Risk taking behavior atau dalam bahasa indonesia berarti “perilaku
pengambilan risiko” merupakan aspek psikologis yang ada pada diri seseorang.
Menurut Steinberg (1999) tingkah laku adalah hasil dari rangkaian proses yang
terbagi menjadi beberapa identifikasi diantaranya yaitu identifikasi alternatif
pilihan, identifikasi dari setiap konsekuensi dari setiap pilihan, evaluasi terhadap
kemungkinan dari setiap konsekuensi, mengecek segala sesuatu yang bisa terjadi
pada setiap konsekuensi, dan mengkombinasikan seluruh informasi yang didapat
untuk membuat keputusan.
Menurut Hillson dan Murray (2005) risk atau risiko didefinisikan sebagai
ketidakpastian terhadap sesuatu yang dapat berdampak positif atau negatif.
Fischoff dkk. (dalam Yates, 1992), menyebutkan risk sebagai adanya ancaman
terhadap nyawa atau kesehatan seseorang. Yates (1992) menyatakan bahwa risk
itu subyektif karena setiap individu mempunyai persepsi berbeda mengenai halhal yang individu anggap berisiko. Menurut Yates, 1994 (dalam Monica
Wulandari, et. al, 2016) risk taking behavior adalah bagaimana individu
berperilaku dalam situasi berisiko, dimana situasi ini mengandung tingkat
ketidakpastian tinggi dan kemungkinan kerugian. Hal ini berarti risk taking
behavior adalah suatu perilaku yang dimiliki individu yang memiliki persepsi
berbeda sehingga terkadang individu yang mengartikan bahwa perilaku yang
dilakukan sesuai dengan norma lingkungan, namun kenyataanya perilaku
tersebut mengandung risiko dan kerugian bagi individu tersebut.
Risk taking juga didefinisikan sebagai suatu situasi dimana individu
membuat keputusan yang melibatkan pilihan berbagai alternatif keinginan yang
berbeda; akibat dari pilihan yang tidak pasti tersebut terdapat kemungkinan diri
adanya suatu kesalahan (Beebe, 1983 dalam Burgucu dkk 2010).
Risk taking behavior atau perilaku pengambilan risiko menurut
Levenson (Rachmahana, 2002) adalah berbagai aktivitas yang memungkinkan
membawa sesuatu yang baru atau cukup berbahaya yang menimbulkan
kecemasan pada hampir sebagian besar manusia. Larasati (Rachmahana, 2002)
mengatakan bahwa keputusan individu untuk mengambil tindakan yang berisiko
ini didasari oleh adanya kemauan dan keberanian. Individu yang berani
mengambil risiko, dalam kondisi gagal sekalipun individu akan menerima
konsekuensi dan akibat dari perilaku yang dilakukan.
8
Risk taking behavior menurut The Encyclopedic Dictionary (dalam
Christia, 2001) adalah jika seseorang menempatkan sesuatu dengan taruhan atau
risiko, dimana risiko itu sendiri akan menimbulkan konsekuensi positif dan
negatif. Remaja adalah individu yang paling banyak dan sering melakukan risk
taking behavior karena remaja mempersepsikan diri sebagai individu yang
istimewa, unik dan kebal terhadap hal-hal yang berisiko (Duffy, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar