mulyasa mengutip pendapat Gordon dalam Joice and weill ia
mengemukakan bahwa ada empat prinsip dasar sinektik yang menentang
pandangan lama tentang kreativitas. Di mana pandangan tersebut adalah
sebagai berikut :7
a) Menurutnya kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam
kegiatan sehari-hari. Di mana hampir semua manusia berhubungan
dengan proses kreativitas, proses kreativitas tersebut dikembangkan melalui seni atau penemuan-penemuan baru. Menurut Gordon, ia
menekankan bahwa kreativitas merupakan bagian dari kehidupan kita
sehari-hari dan berlangsung sepanjang hayat. Model seperti Gordon ini
dirancang guna untuk meningkatkan kapasitas pemecahan masalah,
ekspresi kreatif, empati, dan hubungan sosial. Gordon juaga
menekankan bahwa ide-ide yang bermakna dapat ditingkatkan melalui
aktivitas kreatif guna untuk memperkaya pemikiran.8
b) Prinsip yang kedua menyatakan bahwa proses kreatif bukanlah sesuatu
yang misterius. Hal tersebut dapat didekskripsikan dan mungkin
membantu orang secara langsung untuk meningkatkan kreativitasnya.
Bahwa Gordon telah yakin, apabila seseorang memahami landasan
proses kreativitas, individu dapat belajar untuk menggunakan
pemahamannya untuk meningkatkan kreativitas dalam kehidupan dan
pekerjaan, baik secara pribadi maupun sebagai anggota kelompok.
Gordon juga memandang bahwa kreativitas didorong oleh kesadaran
yang memberi petunjuk untuk mendeskripsikan dan menciptakan
prosedur latihan yang dapat diterapkan di sekolah atau lingkungan lain.9
c) Prinsip ketiga menjelaskan bahwa penemuan kreatif sama dalam semua
bidang, baik dalam bidang seni, ilmu, maupun dalam rekayasa. Selain
itu, penemuan kreatif ditandai oleh beberapa proses intelektual. Di
mana ide ini bertentangan dengan keyakinan umum, yang memandang
kreativitas terbatas pada bidang seni, padahal ilmu dan rekayasa juga
merupakan penemuan manusia. Gordon juga menunjukkan adanya hubungan antara perkembangan berpikir dalam seni dan ilmu yang
sangat erat.10
d) Pendapat Gordon yang keempat telah menunjukkan bahwa berpikir
kreatif baik secara individu maupun kelompok adalah sama. Proses
pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman
belajar.11
Menurut Gibbs yang dikutip oleh E. Mulyasa ia menyatakan bahwa
berdasarkan berbagai penelitiannya ia menyimpulkan bahwa kreativitas
dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang
bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat. Hasil
penelitian tersebut dapat diterapkan atau ditransfer dalam proses
pembelajaran. Dalam hal ini peserta didik akan lebih kreatif jika :12
a) Dikembangkan rasa percaya diri pada peserta didik dan tidak ada
perasaan takut.
b) Diberi kesempatan untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan
terarah.
c) Dilibatkan dalam menentukan tujuan dan evaluasi belajar.
d) Diberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
e) Dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara
keseluruhan. Apa yang dikemukakan di atas nampaknya sulit untuk dilakukan.
Namun paling tidak guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang
kondusif, yang mengarah pada situasi di atas, misalnya dengan
mengembangkan modul yang heuristik dan hipotetik. Kendatipun
demikian, kaulitas pembelajaran sangat ditentukan oleh aktivitas dan
kreativitas guru, disamping kompetensi-kompetensi profesionalnya.
Namun, dalam kegiatan belajar melalui modul, hal ini bisa dikurangi,
karena guru lebih memposisikan dirinya sebagai fasilitator.
E. Mulyasa juga mengutip pendapat Widada, di mana untuk
mendongkrak kualitas pembelajaran disamping guru harus menyediakan
lingkungan yang kreatif, guru juga dapat menggunakan pendekatan
sebagai berikut :13
a) Self esteem approach (kesadaran akan harga diri)
Guru tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk mempelajari
materi ilmiah saja, akan tetapi pengembangan sikap harus mendapat
perhatian secara proposional
b) Creative approach
Beberapa saran untuk pendekatan ini adalah dikembangkannya
problem solving, brain storning, inquiry, dan role playing.
c) Value Clarification and moral development approach
Dalam pendekatan ini pengembangan pribadi menjadi sasaran
utama. Karena dalam situasi yang demikian, pengembangan intelektual
akan mengiringi perkembangan pribadi peserta didik d) Multiple talent approach
Pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan seluruh
potensi peserta didik, karena manifestasi pengembangan potensi akan
membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
e) Inquiry approach
Melalui pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk
menggunakan proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip
ilmiah, serta meningkatkan potensi intelektualnya.
f) Pictorial riddle approach
Pendekatan ini merupakan metode untuk mengembangkan
motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi kelompok kecil.
Pendekatan ini sangat membantu meningkatkan kemampuan berfikir
kritis dan kreatif.
g) Synetics approach
Pada hakikatnya pendekatan ini memusatkan perhatian pada
kompetensi peserta didik untuk mengembangkan berbagai bentuk
metaphor untuk membuka inteligensinya dan mengembangkan
kreativitasnya. Kegiatan dimulai dengan kegiatan kelompok yang tidak
rasional berkembang menuju pada penemuan dan pemecahan masalah
secara rasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar