Zuckerman (1994) telah mengembangkan sifat sensation seeking
(pencari sensasi) yang dibuat sebagai pengukuran skala sensation
seeking, diantaranya yaitu :
a. Perilaku Impulsif atau Disinhibition (DIS)
Merefleksikan perilaku impulsif pada individu, meliputi
keinginan yang kuat untuk melakukan perilaku yang
mengandung resiko kesehatan dan resiko sosial. Perilaku ini
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap posisi terhadap
posisi individu yang bisa muncul dari proses masa kini ataupun
masa yang akan datang.
b. Mencari petualangan dan kesenangan atau Thrill and Adventure
Seeking (TaS)
Merefleksikan kebutuhan seseorang untuk melakukan
tindakan yang beresiko dan penuh petualangan yang
menawarkan sesnsasi unik terhadap individu. Keinginan yang
kuat untuk terlibat dalam aktifitas fisik yang menuntut
berbahaya, kecepatan, dan aktifitas yang menyimpang dari
gravitasi bumi (terjun payung, menyelam, dan bungee jumping).
c. Mencari pengalaman atau Experience Seeking (ES)
Mengekspresikan pencarian individu terhadap pengalaman
baru (novel experiences) melalui penginderaan, gaya hidup, dan
pemikiran yang tidak konvensional dalam berbagai hal. Seperti
dalam hal travel style, seni, musik, hingga gaya hidup yang
antikonformitas lainnya.
d. Rentan Akan Rasa Bosan atau Boredom Susceptibility (BS)
Merefleksikan perilaku individu yang antipati terhadap
pengalaman yang repetitif dari kehadiran orang-orang yang dapat terprediksi, pekerjaan yang rutin, dan reaksi tidak puasan
terhadap kondisi yang membosankan tersebut. Boredom
Susceptibility juga menyebabkan kegundahan pada individu saat
tidak ada perubahan pada perubahannya dan ketidaksukaan pada
orang yang membosankan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar