Altruisme merupakan kondisi saat seorang individu memusatkan
keinginannya untuk membantu orang lain atau melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjarannya. Dalam hal ini, perhatian dan kepedulian berkaitan
dengan kelestarian lingkungan. Masyarakat yang memiliki altruisme yang tinggi
akan melakukan upaya untuk membantu tanpa memikirkan dampak efeknya
terhadap masyarakat secara langsung. Dalam kaitannya dengan pelestarian
lingkungan, seorang individu tidak terlalu memperhitungkan pembayaran atau
usaha yang lebih asalkan individu tersebut dapat membantu pelestarian
lingkungan. Altruistic value dapat diartikan sebagai perhatian atau perasaan
kepada sesama manusia dalam kaitannya untuk menjaga kelestarian lingkungan
(Swami et al., 2010; Jaini et al., 2020).
Karakteristik dari variabel ini berupa perasaan atau anggapan dari individu
atas tanggung jawabnya terhadap sesuatu. Selain itu, individu tersebut bertindak
tanpa memperhatikan timbal balik yang akan didapatkan. Selalu berusaha
mengutamakan kepentingan kelompok dari pada kepentingan pribadi juga dpaat
menjadi salah satu cirinya. Dalam konteks penelitian ini, rasa tanggung jawab
dan rasa ingin kebaikan melakukan tanpa timbal balik berkaitan dengan tindakan
penyelamatan lingkungan.
Karakteristik lainnya adalah altruistic value berbeda dengan loyalitas.
Perbedaannya terletak pada keinginan untuk mengutamakan orang lain.
Altruistic value memiliki rasa untuk tidak menerima timbal balik atas perbuatan
baik yang telah diberikan, sedangkan loyalitas adalah kualitas dari kesetiaan.
Kesetiaan dimaknai sebagai suatu sikap untuk memberi dukungan dan kepatuhan
yang teguh dan konstan kepada individu atau kelompok tertentu. Karakteristik selanjutnya yaitu sifat ekstrem dari nilai ini berupa kemauan
untuk mengorbankan seluruh hal yang dimiliki oleh individu untuk membantu
atau mensejahterakan orang lain. Orang yang melakukan pengorbanan ini justru
akan menghancurkan dirinya sendiri karena semua perhatiannya ditujukan ke
orang lain.
Karakteristik terakhir adalah lawan dari altruistic value yaitu egoisme.
Egoisme adalah keinginan untuk memusatkan perhatiannya terhadap dirinya
sendiri. Seorang individu yang memiliki egoisme akan menggunakan usahanya
hanya untuk keuntungan pribadi. Ketika seorang egoisme berpasangan, individu
tersebut akan berusaha meminta pasangannya untuk melakukan perintahnya
sesuai keinginan. Seorang egoisme juga memiliki niat untuk memanfaatkan
orang yang ditolongnya.
Dalam membeli kosmetik, seseorang yang memiliki altruistic value akan
berusaha mencari produk yang ramah lingkungan. Dasar value ini timbul dari
anggapan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian
lingkungan. Rasa tanggung jawab dan rasa untuk berbuat baik tanpa
memperhatikan imbalan mendorong individu yang memiliki altruistic value
tinggi untuk membeli produk yang ramah lingkungan.
Salah satu upaya melestarikan lingkungan adalah menjauhkan diri dari
penggunaan produk yang berbahan kimia tinggi yang memiliki dampak
perusakan lingkungan dan kesehatan. Produk yang ramah lingkungan perlu
dibuat dari bahan yang alami. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencari tahu variabel altruistic value melalui pertanyaan tentang kepedulian para responden
mengenai penggunaan bahan kimia tinggi yang berdampak pada perusakan
kelestarian lingkungan.
Penggunaan produk yang berbahan alami ini pun, selain tidak merusak
lingkungan, juga akan mengurangi efek samping untuk kesehatan. Selain ramah
lingkungan, produk tersebut juga aman untuk kesehatan pengguna. Maka,
penelitian ini juga akan mencari tahu variabel altruistic value dengan pertanyaan
kepedulian responden terhadap bahan kimia yang dapat berpengaruh terhadap
kesehatan pemakainya.
Pelanggan yang memiliki altruistic value tinggi akan merasa memiliki
tanggung jawab untuk fokus mencari produk ramah lingkungan, termasuk ketika
mencari kosmetik. Penelitian ini akan mencari tahu fokus para pelanggan
kosmetik ketika melakukan pembelian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar