Altruism (Altrusime) adalah tindakan sukarela guna membantu
orang lain tanpa pamrih, atau ingin sekedar beramal baik (Sears, 2009).
Istilah altruisme kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan
tingkah laku prososial, altruisme yang sesungguhnya adalah kepedulian
yang tidak mementingkan diri sendiri melainkan untuk kebaikan orang
lain (Baron&Byrne, 2005). Dapat disimpulkan bahwa altruisme adalah
perilaku menolong yang dilakukan dengan sukarela untuk memenuhi
kebutuhan orang lain tanpa menghiraukan kepentingan diri sendiri dan
tanpa pamrih pada orang lain.
Altruisme ialah tindakan sukarela yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan
imbalan apa pun. Perilaku altruisme berasal dari tiga perspektif teoritis
yang luas, perspektif yang pertama beberapa teoritikus menekankan
pada dasar historis, para sosiobiolog mengatakan bahwa predisposisi
untuk menolong orang lain merupakan bagian warisan genetik yang
evolusioner.
Perspektif yang kedua mengatakan bahwa tindakan
menolong dipengaruhi oleh prinsip dasar penguatan dan peniruan.
Perspektif yang ketiga pengambilan keputusan memfokuskan diri
tentang kapan dibutuhkan pemberian pertolongan (Sears dkk, 1991)Altruisme didefinisikan sebagai hasrat untuk menolong orang lain
tanpa mementingkan kepentingan sendiri Myers (1996 dalam
Sarwono,1999 ). Altruisme telah menjadi percakapan serius dikalangan
ahli antropologi, psikologi sosial dan sosiologi. Sejak ratusan tahun
lalu. Term ini digunakan pertama kali oleh sosiolog ternama august
comte (1798-1857). Altruisme berasal dari kata alter yang artinya
“orang lain”. Secara bahasa altruisme adalah perbuatan yang
berorientasi pada kebaikan orang lain (Taufik, 2012).
Perilaku altruistik didefinisikan sebagai suatu tindakan yang
memiliki konsekuensi memberikan beberapa keuntungan atau
meningkatkan kesejahteraan orang lain Dovidio, Panner, Piliavin &
Scroeder (2006 dalam Ni’mah 2014). Menurut Batson (2008 dalam
Ni’mah, 2014) perilaku altruistik yaitu perilaku yang dimotivasi untuk
meningkatkan kesejahteraan orang lain yang tidak mementingkan diri
sendiri dan bukan hanya memetingkan diri sendiri.
Menurut Bierhoff,Klein & Kramp (dalam Pratiwi 2009 dalam
Maryani,2011) individu yang memiliki karakteristik perilaku Altruisme
adalah memiliki konsep diri yang empati, meyakini dunia sebagaimana
adanya, memiliki tanggung jawab sosial, memiliki egosentrisme yang
rendah, dan memiliki internal locus of control.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku
altruisme adalah perilaku menolong demi kepentingan orang lain
dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar