Menurut Ernawati dan Widyawati (2015:3-4) salah satu hal yang
dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi adalah nilai perusahaan
dimana investor tersebut akan menanamkan modal. Berdasarkan pandangan
keuangan nilai perusahaan adalah nilai kini (present value) dari pendapatan
mendatang (future free cash flow). Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin
besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi perusahaan
yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual-belikan di
bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting
karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya
kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula
nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan
oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi,
pendanaan (financing) dan manajemen aset.
Hal yang sama dikemukakan oleh Pertiwi, dkk (2016) bahwa nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja
perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan.
Kemakmuran pemegang saham salah satunya dilihat dari tinggi rendahnya nilai
perusahaan. Nilai perusaaan yang tinggi dapat dilihat dari harga saham perusahaan, sehingga nilai perusahaan yang tinggi menjadi salah satu faktor
penilaian calon investor sebelum menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.
Suffah dan Riduwan (2016) nilai perusahaan merupakan persepsi investor
terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Menjelaskan
bahwa salah satu hal yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan
investasi adalah nilai perusahaan dimana investor tersebut akan menanamkan
modal. Harga saham tersebut atas permintaan dan penawaran investor, sehingga
harga saham bisa dijadikan proksi sebagai nilai perusahaan. Harga saham
merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar modal.
Bagi perusahaan yang menerbitkan sahamnya di pasar modal, harga saham yang
diperjual belikan di bursa saham merupakan indikator dari nilai perusahaan.
Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan.
1) Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) mencerminkan banyak pengaruh yang kadangkadang saling menghilangkan yang membuat penafsirannya menjadi sulit.
Semakin tinggi resiko, semakin tinggi faktor diskonto dan semakin rendah rasio
PER. Rasio ini menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba.
2) Rasio Tobin’s Q
Tobin’s Q menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai
hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Tobin’s Q dihitung
dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku
ekuitas perusahaan. 3) Price to Book Value (PBV)
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku
saham suatu perusahaan. Semakin tinggi Prive to Book Value (PBV) berarti pasar
percaya akan prospek perusahaan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar