Sabtu, 30 Januari 2021

Teori Humor (skripsi dan tesis)


Banyak teori yang telah mengembangkan tentang apa alasan orang
tertawa dan yang mengontrol sense of humor. McGhee (dalam
Whisonant, 1998) mengatakan bahwa beberapa teori mencoba
menunjukkan bahwa humor disebabkan oleh perasaan individu, fungsi
humor adalah untuk melepaskan emosi internal atau untuk melepaskan
emosi yang menyenangkan.
Terdapat tiga teori humor terkemuka yang paling sering digunakan,
yaitu (Whisonant, 1998):
a. Teori Ketidaksesuaian (incongruity theory)
Teori ini mengatakan bahwa sesuatu disebut lucu karena kejadian
(misalnya: lelucon, gerakan tubuh, pernyataan) bertentangan dengan
dugaan kita dan karena pertentangan kognitif yang menciptakan
ketidaksesuaian. Adanya dua pandangan lebih atau yang tidak sesuai
dari suatu kejadian, dimana ketidaksesuaian itu muncul dalam satu
objek yang komplek atau kumpulan orang atau sebuah kejadian yang
ganjil, dimana ia menaruh perhatian terhadap objek tersebut.
b. Teori Superioritas (superiority theory)
Teori ini menyatakan bahwa sesuatu disebut lucu karena individu
dibuat merasa superior terhadap orang lain. Humor adalah sarana
mendorong ego seseorang atau rasa harga diri orang lain.
c. Teori pembebasan atau pelepasan (relief theory)
Teori pembebasan atau pelepasan disebut pula dengan teori
psikoanalitis yang dipopulerkan oleh Freud. Berdasarkan teori ini,
humor adalah sarana yang diterima secara sosial melepaskan emosi
dan rasa gelisah. Setiap individu pasti memiliki rasa
ketidaknyamanan, ketakutan, dan/atau rasa malu, dan humor menjadi
sarana untuk mengurangi hal-hal tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga
teori humor yang terkemuka, yaitu incongruity theory, superiority, dan
relief theory.

Tidak ada komentar: