Resiliensi merupakan sebuah proses, artinya resiliensi tidak akan muncul
begitu saja meskipun kemampuan ini sudah ada dalam diri individu sejak
lama. Resiliensi memerlukan faktor – faktor pendorong untuk dapat muncul,
oleh karena itu ada beberapa karakteristik yang menjadi patokan seorang
individu dikatakan sebagai individu yang resilien. Wolin & Wolin (1999),
juga menyebutkan bahwa ada tujuh karakteristik yang membuat individu
dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap permasalahannya dan menadi
resilien.
Tujuh karakteristik yang dimaksud oleh Wolin & Wolin (1999) ini
adalah ;
a. Insight, kemampuan individu untuk dapat memahami apa yang sedang
terjadi pada dirinya sendiri berdasarkan apa yang terjadi dilingkungan
sekitarnya dan juga terbuka terhadap dirinya sendiri.
b. Kemandirian, kemampuan untuk mengambil jarak dari sumber
permasalahannya baik secara emosinal maupun secara fisik. Kemandirian
ini dimiliki oleh individu yang dapat melihat secara positif dan optimis
pada kehidupannya.
c. Hubungan, kemampuan untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan
yang positif dengan lingkungan sosialnya. Individu yang resilien mampu
mengembangkan hubungan yang jujur dan berkualitas dengan
lingkungannya dengan memiliki role model yang benar.
d. Inisiatif, adanya keinginan yang kuat untuk bertanggung jawab terhadap
hidupnya dimana individu yang resilien akan menjadi proaktif, bertanggung jawab terhadap pemecahan masalah serta menyesuaikan diri
terhadap hal – hal yang bisa diubah dan yang tidak bisa diubah.
e. Kreativitas, membuat individu untuk menggunakan kemampuan
kognitifnya dalam membuat pilihan, alternative pemecahan masalah
hinggaa konsekuensinya. Mampu menggunakan denga baik media – media
terbatas yang ada dilingkungannya untuk pemecahan masalah.
f. Moralitas, orientasi pada nilai – nilai atau normat tertentu untuk dapat
menjalani kehidupan yang lebih baik dan produktif.
g. Humor, kemampuan untuk melihat sisi positif dari kehidupan atau
peristiwa yang dialaminya. Menemukan kebahagiaan dari peristiwa yang
dialaminya, sehingga individu akan merasa lebih ringan dalam
menghadapi permasalahannya.
Selain itu, Sendjaja juga mengatakan bahwa individu yang resilien
memiliki karakteristik (http://bp3m.uksw.edu) ;
a. Berani menerima realita, sebagaimana adanya, bukan atas apa yang
dharapkan
b. Mampu menterjemahkan makna dibalik peristiwa sulit yand dialaminya,
mampu mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
c. Mampu mentransformasikan makna tersebut ke dalam aksi nyata atau
perilaku konkrit ditengah situasi yang sulit.
35
Berdasarkan apa yang diutarakan oleh Reivich & State dan Senjaja diatas,
dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi resilien individu harus memenuhi
dan memiliki syarat – syarat berikut, antara lain ; a) penerimaan diri; b)
adanya perilaku mandiri; c) memiliki interaksi sosial; d) inisiatif dan
kreatifitas, serta e) memiliki nilai yang dijadikan pegangan hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar