Minggu, 31 Mei 2020

Pengertian Resiliensi (skripsi dan tesis)

Kata resiliensi berasal dari bahasa latin yang dalam bahasa inggris bermakna to jump (or bounce) back, artinya melompat atau melenting kembali (Resiliency Center, 2004). Menurut VanBreda (2013) resiliensi merupakan sebuah kekuatan dan sebuah sistem yang memungkinkan individu untuk terus kuat berada di sebuah keterpurukan. Resiliensi merupakan sebuah kapasitas bagi individu untuk bangun lagi dari kejatuhan serta bangkit kembali dari kesulitan (Setyoso, 2013). Walsh (Lestari, 2016) memaparkan bahwa resiliensi sebuah kemampuan individu untuk bangkit dari penderitaan, dengan keadaan tersebut mental akan menjadi lebih kuat dan lebih memiliki sumber daya. Resiliensi lebih dari sekedar kemampuan untuk bertahan (survive), karena resiliensi membuat individu untuk bisa sembuh dari luka menyakitkan, mengendalikan kehidupannya dan melanjutkan hidupnya dengan penuh cinta dan kasih sayang (Lestari, 2016). Individu yang memiliki resiliensi akan mampu untuk secara cepat kembali kepada kondisi sebelum trauma, terlihat kebal dari berbagai peristiwa-peristiwa kehidupan yang negatif, serta mampu beradaptasi terhadap stres yang ekstrim dan kesengsaraan (Holaday, dalam Widuri 2012). Individu yang resiliens akan mampu menanggulangi kesulitan hidup serta membangun kembali kehidupannya, dalam hal ini yaitu individu mentransformasi permasalahannya secara positif, dengan adanya resiliensi akan membantu individu untuk terbantu mengatasi kesulitannya (Winarsih dalam Ekasari, 2013). 
Reivich dan Shatte (2002) memamparkan bahwa resiliensi merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi terhadap situasi-situasi yang sulit, individu dapat dikatakan memiliki resiliensi jika individu mampu untuk secara cepat kembali kepada kondisi sebelum trauma dan terlihat kebal dari berbagai peristiwa-peristiwa kehidupan yang negatif serta individu yang resiliens adalah individu yang merespon setiap permasalahan dengan cara yang sehat dan cara produktif, yaitu menjaga dirinya untuk tetap sehat dan tidak melukai dirinya serta orang lain, dalam kemampuan resiliensi ini hal yang terutama adalah mengelola stress secara baik (Reivich & Shatte, 2002). Berdasarkan beberapa teori dan penjelasan resiliensi di atas, dapat disimpulkan bahwa inti dari resiliensi adalah kemampuan individu untuk bangkit, kuat serta mampu untuk mengelola diri dalam menghadapi permasalahan dalam hidup sehingga dengan menghadapi permasalahan individu menjadi pribadi yang lebih baik. Individu dapat dikatakan resiliens apabila cepat pulih kembali kepada kondisi sebelum terjadi sebuah permasalahan serta dalam menghadapi permasalahan individu meresponnya dengan cara sehat. 

Tidak ada komentar: