko yang akan diambil. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan keberhasilan lebih tinggi

 Ciri-ciri Jiwa Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:6) dalam Suryana (2017:23) terdapat beberapa ciri-ciri karakteristik kewirausahaan yaitu : 1.Rasa tanggung jawab, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu berkomitmen. 2.Memilih risiko yang moderat, yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. 3.Percaya diri terhadap kemampuan sendiri, yaitu memiliki kepercayaan diri atas kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh kesuksesan. 4.Menghendaki umpan balik segera, yaitu selalu menghendaki adanya umpan balik dengan segera, ingin cepat berhasil. 5.Semangat dan kerja keras, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
 6.Berorientasi ke depan, yaitu berorientasi masa depan dan memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan. 7.Memiliki keterampilan berorganisasi, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. 8.Menghargai prestasi, yaitu lebih menghargai prestasi dari pada uang

Faktor-Faktor Jiwa Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Seorang wirausahawan tentunya harus memiliki karakter tentunya ada faktor – faktor yang harus ada pada diri seorang Entrepreneur agar mampu menjadi wirausahawan yang handal dimasa yang akan datang. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:35) Mengungkapkan ada 4 faktor pada Entrepreneur : 1.The Creativity Kreatif menghasilkan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut. 2.The Commitmen Memiliki komitmen yang tinggi terhadap apa yang ingin dicapai dan dihasilkan dari waktu dan usaha yang ada. 3.The Risk Siapa yang menghadapi resiko yang mungkin timbul, baik resiko keuangan, fisik dan resiko social.4.The Reward Penghargaan yang utama adalah independensi atau kebebasan yang diikuti kebebasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya. Kewirausahaan tidak ditujukan bagi orang–orang yang suka memilih keadaan atau takut untuk menerima kegagalan. Tips bagi pengusaha yang potensial: 1.Bekerja dengan orang lain, dan pelajari bagaimana mereka mendapatkan 2.Riset pasar anda, tetapi jangan dilakukan dalam jangka waktu lama 3.Mulailah usaha anda ketika anda telah memiliki pelanggan sebagai permulaan, jadikan usaha anda sebagai usaha sampingan dahulu. 4.Susun suatu tujuan spesifik tetapi jangan terlalu tinggi karena dalam memulai usaha, aspek yang paling tersita adalah aspek keuangan anda. 5.Rencanakan beberapa tujuan anda dalam time schedule 6.Biasakan diri anda bergaul dengan orang yang lebih pintar, misalnya seorang akuntan atau direktur yang tertarik dengan usaha anda dan bisa memberi jawaban pertanyaan anda seputar usaha yang dilakukan. 7.Jangan takut gagal. Pengusaha baru harus siap kehabisan waktu beberapa waktu sebelummereka berhasil

Pengertian Jiwa Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Susi Sulastri (2017:39) “Jiwa Kewirausahaan adalah jiwa yang mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan dalam upaya menciptakan nilai tambah, dengan menangkap peluang bisnis dan mengelola sumber daya untuk mewujudkannya.” Suryana (2014:10) mengatakan bahwa “Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki kemampuan kreatif dan inovatif, pada setiap orang yang meyukai perubahan, pembaruan, kemajuan, dan tantangan.” Jiwa kewirausahaan menurut Nurcholis Madjid dalam Ramdhani (2014:2) adalah “etos yang mengarah adanya keyakinan yang kuat akan harga atau nilai sesuatu yang menjadi bidang kegiatan usaha atau bisnis”.

Pengertian Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kewirausahaan Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:27) “kewirausahaan adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi resiko, jeli melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya, dalam membangun, mengembangkan dan menjadikan usaha atau perusahaannya unggul.” Menurut Trustorini Handayani (2013:35) “Entrepreneur merupakan tindakan seseorang yang berani menanggung resiko sebuah bisnis, adanya pertumbuhan bisnis, hasilnya akan meningkatkan kapitalisasi perusahaan.” Menurut Supartha (2005) dalam Ni Wayan Purnami et al (2015:137) mengatakan bahwa “kewirausahaan adalah orang yang mempunyai sifat kewirausahaan, yakni kemampuan seseorang untuk melihat peluang-peluang bisnis, mengelola, dan memanfaatkannya (kreatif), dengan gagasan-gagasan yang senantiasa baru (inovatif), serta melembagakan dalam suatu perusahaan miliknya dengan resiko yang telah diperhitungkan untuk mencapai nilai tambah dan kesejahteraan.” Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009) dalam Trustorini Handayani (2017:42) mengatakan bahwa “wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi resiko, jeli melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya, dalam membangun, mengembangkan dan menjadikan usaha atau perusahaannya unggul.” Sedangkan menurut Danajaya (2014:134) “Dalam diri seorang wirausahawan terdapat beberapa sifat atau jiwa yang khas. Sifat-sifat tersebut mampu mengantarkan keberhasilan dalam mengelola perusahaan, dan sifat-sifat itu pula dapat menentukan kadar kewirausahaan seseorang.” Menurut Robert Hisrich (1985) dalam Prof. Dr. H. Buchari Alma (2010:23) “Wirausaha adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.” Menurut teori perilaku Fadiati (2011) dalam jurnal Ahmad Ali Masykuri (2012:34), “menyatakan bahwa perilaku kewirausahaan seseorang adalah hasil dari sebuah kerja yang bertumpu pada konsep dan teori bukan karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intuisi.” Begitu pula dengan Leland E. Hinsie (2013:39), dalam jurnal yang sama dengan Fadiati, adalah “Character is defined as the pattern oh behavior characteristic for a given individual”. Sifat-sifat watak dapat disampaikan dengan sifat dan perilaku. Perilaku kewirausahaan yaitu, aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan dari seorang wirausaha yang diantaranya dibina oleh beberapa ciri utama nya yaitu percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, keorsinilan, dan berorientasi ke masa depan.

Pengaruh Inovasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja UMKM (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kungwansupaphan et al., (2019)dalam penelitiannya mengatakan bahwa dalam inovasi, mereka terus meningkatkan produk dan proses produksi mereka, menggunakan kreativitas untuk mengembangkandan memperkenalkan produk baru. Melalui diferensiasi dalam memadukan pola, warna dan jenis benang untuk produk baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi kewirausahaan berhubungan langsung dengan kinerja bisnis. Kebanyakan pengusaha mengatakan bahwaalasan kuat untuk menjadi inovatif adalah dinamika pasar dan perubahan preferensi pelanggan. Mereka juga penting untuk berada di garis depan pasar yang kompetitif untuk memperkenalkan produk baru. Pengembangan produk baru dan pengenalan produk yang tepat waktu sangat penting untuk meningkatkan penjualan dan kinerja bisnis.

Indikator Kinerja UMKM (skripsi, tesis, dan disertasi)

Pengukuran kinerja UMKM dapat diukur dengan melihat ada atau tidaknya pertumbuhan yang terjadi pada suatu usaha, hal tersebut selanjutnya menjadi indikator untuk mengukur kinerja UMKM. Berikut indikator menurut (Purwaningsih &Haryono, 2019)yang dilakukan pada penelitian ini yaitu :1)Pertumbuhan penjualanPertumbuhan penjualan merupakan keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan mencerminkan penerimaan pasar atas produk atau jasa perusahaan yang akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan usaha. Pertumbuhan penjualan yang tinggi akan meningkatkan pendapatan, sehingga kinerja usaha juga meningkat. Pertumbuhan penjualan diukur dari prosentase perubahan penjualan periode sekarang dengan periode sebelumnya. Kore dan Septarini (2018)2)Peningkatan laba 
Kore dan Septarini (2018) menyampaikan laba adalah kelebihan pendapatan diatas biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Setiap kegitan usaha bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja suatu usaha. Oleh karena itu pertumbuhan laba yang tinggi mencerminkan kinerja perusahaan semakin bagus. Pertumbuhanlaba dari diukur dari prosentase perubahan perolehan laba periode sekarang dengan periode sebelumnya.3)Peningkatan pasarKeberhasilan kegiatan perusahaan ditinjau dari perspective konsumen dimana tingginya permintaan terhadap produk perusahaan dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk. Laela Susdiani (2020)4)Pertumbuhan pada modalPertumbuhan modal merupakan tingkat perubahan modal yang digunakan untuk kegiatan usaha apabila dibandingkan dengan jumlah modal yang digunakan pada periode sebelumnya. Modal usaha terdiri dari modal sendiri dan modal eksternal. Modal memiliki peranan penting dalam menciptakan laba, sehingga pertumbuhan modal yang tinggi akan meningkatkan kinerja perusahaan. Pertumbuhan modal diukur dari prosentase perubahan modal periode sekarang dengan periode sebelumnya yang digunakan dalam kegiatan usaha baik berupa modal sendiri maupun modal eksternal Kore dan Septarini (2018)

Kinerja UMKM (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut (Kotler, P., & Keller, 2016)kinerja usaha sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam menciptaakan nilai bagi pelanggannya. Kinerja adalah merujuk pada tingkat pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kinerja sebuah perusahaan adalah hal yang sangat menentukan dalam perkembangan perusahaan. Tujuan perusahaan yang terdiri dari: tetap berdiri atau eksis (survive), untuk memperoleh laba (benefit) dan dapatberkembang (growth), dapat tercapai apabila perusahaan tersebut mempunyai performa yang baik. Menurut (Schwab, 2017)agar di era disrupsi teknologi perusahaan dapat mencapai kinerja yang tinggi, perusahaan dapat menggabungkan 3 (tiga) hal, yaitu: 1) fisik, yaitu memanfaatkan aset yang dimiliki seperti: peralatan, perlengkapan, dan modal finansial, 2) digital, menggunakan teknologi informasi untuk e-commerce atau e-business, sistem informasi atau aplikasi pencatatan keuangan, dan 3) biologis, artinya sumber daya manusia yang mengelolanya. 
Kinerja UMKM dapat dilihat dari beberapa hal yaitu dimulainya kesempatan kerja yang sangat penting dalam melihat baik tidaknya suatu usaha. Dengan demikian, semakin besar jumlah tenaga kerja yang terserap maka semakin besar pula peran UMKM dalam mengatasi permasalahan tersebut. Begitu juga dengan produktivitas, dengan meningkatkan tenaga kerja yang digunakan juga meningkatkan produktivitas, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga dapat meningkatkan pendapatan negara, dalam hal ini baik dari penjualan dalam negeri maupun luar negeri (ekspor). UMKM dikatakan berhasil jika pendapatannya terus meningkat, hal ini dipengaruhi oleh peningkatan penjualan. Dengan peningkatan penjualan secara langsung mempengaruhi kinerja UMKM (Syarifah et al., 2020).

Indikator Inovasi Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

 
Indikator inovasi kewirausahaan yang digunakan pada penelitian ini mengutip dari penelitian Kore dan Septarini (2018) yaitu dengan caramengukur inovasi inkremental perusahaan dalam berbagai kegiatan ekonomi yang sistematis dan rutin untuk menyempurnakan bisnis perusahaan dalam beroperasi. 1) Menambahkan fitur atau produk baruInovasi pada produk sangat penting dilakukan karena produk merupakan sesuatu yang berhubungan langsung dengan konsumen dan produk adalah sesuatu yang memang ditawarkan pada konsumen. Inovasi produk didefinisikan sebagai pengenalan sebuah produk atau jasa baru yang meningkatkan atau memperluas fungsidari penggunaan produk sebelumnya. 2) Mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan produk baruMengembangkan produk dalam inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas object lama menjadisesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki. Misalnya memperbarui bentuk kemasan, ukuran maupun bentuk produk.3) Memperkenalkan teknologi dan peralatan baru untuk perbaikan produk atau prosesInovasi produk teknologi membantu perusahaan untuk membangun keunggulan kompetitif, layanan dan proses yang lebih efektif, bisnis yang baru, dan sebagainya. Hal ini merupakan kewajiban organisasi untuk memantau perubahan teknologi, melatih dan memotivasi karyawan untuk berinovasi produk karena teknologi meliputi semua aspek dari semua organisasi.4) Memperkenalkan prosedur kontrol kualitas baru dalam produksi atau operasiPenerapan prosedur control kualitas dalam penelitian ini sama seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang merupakan pedoman yang memuat standar operasional prosedur yang ada didalam suatu perusahaan digunakan untuk memastikan bahwa segala keputusan dan tindakan berjalan efektif, efisien, konsisten dan sistematis sesuai standar. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalamperusahaan

Inovasi Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Inovasi pertama kali ditekankan oleh Schumpeter 1942 dalam kaitannya dengan proses kewirausahaan. Oleh karena itu, realisasi ide-ide inovati dianggap sebagai perilaku kewirausahaan. Tidak adanya ide kreatif dalam pengenalan produk atau layanan dapat menurunkan penjualan dan mendorong pergeseran sumber daya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu bersaing diciptakan dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan yang ada. Maka, inovasi dianggap sebagai faktor keberhasilan penting dalam konsep kewirausahaan. Kemampuan inovatif sebagai kemampuan perusahaan untuk secara cepat menggunakan metode, proses, produk, dan layanan baru dalam menanggapi lingkungan bisnis yang berubah, sehingga memperoleh keunggulan kinerja (Agyapong, 2018).(Robbins & Coulter, 2016)mendefinisikan inovasi sebagai mengambil ide-ide kreatif dan mengubahnya menjadi produk ataumetode kerja yang berguna. Suatu usaha bisnis yang mampu membuat inovasi, dapat memimpin dan memperkecil peluang pesaing untuk melakukan inovasi lebih awal. Maka dari itu, pebisnis harus menyiapkan startegi inovasi terhadap usahanya agar dapat menciptakankeunggulan dari pesaing. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan penilaian-penilaian baru, ide-ide baru dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan kinerja layanan yang memuaskan pelanggan.Inovasi mencerminkan kecenderungan perusahaan untuk terlibat dalam dan mendukung ide-ide baru, kebaruan, eksperimen, dan proses kreatif yang dapat menghasilkan produk, layanan, atau proses teknologi baru(Wang, 2019). Menurut (KBBI, 2021)inovasi adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)

Inovasi Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Inovasi pertama kali ditekankan oleh Schumpeter 1942 dalam kaitannya dengan proses kewirausahaan. Oleh karena itu, realisasi ide-ide inovati dianggap sebagai perilaku kewirausahaan. Tidak adanya ide kreatif dalam pengenalan produk atau layanan dapat menurunkan penjualan dan mendorong pergeseran sumber daya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu bersaing diciptakan dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan yang ada. Maka, inovasi dianggap sebagai faktor keberhasilan penting dalam konsep kewirausahaan. Kemampuan inovatif sebagai kemampuan perusahaan untuk secara cepat menggunakan metode, proses, produk, dan layanan baru dalam menanggapi lingkungan bisnis yang berubah, sehingga memperoleh keunggulan kinerja (Agyapong, 2018).(Robbins & Coulter, 2016)mendefinisikan inovasi sebagai mengambil ide-ide kreatif dan mengubahnya menjadi produk ataumetode kerja yang berguna. Suatu usaha bisnis yang mampu membuat inovasi, dapat memimpin dan memperkecil peluang pesaing untuk melakukan inovasi lebih awal. Maka dari itu, pebisnis harus menyiapkan startegi inovasi terhadap usahanya agar dapat menciptakankeunggulan dari pesaing. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan penilaian-penilaian baru, ide-ide baru dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan kinerja layanan yang memuaskan pelanggan.Inovasi mencerminkan kecenderungan perusahaan untuk terlibat dalam dan mendukung ide-ide baru, kebaruan, eksperimen, dan proses kreatif yang dapat menghasilkan produk, layanan, atau proses teknologi baru(Wang, 2019). Menurut (KBBI, 2021)inovasi adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)

Kewirausahaan Perusahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Astuti (2019)Kewirausahaan Perusahaan memungkinakan sebuah perusahaan untuk lebih memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Dengan memiliki tujuan, kewirausahaan lebih mudah memutuskan konsep untuk penciptaan kekayaan dan nilai baru perusahaan. Indikator pengusaha Perusahaan dapat dilihat dari dua jenis proses, yaitu : 1. Inovasi internal melalui penciptaan bisnis (bidang usaha) baru dalam suatu perusahaanInovasi paradigma atau sumber inovasi internal merupakan perubahan mendasar dari R&D (research and development)internal usaha untuk menghasilkan produk dan inovasi proses. 
2.Pembaruan atau transformasi organisasiInovasi internal pemimpin memimpin ke arah metodeoperasi baru dengan memproduksi baru, memproduksi teknologi baru ataumengembangkan kemampuanorang –orang dalam perusahaan

Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar dan sumber daya untuk mencari peluang keberhasilan baru dalam memperbaharui kinerja bisnis. Hal ini tentunya harus direspon positif oleh perusahaan yang mulai berusaha untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kewirausahaan disebut sebagai pelopor dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi perusahaan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Maka dariitu, untuk orientasi kewirausahaan berfokus pada proses, praktik, dan pengambilan keputusan yang mengarah pada tiga aspek kewirausahaan, yaitu bertindak proaktif, selalu berinovasi, dan mengambil risiko (Widiatmo, 2019)Ryiadi danYasa(2017) berpendapat bahwa pro-aktif berarti seorang wirausahawan memiliki suatu inisiatif dan tidak menunggu, serta berpikir maju sehingga memiliki perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang, mau belajar dari pengalaman, kegagalan, dan dapat menerima kritik dan saran untuk mengembangkan usahanya. Sedangkan Inovasi berarti mampu menciptakan sesuatu yang baru. Memiliki sikap atau pola berpikir yang inovatif juga sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha, biasanya, pelaku usaha yang memiliki orientasi kewirausahaan akan lebih berani dan efektif dalam mengelola ide inovatifnya

Customer Loyalty (skripsi, tesis, dan disertasi)

Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang dipegang oleh pelanggan untuk membeli kembali atau berlangganan suatu produk atau jasa di masa mendatang. Menurut Makeover (2003) loyalitas adalah komitmen yang kuat untuk membeli kembali atau berlangganan produk atau jasa secara konsisten di masa mendatang.

Customer Satisfaction (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kepuasan pelanggan telah mendapatkan perhatian meningkat dari peneliti dan praktisi sebagai bidang yang diakui kajian keilmuan, dan merupakan alat dasar yang digunakan oleh lembaga keuangan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan kinerja organisasi dan profitabilitas. Banyak masyarakat telah mendengar tentang tren saat ini bagi perusahaan untuk menjadi customer-centric, yaitu menempatkan pelanggan di pusat bisnis dalam hal strategi dan proses (Faizan, 2011).Menurut Lovelock (1996) kepuasan pelanggan adalah sebagaipendorong penting bagi loyalitas pelanggan dan menunjukkan korelasi positif ditandai antara keduanya dalam Hu dan Huang (2011). Banyak peneliti telah melihat pentingnya kepuasan pelanggan. Hoyer dan Mac Innis (2001) mengatakan bahwa kepuasan dapat dikaitkan dengan perasaan penerimaan, kebahagiaan, lega, kegembiraan dalam Singh (2006)

Corporate Image (skripsi, tesis, dan disertasi)

Corporate image adalah kesan yang dimiliki oleh publik terhadap perusahaan.Corporate image dapat dikatakan sebagai fungsi dariakumulasi pengalaman pembelian yang memiliki dua komponen yaitu functional dan emotional. Functionalberkaitan dengan atribut nyata yang dapat diukur dengan mudah sedangkan emotional berkaitan dengan faktor psikologi yang meliputi perasaan dan perilaku terhadap perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa corporate image adalah hasil dari sebuah proses dimana konsumen telah membandingkan berbagai atribut yang dimiliki perusahaan (Samuel, 2008).Menurut Nguyen dan LeBlanc dalam Lin dan Lu (2010) menyatakan bahwa faktor-faktor yang merupakan citra perusahaan mungkin berasal dari kesadaran pelanggan perusahaan sebagai entitas fisik dan perilaku mereka, termasuk nama perusahaan, tradisi, filosofi manajemen, diversifikasi produk dan sebagainya. Hatch et al. (2003) menyatakan dalam penelitian mereka bahwa citra perusahaan meliputi perasaan karyawan perusahaan dan perspektif pelanggan, pemegang saham, media, pihak yang berkepentingan umum publik dan eksternal pada korporasi.4.TrustKepercayaan telah didefinisikan sebagai kesediaan untuk bergantung pada mitra pertukaran yang seseorang memiliki keyakinan. Schurr dan Ozanne (1985) dalam Mukhidin et al., (2012) mendefinisikan istilah sebagai keyakinan bahwa kata pasangan atau janji yang handal dan pesta akan memenuhi kewajibannya dalam hubungan. Studi lain telah mendefinisikan kepercayaan dalam hal perilaku oportunistik (Dwyer et al., 1987), nilai-nilai bersama (Morgan dan Hunt, 1994), tujuan bersama (Wilson, 1995), ketidakpastian (Crosby et al, 1990), tindakan positif dengan hasil (Anderson dan Narus, 1984) dan janji-janji membuat dan menjaga (Bitner, 1995) dalam Ndubisi (2007). Gronroos (1990) percaya bahwa sumber dari penjual, teknologi dan sistem harus digunakan sedemikian rupa sehingga kepercayaan pelanggan di dalamnya,dan dengan demikian dalam perusahaan itu sendiri, dipertahankan dan diperkuat.Morgan dan Hunt (1994) menunjukkan bahwa kepercayaan dalam diri seseorang dengan mitranya sebagai transaksi yang jujur dan memiliki keyakinan didalamnya. Jika objek yang dipercaya adalah sebuah organisasi, kepercayaan didefinisikan sebagai ketergantungan pelanggan 
 pada kualitas layanan dan kehandalan yang ditawarkan oleh organisasi (Garbarino dan Johnson, 1999) dalam Lin dan Lu (2010).

Innovation Capability (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Amabile et al., (1996), inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru dalam Chapman, Ross L., Soosay, Claudine and Kandampally, Jay (2002). Inovasi dapat berupa ide, gagasan dan proses produk di berbagai bidang. Inovasi tidak harus terbatas pada teknologi. Sedangkan tujuan dari inovasi perusahaan adalah untuk memperkuat daya saing eksternal perusahaan dan meningkatkan kemampuan internal melalui inovasi produk atau proses

Service Quality (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumenserta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.Definisi kualitas layanan adalah evaluasi pengalaman konsumsi terbaru dari layanan yang terkait seperti layanan pelanggan, kondisi display produk, dan berbagai layanan dan produk (Fornel, 1996) dalam Yap et al.,(2012). Yap et al., (2012) mempersepsikan kualitas layanan sebagai evaluasi pelayanan relasional (atau layanan pelanggan) dan mengaktifkan fitur-fitur layanan (seperti lokasi cabang yang nyaman, jam operasional dan jangkauan pelayanan).Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service)sesuai dengan yang diharapkan, makakualitas pelayanandipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.Ndubisi (2007) menyatakan dalam studinya bahwa penelitian harus mampumengidentifikasidimensipengukurankualitas pelayanan. Chang (2007)juga telahmenunjuklima dimensiyaitu tangibility,reliability, assurance, responsiveness, emphatyberdasarkan pada karakteristikpelayanan perusahaan dalam Hu dan Huang (2011)

Keunggulan Dan Kelemahan Bisnis MLM (skripsi, tesis, dan disertasi)

Clothier mengemukakan bahwasannya Keunggulan dari bisnis MLM yaitu: (Clothier, 2002:16) 1.Setiap orang dapat melakukannya.Didalam MLM tidak diperlukan persyaratan tingkat pendidikan tertentu (ijasah) tidak dibedakan suku, agama, ras, budaya, golongan, usia, jenis kelamin maupun profesi.2.Potensi yang tidak terbatas.Tidak ada batas penghasilan yang bisa diraih melalui peluang MLM yang sejati. Kemungkinan pertumbuhan MLM besar sekali. Jaringan penjualan yang dibentuk oleh seorang distributor hanyalah merupakan bagian kecil dari potensi yang ada. Satu-satunya pembatas adalah angan-angan kita.3.Bebas resikoDala MLM untuk mendapatkan sebuah resiko sangat kecil sekali, karena untuk menjalankannya sajapun kita tidak membutuhkan modal yang besar lain halnya dengan bisnis konvensional yag dapat dikatakan syarat dengan resiko.4.Keluwesan.Didalam bbisnis MLM tidak ada yang memaksa kita untuk bekerja lebih atau lebih singkat, selain kemauan kita sendiri untuk melakukannya. Bisnis ini menyesuaikan dengan kita, kita tidak perlu menyesuaikan dengan bisnis ini. Kita tidak perlu menutup usaha pada jam tertentu.5.Tidak ada BosDalam bisnis MLM tidak perlu memikirkan adanya atasan yang baik atau buruk. Satu-satunya orang yang kita beri tanggung jawab adalah diri kita sendiri. Bukan saja kita tidak memiliki atasan didalam bisnis MLM, namun kita tidak perlu memiliki pegawai. Perlu diingat, sponsor kita bukanlah atasan kita dan tidak menyelenggarakan bisnis MLM kita. Mereka sekedar memberi nasihat, motivasi, semangat dan penolong kita.6.WaktuDala menjalankan bisnis ini kita tidak memerlukan waktu khusus untuk berangkat kekantor, karena kita dapat melakukannya seara sambilan sesuai dngan waktu kosong kita.7.Mendapat penghasilan sesuai dengan nilai kita.Satu-satunya jalan untuk mendapatkan bayaran sesuai dengan hasil-hasilnya adalah bekerja untuk kita sendiri. Banyak majikan yang memberikan komisi yang menarik dan gaji yang sepadan dengan kinerja, tetapi dapatkah ereka dengan sungguh-sungguh mengatakan mereka akan menggaji kita sesuai dengan nilai kita? MLM merupakan sebuah contoh yang baik bagi sebuah bisnis yang membayar kita langsung sebanding dengan hasil-hasil yang kita peroleh.
 8.Bisnis keluargaMLM merupakan bisnis yang melibatkan keluarga. Beberapa keluarga telah memulai bisnis mlm mreka yang berwujud kemitraan yang terdiri dari tiga orang atau lebih, yaitu ayah ibu dan anak.9.Bisnis siap pakaiMLM itu merupakan bisnis siap pakai dan menunggu untuk kita jalankan rangkaian produknya telah diuji dipasaran dan sudah ada segment pasar tertentu yang siap membeli barang-barang itu. Produksi, kemasan, akunting pembayaran-pembayaran, aspek hokum, kemasan semuanya sudah disediakan. Jadi kita tinggal bergabung dan menjalankan system yang sudah ada.10. Membantu orang lainSeberapa jauh bantuan yang kita berikan pada seseorang sekarang ini untuk memperbaiki mutu hidupnya? Dengan sebuah MLM yangbaik peluang terletak dengan kita untuk menawarkan kepada setiap orang yang membutuhkannya. Peluang yang dapat memperbaiki hidup mereka, banyak atau sedikit sesuai kemauan mereka.11. Tidak ada batasan wilayahDalam bisnis MLM tidak mengenal adanya batasan-batasan wilayah khusus yang membatasi mobilitas distributornya. Kita dapat menawarkan dan menjual barang kepada setiap orang dimanapun dan tidak aka nada orang atau distributor lain yang akan melarang.Menurut Harefa, Kelemahan dari bisnis MLMitu sendiri adalah:(Harefa, 2000:19)
 1.Dari sisi pribadiKelemahan terbesar adalah motivasi dari dalam, karena dibisnis ini tidak ada yang mengawasi. Setiap orang harus mempunyai kesadaran bahwasannya bisnis MLM adalah bisnisnya diri sendiri.2.Harga yang relatifmahalBarang-barang yang dipasarkan MLM umumnya relative mahal karena sebagian besar adalah barang impor.3.Suatu saat MLM akan mengalami tingkat kejenuhanKejenuhan yang dimaksud adalah tidak ada lagi yang direkrut bila setiap orang sudah menjadi distributor MLM, maka tidak ada lagi yang membeli produk dari distributor.

Konsep Dasar Multi Level Marketing. (skripsi, tesis, dan disertasi)

Multi Level Marketingadalah menjual atau memasarkan langsung suatu produk baik berupa barang atau jasa konsumen, sehingga biaya distribusi dari barang yang dijual atau dipasarkan tersebut sangat minim bahkan sampai ke titik nol yang artinya bahwa dalam bisnis MLM ini tidak diperlukan biaya distribusi. MLM juga menghilangkan biaya promosi dari barang yang hendak dijual karenadistribusi dan promosi ditangani langsung oleh distributor dengansistem berjenjang(Harefa, 2000:12)Mekanisme operasional pada MLM ini adalah seorang distributor dapat mengajakorang lain untuk ikut juga sebagai distributor. Kemudian orang lain itu dapat mengajak pula orang lain lagi untuk ikut bergabung. Begitu seterusnya, semua yang diajak dan ikut merupakan suatu kelompok distributor yang bebas mengajak orang lain lagi sampailevel yang tanpa batas. Inilah salah satu perbedaan MLM dengan pendistribusian secara konvensional yang bersifat single level. Pada pendistribusian konvensional, seorang agen mengajak beberapa orang bergabung ke dalam kelompoknya menjadi penjual atau sales atau wiraniaga. Pada sistem single level para wiraniaga tersebut meskipun mengajak temannya, hanya sekedar pemberi referensi yang secara organisasi tidak di bawah koordinasinya melainkan terlepas. Mereka berada sejajar sama-sama sebagai distributor

Definisi Multi Level Marketing (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Peter J. Clothier (2002:33) Definisi Multi Level Marketingatau yang biasa dikenal dengan sebutan MLM adalah suatu caraatau metode untuk menjual barang secara langsung kepada pelanggan, melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas, yang memperkenalkan para distributor berikutnya. pendapatan dihasilkan dari laba eceran dan laba grosir. Ditambah dengan pembayaran-pembyaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor.Sedangkan menurut Harefa (2007:3) dalam sudut pandang yang sama menyatakan bahwa, MLM merupakan salah satu dari berbagai macam cara yang dapat dipilih oleh sebuahperusahaan atau pabrikan (produsen), untuk memasarkan atau mendistribusikan/ menjual produknya kepada pelanggan eceran, dengan memberdayakan distributor independennya untuk melaksanakan tugas penjualan produk melalui pengembangan penjual langsung secara mandiri, tanpa campur tangan langsung dari perusahaan.Pada Multi Level Marketing target penjualan sepenuhnya ditentukan oleh distributor independen dan jaringan penjual langsung yang dikembangkannya, sementara imbal jasa dalam potongan harga, komisi atau insentif ditetapka oleh perusahaan secara berjenjang sesuai dengan nilai jumlah penjualan yang diberitahukan kepada setiap distributor independen, sejak mereka mendaftar sebagai calon anggota. Saluran distribusi pada perusahaan Multi Level Marketing dilakukan oleh produsen termasuk dalam hal ini adala stockist, distributor (dalam hal ini anggota atau member sekaligus sebagai konsumen) dan konsumen pemakai (non member)

Kualitas Pelayanan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Perkembangan perusahaan menciptakan persaingan yang ketat. Berbagai cara dilakukan agar dapat memperoleh pelanggan dan mempertahankannya. Salah satu strategi yang dipakai perusahaan untuk bisa memenangkan persaingan adalah dengan kualitas layanan yang baik. Pelanggan tertarik membeli sebuah produk atau jasa karena kualitas layanan yang baik. Menurut Pranitasari & Trianah (2020) kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan jasa tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Pada prinsipnya, definisi kualitas jasa berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan sertaketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Oleh sebab itu kualitas pelayanan tergantungpada kemampuan perusahaan dan sifatnya memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. Pengertian kualitas menurut Lupiyoadi (2013: 212) perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan konsumen.Menurut Goetsch dan David (dalam Fandy Tjiptono, 2011: 164), kualitas pelayanan adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan memenuhi atau melebihi harapan.Kotler dan Keller (2012: 214) “anyact or performance that one party can offer another that is essensially intangible and does not not result in the ownership of anything. It’s production may or not be tied to a physical product”. Pelayanan merupakan salah satu fokus penting bagi organisasi public dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi publik. Melalui pelayanan, maka organisasi publik menjadi institusi yang memiliki reputasi baik dengan berorientasi kepada konsumen publik. Menurut Kotler dan Keller (2012:238) menyebutkan ada lima dimensi kualitas pelayanan yang harus dipenuhi, yaitu: 1.Bukti fisik (tangibels) Yaitu penampilan fisik layanan perusahaan, seperti penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, kebersihan, kerapian dan media komunikasi. 2.Empati (empathy) Yaitu kesediaan karyawan, dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan. 3.Kehandalan (reliability) Yaitu kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.4.Cepat tanggap (responsiveness)Yaitu daya tanggap perusahaan dalam memberi layanan bagi pelanggan dan memberikan jasa dengan sigap dan cepat dalam melayani menangani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan. 5.Jaminan (assurance) Yaitu kemampuan perusahaan memberi jaminan pelayanan yang merupakan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbukan kepercayaan dan keyakinan
Kualitas PelayananPerkembangan perusahaan menciptakan persaingan yang ketat. Berbagai cara dilakukan agar dapat memperoleh pelanggan dan mempertahankannya. Salah satu strategi yang dipakai perusahaan untuk bisa memenangkan persaingan adalah dengan kualitas layanan yang baik. Pelanggan tertarik membeli sebuah produk atau jasa karena kualitas layanan yang baik. Menurut Pranitasari & Trianah (2020) kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan jasa tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Pada prinsipnya, definisi kualitas jasa berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan sertaketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Oleh sebab itu kualitas pelayanan tergantungpada kemampuan perusahaan dan sifatnya memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. Pengertian kualitas menurut Lupiyoadi (2013: 212) perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan konsumen.Menurut Goetsch dan David (dalam Fandy Tjiptono, 2011: 164), kualitas pelayanan adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan memenuhi atau melebihi harapan.Kotler dan Keller (2012: 214) “anyact or performance that one party can offer another that is essensially intangible and does not not result in the ownership of anything. It’s production may or not be tied to a physical product”. Pelayanan merupakan salah satu fokus penting bagi organisasi public dalam melaksanakan kegiatan operasional organisasi publik. Melalui pelayanan, maka organisasi publik menjadi institusi yang memiliki reputasi baik dengan berorientasi kepada konsumen publik. Menurut Kotler dan Keller (2012:238) menyebutkan ada lima dimensi kualitas pelayanan yang harus dipenuhi, yaitu: 1.Bukti fisik (tangibels) Yaitu penampilan fisik layanan perusahaan, seperti penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, kebersihan, kerapian dan media komunikasi. 2.Empati (empathy) Yaitu kesediaan karyawan, dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan. 3.Kehandalan (reliability) Yaitu kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.4.Cepat tanggap (responsiveness)Yaitu daya tanggap perusahaan dalam memberi layanan bagi pelanggan dan memberikan jasa dengan sigap dan cepat dalam melayani menangani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan. 5.Jaminan (assurance) Yaitu kemampuan perusahaan memberi jaminan pelayanan yang merupakan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbukan kepercayaan dan keyakinan

Fungsi Public Relations di Sebuah Lembaga atau Perusahaan (skripsi, tesis, disertasi)


Fungsi utama yang dilakukan oleh Public Relations dalam
organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi. Fungsi Public Relations
yang paling utama adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan
baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, baik public intern
maupun public extern dalam rangka mananamkan pengertian. Menilai dan
menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya.
Memberikan saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan
pendapat umum sebagaimana mestinya, menumbuhkan motivasi dan
partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yang
menguntungkan organisasi/lembaga. Menggunakan komunikasi untuk
mempengaruhi pendapat umum.8
Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and
Canfield (1982) fungsi humas dapat dirumuskan sebagai berikut:9
menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi). Membina hubungan
yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. Mengidentifikasi segala sesuatu yang
berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap
badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya. Melayani keinginan
publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen
demi tujuan dan manfaat bersama. Menciptakan komunikasi dua arah
timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari
badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra
positif bagi kedua belah pihak

Public Relations dan Organisasi/Perusahaan (skripsi, tesis, disertasi)

Public Relations sangat erat kaitannya dengan perkembangan sosial,
ekonomi, maupun politik yang muncul di organisasi/perusahaan berada. PR
muncul dalam organisasi karena adanya kebutuhan untuk memperbaiki
hubungan baik dengan publik sehingga terdapat saling pengertian, publik
bisa mengerti bagaimana organisasi tersebut, publik bisa mengenal dan
mengerti lebih jelas, muncul saling mempercayai antara kedua belah pihak,
membawa kemajuan dan kebutuhan publik. Adanya keinginan untuk
bersikap terbuka terhadap publik dengan menggunakan komunikasi dua
arah, juga dengan menciptakan opini publik untuk perkembangan
kelangsungan organisasi. Adanya kebutuhan untuk memasyarakat yang
merupakan proses mencapai kemenangan dalam mempengaruhi hal-hal
penting bagi kepentingan umum sehingga membuat publik semakin
mengenal organisasi/perusahaan. Adanya komunikasi dua arah dalam
menghadapi permasalahan sosial yang kompleks dan semakin berkembang.
Public Relations dapat berkembang dalam organisasi karena
perkembangan media massa pesat, sedangkan komunikasi berbentuk
apapun tetap sentral dalam organisasi. Adanya sikap dan perilaku yang
jujur menuju adanya saling pengertian, saling menghormati, dan saling mempercayai. Adanya citra organisasi yang jelas, baik, dan benar yang
perlu dikomunikasikan dengan tepat akan saling menguntungkan kedua
belah pihak. Diperlukan pengetahuan jurnalistik, promosi, dan reklame
yang professional.

Pengertian Manajemen Agribisnis (skripsi, tesis, dan disertasi)

Manajemen agribisnis mengandung pengertian dari 2 kata yaitu manajemen dan agribisnis. Manajemen berarti seni (art) dan ilmu (science) untuk melaksanakan suatu rangkaian pekerjaan melalui penggunaan sumberdaya. Menurut Stoner danFreeman (1989)dalam Anoraga (2014 : 42)manajemen adalah perencaaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisi dan proses pemanfaatan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut pendapat lain manajemen adalah suatu proses untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan pengimplementasian dan fungsi pengawasan dan pengendalian.Menurut Tjakrawerdaya (2014 : 71), agribisnis secara umum mengandung pengertian sebagai keseluruhan operasi yang terkait dengan usaha untuk menghasilkan uasaha tani,untuk pengolahan dan pemasaran. Sedangkan menurut Semaoen (2013 : 29), agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang berkaitan dengan sector agribisnis mencakup perusahaan yang pemasok input agribisnis dan jasa pengangkutan,jasa keuangan. Dengan arti lain Agribisnis adalah semua aktivitas dalam bidang pertanian mulai dari industri hulu, usaha tani, industri hilir hingga distribusinya.