Kinerja merupakan prestasi yang harus dapat dicapai oleh setiap
perusahaan karena kinerja merupakan gambaran kemampuan perusahaan
dalam menjalankan kegiatannya seperti mengelola dan
mengimplementasikan sumber daya yang nantinya akan memberikan nilai
kepada perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dijadikan dasar pengukur
keberhasilan berjalannya suatu perusahaan (Fidhayatin dan Dewi, 2012).
Menurut Suta (2009), kinerja perusahaan dibagi menjadi dua yaitu
kinerja keuangan dan kinerja operasional. Kinerja operasional adalah suatu
penentuan secara periodik yang telah ditetapkan sebelumnya dari tampilan
perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi dan
karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria. Kegiatan operasional
perusahaan berkaitan dengan efesiensi dan efektivitas serta produktivitas
dari kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan memerlukan operasional perusahaan yang baik dan tersusun agar dapat terus menjalankan kegiatan
produksinya sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan. Efisiensi
operasional merupakan sebuah pengukuran terkait dari seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Efisiensi operasional merupakan pengukuran untuk mengukur kemampuan
kegiatan operasional suatu perusahaan (Nursatyani, 2011).
Perusahaan
yang menggunakan seluruh aktivanya dalam menghasilkan penjualan
dengan melakukan efisiensi operasional akan dapat mencapai laba yang
maksimum karena biaya yang dapat diminimalkan (Nitariana, 2016).
Biaya dikategorikan menjadi dua macam, biaya usaha dan biaya di
luar usaha. Biaya usaha adalah biaya operasional yang berhubungan
langsung dengan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Perusahaan pertambangan khususnya dalam melakukan operasi poduksi
membutuhkan biaya yang besar. Proses operasi atau proses produksi
merupakan kegiatan yang melibatkan tenaga manusia, bahan dan peralatan
dengan tujuan agar menghasilkan produk yang memiliki nilai guna.
Operasi produksi dalam kegiatan pertambangan ialah tahapan dalam
kegiatan usaha pertambangan mulai dari konstruksi penambangan,
pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta usaha sarana
dalam rangka mengendalikan dampak lingkungan yang dihasilkan dari
usaha penambangan sesuai dengan hasil studi kelayakan yang dilakukan.
Efisiensi operasional dihitung dengan perbandingan antara biaya
operasional dengan pendapatan penjualan. Ohlson dan Penman (1992)
8
menyatakan bahwa salah satu indikator dalam menghitung efisiensi
operasional adalah menggunakan rasio BOPP (Biaya Operasional dibagi
Pendapatan Penjualan). Semakin kecil biaya operasional yang dikeluarkan
maka semakin efisien perusahaan dalam melakukan operasionalnya karena
perusahaan akan mendapat penghematan dana sehingga tetap mampu dan
tercukupi dalam menjalankan usahanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar