Minggu, 31 Mei 2020

Pengertian Resiliensi (skripsi dan tesis)

 Secara etimologis resiliensi diadaptasi dari kata dalam Bahasa Inggris resilience yang berarti daya lenting, daya lentur atau kemampuan untuk kembali ke bentuk semula. Resiliensi merupakan salah satu bentuk upaya pertahanan diri manusia yang tersimpan dalam bentuk potensi dan akan timbul ketika individu tersebut berada dalam situasi tertentu. Hal ini sesuai dengan yang pendapat Wolff, bahwa resiliensi merupakan sebuah trait. Trait ini merupakan kapasitas tersembunyi yang muncul untuk melawan kehancuran individu dan melindunginya dari segala rintangan kehidupan (Banaag, 2002). Resiliensi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dinamis dimana individu menunjukkan fungsi adaptif dalam menghadapi permasalahan yang signifikan (Schoon, 2006). Menurut Lamond, dkk. kemampuan untuk ber-resiliensi berkonotasi dengan kemampuan individu untuk beradaptasi secara positif terhadap kesulitan (Shen & Zeng, 2010). Banaag (2002) juga mengatakan bahwa resiliensi merupakan proses interaksi antara faktor individual dan faktor lingkungan. Faktor individual berfungsi menahan perusakan diri sendiri dan  melakukan kontruksi secara positif, sedangkan faktor lingkungan berfungsi untuk melindungi dan “melunakkan” kesulitan hidup yang dialami individu. 
Selain itu adanya peristiwa tertentu yang terjadi dalam kehidupan individu akan memberikan pembelajaran dalam membentuk perilaku kesiapan. Perilaku kesiapan ini juga harus didukung oleh kemampuan individu untuk bangkit kembali dari peristiwa trauma yang telah terjadi. Kemampuan inilah yang disebut dengan resiliensi (Jhangiani, 2004). Resiliensi merupakan keberhasilan dalam menyesuaikan diri terhadap tekanan yang terjadi, dimana proses ini memiliki kapasitas untuk membangun hasil positif dalam peritiwa kehidupan yang penuh tekanan (Ong, dkk., 2006). Bernard (2004) juga mengatakan bahwa setiap individu memiliki kapasitas untuk menjadi resilien yang berarti setiap individu terlahir dengan kemampuan tersebut. Setelah peristiwa traumatis yang pernah dialaminya, individu yang resilien tentunya menjadi lebih kuat dan mengetahui bagaimana selanjutnya untuk menyesuaikan diri dan mengatasi permasalahannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa resiliensi merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap individu. Potensi ini akan menjadi sebuah kemampuan untuk mempertahankan diri ketika individu berada dalam menghadapi situsi tertentu, sehingga individu tersebut dapat menunjukkan fungsi adaptif dalam menghadapi permasalahannya. Selain itu, potensi  resiliensi ini tidak akan muncul begitu saja, tetapi merupakan hasil dari proses interaksi faktor – faktor yang bersifat internal dan eksternal. 

Tidak ada komentar: