Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana laki-laki dan
perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing yang
dikonstruksikan oleh kultur setempat yang berkaitan dengan peran, sifat,
kedudukan, dan posisi dalam masyarakat tersebut. Diversitas gender atau
keragaman gender dalam penilitian ini diproksikan dengan keberadaan wanita
dalam jajaran dewan komisaris dan dewan direksi. Diversifikasi struktur
sumberdaya manusia yang berkaitan dengan ras dan campuran gender seringkali
21
dipandang sebagai hal penting untuk memaksimalkan sumberdaya penting
perusahaan (Siciliano, 1996).
Menurut Kusumatuti dkk. (2007), wanita memiliki sikap kehati-hatian
yang sangat tinggi, cenderung menghindari risiko, dan lebih teliti dibandingkan
pria. Sisi inilah yang membuat wanita tidak terburu-buru dalam mengambil
keputusan. Untuk itu dengan adanya wanita dalam jajaran direksi dikatakan dapat
membantu mengambil keputusan yang lebih tepat dan berisiko lebih rendah.
Dalam penelitian Teg dan Utami (2013) menjelaskan sehubungan hal-hal
positif yang diperoleh dari keberadaan perempuan dalam organisasi, beberapa
beberapa isu dapat ditemukan dalam literatur-literatur maupun hasil-hasil
penelitian sebelumnya sebagai berikut:
a. Gender diversity dipercaya memberikan hal positif terhadap organisasi karena
alasannya bahwa perempuan dianggap memiliki “perasaan” kogninif (Krishnan
dan Park, 2005). Perasaan kognitif ini memberikan pengaruh terhadap nilai dan
keharmonisan organisansi yang dapat mendorong sharing informasi dan
sumber daya, memfasilitasi konflik dan memberikan kepemimpinan
demokratik yang lebih baik.
b. Kehadiran perempuan dalam tim manajemen puncak dianggap melalui
persaingan relatif ketat dengan laki-laki, oleh karenanya perempuan telah
melalui tantangan terhadap hirarki yang sebelumnya didominasi oleh laki-laki.
Pencapaian ini memberikan keunggulan-keunggulan secara psikologis,
meningkatkan interaksi antar rekan, dan posisi yang dihormati dalam
lingkungan perusahaan. Peningkatan kreatifitas dan inovasi sepertinya terjadi
22
ketika gender diversity ada atau lebih tinggi di tim manajemen puncak (Cox.
Jr., 1991)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar