Menurut Taufik (2012) beberapa teori mengenai Altruisme, di
antaranya yaitu behaviorism-altruism theory (teori behaviorismealtruisme), social exchange theory (teori pertukaran sosaial), social
norm theory (teori norma sosial), evolution theory (teori evolusi).
a. Teori behaviorisme
Altruisme
Teori ini menggunakan teori classical conditioning dari Ivan
Pavlov bahwa seseorang memberikan pertolongan karena ia telah
dibiasakan untuk menolong, perilakunya itu mendapatkan apresiasi
positif sehingga akan terus menguatkan tindakan-tindakannya
(reinforcement).
b. Teori pertukaran sosial
Teori ini menyatakan bahwa tindakan seseorang dilakukan atas
dasar untung dan rugi, menurut teori ini seseorang berusaha
meminimalkan usaha dan memaksimalkan hasil. Artinya ia berusaha
memberikan sedikit pertolongan, namun mengharapkan hasil yang
besar dari pemberian pertolongan tersebut.
c. Teori norma sosial
Teori ini menyatakan bahwa seseorang menolong karena
diharuskan oleh norma-norma sosial di masyarakat. Terdapat tiga
jenis norma sosial yang biasanya menjadi pedoman untuk
memberikan pertolongan, yaitu : 1) reciprocity norm (norma timbal
balik), yaitu pertolongan akan dibalas dengan pertolongan. Adanya
keyakinan masyarakat barangsiapa yang suka memberikan
pertolongan maka ia akan mudah mendapatkan pertolongan. 2)
responsibility norm (norma tanggung jawab sosial), yaitu seseorang
menolong orang laintanpa mengharap apa pun darinya. 3)
equilibrium norm (norma keseimbangan), menurut norma ini seluruh
alam semesta harus seimbang dan harmoni. Maka setiap orang harus
menjaga keseimbangan tersebut dengan saling menolong satu sama
lain.
d. Teori evolusi
Menurut teori ini seseorang menolong orang lain karena hendak
mempertahankan jenisnya sendiri. Dalam upaya mempertahankan jenisnya terdapat tiga bentuk pertolongan : 1) perlindungan orangorang dekat (kerabat), orang cenderung orang cenderung
memprioritaskan untuk menolong orang-orang terdekat
dibandingkan dengan menolong orang yang tidak ada hubungan
kekeluargaan. 2) timbal balik biologis, bentuk pertolongan ini sama
halnya dengan pandangan teori pertukaran sosial yaitu motivasi
menolong agar kelak mendapatkan pertolongan baik dari orang yang
bersangkutan maupun dari orang lain. 3) orientasi seksual, ada
kecenderungan orang-orang untuk memberikan pertolongan kepada
individu lain yang memiliki orientasi seksual sama orang yang
memiliki orientasi seksual normal, ada kecenderungan menghindari
untuk memberi pertolongan kepada orang yang memiliki orientasi
seksual berbeda (Taufik, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar