Keuangan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan
dalam aktivitas perusahaan. Sudah merupakan hal yang biasa ketika sebuah
perusahaan mengalami kesulitan dalam keuangan. Hal ini dapat diperngaruhi oleh
berbagai macam faktor, kerugian merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Financial distress
(kesulitan keuangan) merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan,
karena kondisi keuangan adalah bagian yang sangat pokok dari keberlangsungan
kegiatan operasional perusahaan. Financial distress adalah kondisi kesulitan
keuangan atau ketidakmampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek
yang sudah jatuh tempo disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama bisa
dikarenakan perusahaan sedang tidak memiliki dana sama sekali atau faktor
kedua, perusahaan memiliki dana, namun pada saat jatuh tempo perusahaan tidak
memiliki dana sehingga harus menunggu untuk mencairkan aktiva (Kasmir, 2015:
128).
Financial distress ini harus dihindari karena keadaan semacam ini akan
menyusahkan perusahaan untuk mendapatkan sumber dana tambahan, baik dari
investor maupun kreditor. Financial Distress termasuk dalam golongan sebuah
26
tekanan yang dialami oleh perusahaan. Kondisi yang seperti ini dapat mendorong
bagi pihak manajemen untuk melakukan sebuah kecurangan dalam pelaporan
keuangan. Kecurangan yang dilaporkan oleh perusahaan yaitu perusahaan
melaporkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik.
Namun pada kenyataannya perusahaan tersebut tengah dalam kondisi yang kritis.
Perilaku yang semacam ini dilakukan dengan tujuan agar pihak luar perusahaan
memberikan penilaian yang bagus terhadap perusahaan tersebut (Ansar, 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar