Selasa, 26 Januari 2021

Aspek-Aspek Empati (skripsi dan tesis)

Davis (1983) (dalam Sari & Eliza, 2003) menjelaskan bahwa secara global ada dua komponen dalam empati, yaitu : Komponen afektig yang terdiri dari Perspektif Taking (PT) dan Fantasy (FS), sedangkan komponen afektif meliputi Empathic Concern (EC) dan Personal Distress (PD). Keempat aspek tersebut memili arti sebagai berikut : a. Perspective tacking (Pengambilan perspektif) Merupakan kecenderungan individu untuk mengambil sudut pandang psikologis orang lain secara spontan. Mead (dalam Davis, 1983) menekankan pentingnya kemampuan dalam perspective taking untuk perilaku yang non-egosentrik, yaitu perilaku yang tidak berorientasi pada kepentingan diri sendiri, tetapi perilaku yang berorientasi pada kepentingan orang lain. Coke (dalam Davis, 1983) menyatakan bahwa perspective taking berhubungan dengan reaksi emosional dan perilaku menolong pada orang dewasa. b. Fantasy (Imajinasi) Kemampuan seseorang untuk mengubah diri mereka secara imajinatif dalam mengalami perasaan dan tindakan dari karakter khayal dalam buku, film atau cerita yang dibaca atau ditontonnya. Stotland (dalamDavis, 1983) mengemukakan bahwa fantasy merupakan aspek yang berpengaruh pada reaksi emosi terhadap orang lain dan meimbulkan perilaku menolong. c. Empathic concern (Perhatian Empatik) Merupakan orientasi seseorang terhadap orang lain berupa simpati, kasihan, dan peduli terhadap orang lain yang mengalami kesulitan. Aspek ini juga merupakan cermin dari perasaan kehangatan yang erat kaitannya dengan kepekaan dan kepedulian terhadap orang lain. d. Personal distress (Distress Pribadi) Menekankan pada kecemasan pribadi yang berorientasi pada diri sendiri serta kegelisahan dalam menghadapi setting interpersonal yang tidak menyenangkan. Personal Distress yang tinggi membuat kemampuan sosialisasi seseorang menjadi rendah. Agar seseorang dapat berempati, ia harus mengamati dan mengintepretasikan perilaku orang lain. Ketepatan dalam berempati sangat dipengaruhi kemampuan seseorang dalam mengintepretasikan informasi yang diberikan orang lain mengenai situasi internalnya yang dapat diketahui melalui perilaku dan sikap-sikap mereka

Tidak ada komentar: