Selasa, 26 Januari 2021

Pro-Environmental Belief (skripsi dan tesis)

Pro-environmental belief dapat merujuk kepada sikap perilaku atau tindakan yang cenderung memiliki kepedulian lingkungan (Stern, 2000). Individu menganggap bahwa lingkungan harus dilestarikan karena individu tersebut merasa kehidupannya bergantung dari kelestarian lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga, muncul kesadaran atau kepercayaan bahwa mereka harus peduli terhadap lingkungan. Sehingga, pro-environmental belief dipenelitian ini diartikan sebagai kesadaran atau keyakinan individu terhadap usaha pelestarian lingkungan. Berdasarkan The VBN Theory, karakteristik variabel ini merupakan gabungan dari awareness of consequences dan ascription of responsibility yang menghasilkan new ecological paradigm (Stern et al., 1999). Gabungan ini didapatkan suatu hal baru yaitu suatu keyakinan individu terhadap gerakan penyelamatan lingkungan. Wujud dari awareness of consequences adalah kesadaran individu terhadap suatu konsekuensi atas tindakan yang akan dilakukannya. Individu tersebut percaya bahwa setiap tindakannya akan mendatangkan konsekuensi, sehingga individu tersebut merasa perlu untuk melakukan tindakan yang menurutnya tidak memiliki konsekuensi buruk. Individu tersebut percaya bahwa konsekuensi dari kerusakan lingkungan dapat mempengaruhi kesejahteraannya. Sedangkan, wujud dari ascription of responsibility adalah perasaan tanggung jawab yang dimiliki individu dalam setiap tindakannya. Individu merasa bahwa setiap tindakannya merupakan suatu tanggung jawab yang mana dipengaruhi oleh nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab yang berdasarkan pada penyelamatan lingkungan. New ecological paradigm diwujudkan dengan orientasi individu terhadap usaha penyelamatan lingkungan. New ecological paradigm adalah suatu mindset atau paradigma yang memperhatikan isu ekologis. Isu ekologis ini didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup terhadap lingkungannya. Konsep dari isu ekologis ini adalah hubungan yang saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Seseorang yang memiliki paradigma ini percaya bahwa dirinya dan lingkungan memiliki saling ketergantungan, sehingga dirinya berusaha untuk mendukung usaha penyelamatan lingkungan. Gabungan ketiga hal tersebut membentuk suatu kepercayaan terhadap pelanggan untuk mendukung usaha penyelamatan lingkungan. Pelanggan yang memiliki pro-environmental belief tinggi akan memiliki karakteristik berupa kesediaannya untuk berpartisipasi dalam melakukan usaha penyelamatan lingkungan. Selain itu, pelanggan tersebut percaya pentingnya tanggung jawab pribadi dan kewajiban moral terhadap masalah lingkungan.

Tidak ada komentar: