Idealisme merupakan salah satu dari dua dimensi ideologi etika Forsyth
(1980), yang secara umum tipe idealisme cenderung memilih untuk tidak
berperilaku merugikan karena selalu mengutamakan tindakan yang benar, serta
memandang bahwa tindakan yang merugikan orang lain selalu dapat dihindarkan
dan menghindari apapun yang dapat berpengaruh negatif pada orang lain
(Forsyth, 1992). Individu dengan tipe idealisme tinggi akan cenderung
mempertahankan prinsip pada perbuatan yang bermoral, bahkan dalam kondisi
yang mendesak sekalipun (Henle et al., 2005). Elias (2002) menyatakan bahwa
individu yang idealis (idealisme tinggi) memandang bahwa tindakan yang
merugikan ataupun merusak orang lain adalah hal yang tidak dapat dibenarkan
dan tindakan moral haruslah memiliki konsekuensi positif. Hal tersebut
menunjukkan bahwa individu yang idealistis tidak hanya memikirkan diri sendiri
tetapi memikirkan juga tentang orang lain.
Penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa bahwa seorang individu
yang idealis memiliki hubungan positif terhadap TJSP, beberapa diantaranya ialah
penelitian Etheredge (1999), Kolodinsky et al. (2010), Park (2005), dan
48
Singhapakdi et al. (1996). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa individu yang
idealis akan cenderung memandang dan menyambut baik apabila harus berurusan
dengan etika dan TJSP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar