Selasa, 26 Januari 2021

Pendekatan dalam Mempelajari Perilaku Altruisme (skripsi dan tesis)

 Menurut Taufik (2012) beberapa teori mengenai Altruisme, di antaranya yaitu behaviorism-altruism theory (teori behaviorismealtruisme), social exchange theory (teori pertukaran sosaial), social norm theory (teori norma sosial), evolution theory (teori evolusi). 
a. Teori behaviorisme 
Altruisme Teori ini menggunakan teori classical conditioning dari Ivan Pavlov bahwa seseorang memberikan pertolongan karena ia telah dibiasakan untuk menolong, perilakunya itu mendapatkan apresiasi positif sehingga akan terus menguatkan tindakan-tindakannya (reinforcement). 
b. Teori pertukaran sosial 
 Teori ini menyatakan bahwa tindakan seseorang dilakukan atas dasar untung dan rugi, menurut teori ini seseorang berusaha meminimalkan usaha dan memaksimalkan hasil. Artinya ia berusaha memberikan sedikit pertolongan, namun mengharapkan hasil yang besar dari pemberian pertolongan tersebut. 
c. Teori norma sosial  
Teori ini menyatakan bahwa seseorang menolong karena diharuskan oleh norma-norma sosial di masyarakat. Terdapat tiga jenis norma sosial yang biasanya menjadi pedoman untuk memberikan pertolongan, yaitu : 1) reciprocity norm (norma timbal balik), yaitu pertolongan akan dibalas dengan pertolongan. Adanya keyakinan masyarakat barangsiapa yang suka memberikan pertolongan maka ia akan mudah mendapatkan pertolongan. 2) responsibility norm (norma tanggung jawab sosial), yaitu seseorang menolong orang laintanpa mengharap apa pun darinya. 3) equilibrium norm (norma keseimbangan), menurut norma ini seluruh alam semesta harus seimbang dan harmoni. Maka setiap orang harus menjaga keseimbangan tersebut dengan saling menolong satu sama lain.
 d. Teori evolusi 
 Menurut teori ini seseorang menolong orang lain karena hendak mempertahankan jenisnya sendiri. Dalam upaya mempertahankan jenisnya terdapat tiga bentuk pertolongan : 1) perlindungan orangorang dekat (kerabat), orang cenderung orang cenderung memprioritaskan untuk menolong orang-orang terdekat dibandingkan dengan menolong orang yang tidak ada hubungan kekeluargaan. 2) timbal balik biologis, bentuk pertolongan ini sama halnya dengan pandangan teori pertukaran sosial yaitu motivasi menolong agar kelak mendapatkan pertolongan baik dari orang yang bersangkutan maupun dari orang lain. 3) orientasi seksual, ada kecenderungan orang-orang untuk memberikan pertolongan kepada individu lain yang memiliki orientasi seksual sama orang yang memiliki orientasi seksual normal, ada kecenderungan menghindari untuk memberi pertolongan kepada orang yang memiliki orientasi seksual berbeda (Taufik, 2012).

Tidak ada komentar: