Minggu, 31 Mei 2020

Pengertian Kepribadian (skripsi dan tesis)

Ada begitu banyak pengertian atau makna yang dapat diketahui terkait dengan kata kepribadian. Pada pemakaian pertama, istilah kepribadian ini menggambarkan mengenai kemampuan atau kecakapan sosial individu. Allport menjelaskan dalam penelitian kepustakaan yang dilakukannya, bahwa terdapat hampir definisi yang berbeda mengenai istilah kepribadian ini (Hall & Lindzey, 2009). Allport sendiri mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis yang dalam sistem psikofisiknya individu dapat menentukan penyesuaian yang unik sesuai dengan lingkungannya (Alwisol, 2011). Prinsip dasar dari definisi dan teori Allport mengenai kepribadian adalah bahwa tingkah laku akan terus bergerak, mengalir dan diatur oleh tujuan utama kesadaran yang bersumber dari masa kini dan masa yang akan datang bukan masa lalu. Hal ini sangat berbeda dengan definisi yang disampaikan oleh Freud bahwa ketidaksadaran beserta insting – insting seks serta agresi yang terdapat didalamnya memiliki peran penting untuk menentukan tingkah laku individu. Selain itu, Freud juga mengatakan bahwa apa yang terjadi dimasa lalu individu juga menentukan bagaimana individu tersebut akan berperilaku (Alwisol, 2011). 
Menurut Jung, tingkah laku manusia tidak hanya ditentukan oleh sejarah individu dan ras (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan dan aspirasi (teleologi). Jung juga melihat kepribadian dari dua sisi yaitu prospektif dan retrospektif   yang artinya memperhatikan masa depan sebagai garis atau arah perkembangan individu dan masa lalu sebagai bahan evaluasi bagi diri individu (Hall & Lindzey, 2009). Prinsip dasar teori yang dikemukakan oleh Freud dan Jung melibatkan proses dari kesadaran dan ketidaksadaran. Prinsip dasar ini yang kurang disetujui oleh aliran tipologi biologis. Salah satu tokohnya, Eysenck mengatakan bahwa kepribadian merupakan keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme yang ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Pola tingkah laku ini berasal dan dikembangkan melalui interaksi dari empat sektor utama yaitu sektor kognitif (intelligence), konatif (character), afektif (temperament), dan somatik (constitution) (Alwisol, 2011). Selain itu, Maslow juga mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk sadar yang menentukan tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Tingkah laku yang dilakukan oleh individu ini didasari oleh adanya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan – kebutuhan tertentu, sehingga tingkah laku bergerak kearah pengungkapan potensi yang dimiliki oleh individu (eksistensi) (Hall & Lindzey, 2009). Skinner (Alwisol, 2011) juga mengatakan bahwa tingkah laku mengikuti hukum tertentu, dapat diramalkan dan dapat dikontrol sehingga tidak ada kaitannya dengan kehidupan internal individu seperi insting, motif, drives, aktualisasi diri ataupun aktivitas lain yang berkaitan dengan ketidaksadaran. Kepribadian merupakan bagian yang cukup besar pengaruhnya dalam kehidupan individu sehari – hari, sehingga menjadi salah satu indikator untuk melakukan identifikasi pada individu tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor – faktor unik dan khas sebagai salah satu faktor pembentuk perilaku individu tersebut. Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa kepribadian merupakan sebuah proses yang terjadi dalam diri individu yang melibatkan banyak aspek, baik itu internal (conscious, unconscious, kebutuhan fisik maupun psikis, kognisi, afeksi, dan sebagainya) maupun eksternal (norma, kondisi lingkungan, kesempatan dan sebagainya). Proses interaksi yang terjadi terhadap kedua aspek ini akhirnya yang membentuk pola tingkah laku, pola berpikir yang berbeda pada masing – masing individu sehingga menjadikan individu tersebut unik. 

Tidak ada komentar: