Sabtu, 30 Januari 2021

Manfaat Humor (skripsi dan tesis)


Meskipun mungkin tampak tidak serius dan sembrono, humor
memiliki beberapa fungsi psikososial yang penting (Hughes, dalam
Parman, 2013: 468).
a. Memunculkan emosi positif
Fredickson (dalam Parman, 2013) telah mengusulkan untuk
“memperluas dan membangun” model psikologis fungsi emosi positif,
termasuk humor yang berhubungan dengan kegembiraan. Tidak
seperti emosi negatif seperti marah atau takut yang cenderung
mempersempit fokus individu.
Emosi positif dalam hal ini berfungsi untuk memperluas lingkup
fokus perhatian individu, memungkinkan untuk lebih kreatif dalam
pemecahan masalah dan berbagai peningkatan respon perilaku,
membangun sumber daya fisik, intelektual, dan sosial yang tersedia
bagi individu untuk menghadapi tantangan hidup.
Manfaat psikologis lainnya dari humor yakni dapat menginduksi
emosi positif dalam suatu masyarakat yang cenderung individual dan
membangun hubungan sosial yang efektif.
b. Membangun komunikasi interpersonal
Fungsi lain dari humor yang berkaitan dengan peran pentingnya
dalam komunikasi interpersonal dan pembentukan, pemeliharaan, dan
hubungan sosial. Pengalaman tertawa bersama-sama dapat
meningkatkan perasaan tertarik antara masyarakat dan memperluas
ikatan interpersonal dan kohesi kelompok.
Selain itu, humor sering digunakan untuk mengkomunikasikan
pesan yang mungkin sulit untuk disampaikan menggunakan modus
yang lebih serius dari komunikasi. Pesan yang dinyatakan dalam cara
yang lucu dapat ditarik kembali jika tidak baik diterima, sehingga
kedua pembicara dan pendengar bisa saling memahami, itu yang
penting.
c. Mengatasi stres dan kesulitan
Fungsi selanjutnya dari humor adalah perannya dalam mengatasi
stres dan kesulitan. Kemampuan menemukan humor, bahkan dalam
situasi kehidupan yang paling sulit sering dilihat sebagai mekanisme
koping.
Karena inheren melibatkan keganjilan dan multitafsir, humor
menyediakan cara bagi individu untuk menggeser perspektif tentang
situasi stres, menilai kembali dari sebuah titik yang baru. Selain itu,
emosi positif kegembiraan yang menyertai humor menggantikan
perasaan kecemasan, depresi, atau kemarahan yang seharusnya terjadi.
Lefcourt (dalam Suyasa, tt) menjelaskan bahwa dengan adanya
humor, individu merasakan kehadiran individu lain. Individu merasa
dirinya tidak sendiri atau tidak terisolasi. Humor merupakan indikasi
adanya penerimaan sosial terhadap diri individu.
Terkadang, materi humor berhubungan dengan situasi stres yang
sedang dialami oleh individu. Materi humor yang mencerminkan kondisi
stres yang sedang dialami individu lain, membuat individu merasa
dirinya tidak sendiri. Individu merasa bahwa ada individu lain yang
merasakan hal (kondisi stres) yang serupa. Kesamaan terhadap kondisi
yang disampaikan oleh individu lain melalui humor, membuat individu
merasakan adanya perasaan dekat satu sama lain.

Tidak ada komentar: