Relativisme merupakan merupakan salah satu dari dua dimensi ideologi
etika Forsyth (1980), yang mengungkapkan bahwa individu yang relativis akan
cenderung menolak nilai-nilai yang mengarah pada perilaku etis, dan meragukan
prinsip moral karena memandang bahwa evaluasi moral terhadap perilaku
seseorang sepenuhnya bergantung pada perspektif individu dari tiap situasi yang
berlangsung (Henle et al., 2005). Hal tersebut menunjukkan bahwa individu
dengan tipe relativisme tinggi akan cenderung memiliki sifat yang tidak begitu
memperdulikan prinsip moral secara umum, tetapi individu dengan tipe ini lebih
fleksibel dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan moral karena
keputusannya dibuat berdasarkan situasi dan kondisi. Elias (2002) mengutarakan
bahwa individu yang relativistik (relativisme tinggi) percaya bahwa moralitas dari
suatu tindakan bergantung pada keadaan tertentu dan bukan secara mutlak pada
moral itu sendiri.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa relativisme
memiliki hubungan negatif dengan TJSP, beberapa diantaranya ialah penelitian
49
Etheredge (1999), Kolodinsky et al. (2010), Singhapakdi et al. (1996), Park
(2005), serta Sparks dan Hunt (1998). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
individu yang relativis akan cenderung menolak apabila harus berurusan dengan
etika dan TJSP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar