Menurut Walter T. Harisson Jr. et. al. yang dialihbahasakan oleh Gina
Gania (2013:20) terdapat dua kategori aset yang utama, yaitu:
1. “Aset lancar
2. Aset tidak lancar (yang kadang-kadang disebut juga sebagai jangka
panjang)”.
Menurut Walter T. Harisson Jr. et. al. yang dialihbahasakan oleh Gina
Gania (2013:20) definisi aset lancar adalah sebagai berikut:
“Aset lancar (current assets) adalah aset yang diharapkan akan
dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi selama 12 bulan ke
depan atau dalam siklus operasi bisnis. Aset lan car pada umumnya
meliputi kas, investasi jangka pendek, piutang (juga disebut debitor),
persediaan barang dagang, dan beban dibayar di muka”.
Menurut Walter T. Harisson Jr. et. al. yang dialihbahasakan oleh Gina
Gania (2013:403) menjelaskan aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
“Kategori utama asset jangka panjang atau tidak lancar adalah property,
pabrik, dan peralatan (property, plant and equipment =PPE) dan asset
tidak berwujud. Jenis- jenis asset tidak lancer adalah sebagai berikut :
Properti, pabrik, dan peralatan (PPE), yang terkadang disebut aset
tetap, adalah aset tidak lancar atau jangka panjang yang berwujud –
misalnya, tanah, bangunan, dan peralatan. Aset tersebut digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, disewakan kepada
pihak lain, atau untuk tujuan administrasi; dan diharapkan akan
digunakan selama lebih dari satu periode. Alokasi biaya PPE selama
umur manfaatnya disebut penyusutan (depreciation).
Aset tidak lancar konstruksi dalam pelaksanaan (construction in
progress). Akun ini adalah “placeholder” bagi aset yang sedang
dibangun. Begitu selesai, biaya aset yang telah diakumulasikan pada
akun konstruksi dalam pelaksanaan kemudian dipindahkan ke akun
properti, pabrik, dan peralatann/PPE (atau Aset Tidak Berwujud).
Aset tidak berwujud (intangible assets) adalah aset nonmoneter yang
dapat diidentifikasi tanpa substansi fisik. Nonmoneter berarti bahwa
aset tidak diekspresikan dalam jumlah tetap atau jumlah uang yang
dapat ditentukan. Aset tidak berwujud tersebut bersifat unik karena
tidak memiliki fisik.
Properti investasi (Investment Properties) sebagai aset lancar. Ini
adalah kelas properti bertujuan khusus (tanah dan/atau bangunan)
yang dipegang untuk menghasilkan sewa atau apresiasi modal atau
keduanya, dan bukan untuk pemakaian yang terkait dengan
penjualan, produksi, atau fungsi administrasi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar