Minggu, 31 Mei 2020

Karateristik Resiliensi (skripsi dan tesis)

 Resiliensi merupakan sebuah proses, artinya resiliensi tidak akan muncul begitu saja meskipun kemampuan ini sudah ada dalam diri individu sejak lama. Resiliensi memerlukan faktor – faktor pendorong untuk dapat muncul, oleh karena itu ada beberapa karakteristik yang menjadi patokan seorang individu dikatakan sebagai individu yang resilien. Wolin & Wolin (1999), juga menyebutkan bahwa ada tujuh karakteristik yang membuat individu dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap permasalahannya dan menadi resilien.
 Tujuh karakteristik yang dimaksud oleh Wolin & Wolin (1999) ini adalah ; a. Insight, kemampuan individu untuk dapat memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri berdasarkan apa yang terjadi dilingkungan sekitarnya dan juga terbuka terhadap dirinya sendiri. b. Kemandirian, kemampuan untuk mengambil jarak dari sumber permasalahannya baik secara emosinal maupun secara fisik. Kemandirian ini dimiliki oleh individu yang dapat melihat secara positif dan optimis pada kehidupannya. c. Hubungan, kemampuan untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan yang positif dengan lingkungan sosialnya. Individu yang resilien mampu mengembangkan hubungan yang jujur dan berkualitas dengan lingkungannya dengan memiliki role model yang benar. d. Inisiatif, adanya keinginan yang kuat untuk bertanggung jawab terhadap hidupnya dimana individu yang resilien akan menjadi proaktif, bertanggung jawab terhadap pemecahan masalah serta menyesuaikan diri terhadap hal – hal yang bisa diubah dan yang tidak bisa diubah. e. Kreativitas, membuat individu untuk menggunakan kemampuan kognitifnya dalam membuat pilihan, alternative pemecahan masalah hinggaa konsekuensinya. Mampu menggunakan denga baik media – media terbatas yang ada dilingkungannya untuk pemecahan masalah. f. Moralitas, orientasi pada nilai – nilai atau normat tertentu untuk dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan produktif. g. Humor, kemampuan untuk melihat sisi positif dari kehidupan atau peristiwa yang dialaminya. Menemukan kebahagiaan dari peristiwa yang dialaminya, sehingga individu akan merasa lebih ringan dalam menghadapi permasalahannya. 
Selain itu, Sendjaja juga mengatakan bahwa individu yang resilien memiliki karakteristik (http://bp3m.uksw.edu) ; a. Berani menerima realita, sebagaimana adanya, bukan atas apa yang dharapkan b. Mampu menterjemahkan makna dibalik peristiwa sulit yand dialaminya, mampu mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. c. Mampu mentransformasikan makna tersebut ke dalam aksi nyata atau perilaku konkrit ditengah situasi yang sulit. 35 Berdasarkan apa yang diutarakan oleh Reivich & State dan Senjaja diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi resilien individu harus memenuhi dan memiliki syarat – syarat berikut, antara lain ; a) penerimaan diri; b) adanya perilaku mandiri; c) memiliki interaksi sosial; d) inisiatif dan kreatifitas, serta e) memiliki nilai yang dijadikan pegangan hidup

Tidak ada komentar: