a. Inovasi, (produk, jasa, ide baru)
Sebuah inovasi dapat didefinisikan dengan bermacam cara. Definisi
yang paling lazim diterima ialah bahwa inovasi, yaitu ide atau
produk apa pun yang dirasakan oleh calon adopter sebagai sesuatu
yang baru. Adopter itu sendiri merupakan hasil dari proses yang
memperlihatkan bahwa beberapa anggota sistem sosial. Ini
merupakan definisi yang subjektif tentang inovasi, karena definisi
diambil dari struktur pikiran individu tertentu. Inovasi juga dapat
didefinisikan secara objektif berdasarkan criteria diluar adopter.
Menurut definisi ini, produk baru adalah ide, perilaku, atau barang
yang secara kualitatif berbeda dengan bentuk yang sudah ada.
Suatu system untuk mengklasifikasikan inovasi didasarkan pada
dampak inovasi atas perilaku di dalam struktur social. Taksonomi
ini dijabarkan oleh Robertson dan sudah digunakan seacra ekstensif
dalam pemasaran. Taksonomi ini mengklasifikasikan inovasi
sebagai:
a) Inovasi terus-menerus, adalah modifikasi dari produk yang
sudah ada dan bukan pembuatan produk yang baru sepenuhnya. Inovasi ini menimbulkan pengaruh yang paling
tidak mngacaukan pola perilaku yang sudah mapan.
b) Inovasi terus-menerus secar dinamis, mungkin melibatkan
penciptaan produk baru atau perubahan produk yang sudah
ada, tetapi pada umumnya tidak mengubah pola yang sudah
mapan dari kebiasaan belanja pelanggan dan pemakaian
produk.
c) Inovasi terputus, melibatkan pengenalan sebuah produk yang
sepenuhnya baru menyebabkan pembeli mengubah secara
signifikan pola perilaku mereka.
b. Komunikasi (melalui saluran-saluran tertentu)
Komunikasi adalah proses yang digunakan konsumen dan
organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna
mencapai pengertian bersama. Komunikasi penting sekali bagi
penerimaan yang menyebar luas akan produk baru.
c. Waktu, sering kali perusahaan gagal sewaktu memperkenalkan
produk baru kerena mereka meremehkan waktu yang diperlukan
oleh produk baru untuk menyebar keseluruh pasar. Semua elemen
program pemasaran mungkin sudah dirancang dan dilaksanakan
dengan baik, tetapi perusahaan tersebut akan gagal seandainya
tidak mengerti waktu dan situasi yang diperlukan untuk
pengadopsian produk baru.
d. Fungsi Sosial, analisis tentang sistem sosial menunjukan bahwa
orang dari status sosial yang tinggi bergerak keatas, berpendidikan,
dan/atau melek mengenal huruf dan yang diberi kehormatan
sehubungan dengan orang lain di dalam system sosial mungkin
tinggi dalam keinovatifan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar