Selasa, 26 Januari 2021

Altruistik Value (skripsi dan tesis)

 
Altruisme merupakan kondisi saat seorang individu memusatkan keinginannya untuk membantu orang lain atau melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjarannya. Dalam hal ini, perhatian dan kepedulian berkaitan dengan kelestarian lingkungan. Masyarakat yang memiliki altruisme yang tinggi akan melakukan upaya untuk membantu tanpa memikirkan dampak efeknya terhadap masyarakat secara langsung. Dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, seorang individu tidak terlalu memperhitungkan pembayaran atau usaha yang lebih asalkan individu tersebut dapat membantu pelestarian lingkungan. Altruistic value dapat diartikan sebagai perhatian atau perasaan kepada sesama manusia dalam kaitannya untuk menjaga kelestarian lingkungan (Swami et al., 2010; Jaini et al., 2020). Karakteristik dari variabel ini berupa perasaan atau anggapan dari individu atas tanggung jawabnya terhadap sesuatu. Selain itu, individu tersebut bertindak tanpa memperhatikan timbal balik yang akan didapatkan. Selalu berusaha mengutamakan kepentingan kelompok dari pada kepentingan pribadi juga dpaat menjadi salah satu cirinya. Dalam konteks penelitian ini, rasa tanggung jawab dan rasa ingin kebaikan melakukan tanpa timbal balik berkaitan dengan tindakan penyelamatan lingkungan. Karakteristik lainnya adalah altruistic value berbeda dengan loyalitas. Perbedaannya terletak pada keinginan untuk mengutamakan orang lain. Altruistic value memiliki rasa untuk tidak menerima timbal balik atas perbuatan baik yang telah diberikan, sedangkan loyalitas adalah kualitas dari kesetiaan. Kesetiaan dimaknai sebagai suatu sikap untuk memberi dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada individu atau kelompok tertentu. Karakteristik selanjutnya yaitu sifat ekstrem dari nilai ini berupa kemauan untuk mengorbankan seluruh hal yang dimiliki oleh individu untuk membantu atau mensejahterakan orang lain. Orang yang melakukan pengorbanan ini justru akan menghancurkan dirinya sendiri karena semua perhatiannya ditujukan ke orang lain. Karakteristik terakhir adalah lawan dari altruistic value yaitu egoisme. Egoisme adalah keinginan untuk memusatkan perhatiannya terhadap dirinya sendiri. Seorang individu yang memiliki egoisme akan menggunakan usahanya hanya untuk keuntungan pribadi. Ketika seorang egoisme berpasangan, individu tersebut akan berusaha meminta pasangannya untuk melakukan perintahnya sesuai keinginan. Seorang egoisme juga memiliki niat untuk memanfaatkan orang yang ditolongnya. Dalam membeli kosmetik, seseorang yang memiliki altruistic value akan berusaha mencari produk yang ramah lingkungan. Dasar value ini timbul dari anggapan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Rasa tanggung jawab dan rasa untuk berbuat baik tanpa memperhatikan imbalan mendorong individu yang memiliki altruistic value tinggi untuk membeli produk yang ramah lingkungan. Salah satu upaya melestarikan lingkungan adalah menjauhkan diri dari penggunaan produk yang berbahan kimia tinggi yang memiliki dampak perusakan lingkungan dan kesehatan. Produk yang ramah lingkungan perlu dibuat dari bahan yang alami. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencari tahu variabel altruistic value melalui pertanyaan tentang kepedulian para responden mengenai penggunaan bahan kimia tinggi yang berdampak pada perusakan kelestarian lingkungan. Penggunaan produk yang berbahan alami ini pun, selain tidak merusak lingkungan, juga akan mengurangi efek samping untuk kesehatan. Selain ramah lingkungan, produk tersebut juga aman untuk kesehatan pengguna. Maka, penelitian ini juga akan mencari tahu variabel altruistic value dengan pertanyaan kepedulian responden terhadap bahan kimia yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan pemakainya. Pelanggan yang memiliki altruistic value tinggi akan merasa memiliki tanggung jawab untuk fokus mencari produk ramah lingkungan, termasuk ketika mencari kosmetik. Penelitian ini akan mencari tahu fokus para pelanggan kosmetik ketika melakukan pembelian.

Tidak ada komentar: