Konformitas merupakan perubahan perilaku atau kepercayaan
seseorang akibat dari tekanan kelompok (Myers, 2014). Baron & Byrne (2006)
mendefiniskan konformitas sebagai suatu jenis pengaruh sosial di mana individu
mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma. Konformitas
adalah perubahan perilaku atau keyakinan karena adanya tekanan dari kelompok, baik
yang sungguh-sungguh ada maupun yang dibayangkan saja (Kiesler & Kiesler, 1969
dalam Sarwono,2005).Maka konformitas dapat diartikan sebagai perubahan perilaku
atau keyakinan karena adanya tekanan kelompok baik secara langsung ataupun yang
hanya dibayangkan saja agar sesuai dengan norma.
Myers (2014) menyatakan bahwa ada dua bentuk konformitas yang biasa
muncul pada individu yaitu compliance (pemenuhan) dan acceptance
(penerimaan).Sarwono (2005) menyatakan bahwa compliance merupakan
konformitas yang dilakukan secara terbuka sehingga terlihat oleh umum, walaupun
hatinya tidak setuju. Apabila perilaku ini adalah suatu perintah, maka disebut ketaatan
(obedience). Baron & Byrne (2006) compliance merupakan bentuk pengaruh sosial
yang menyertakan permintaan langsung dari seseorang kepada orang lain.
Konformitas ini berdasarkan keinginan seseorang untuk memenuhi ekspektansi orang
lain, seringkali untuk mendapatlan penerimaan dengan kata lain agar disukai orang
lain atau disebabkan oleh normative influence. Normative influence adalah mengikuti
orang lain untuk menghindari penolakan, untuk tetap diperlakukan baik atau untuk
mendapatkan persetujuan orang lain. Pada bentuk acceptance, konformitas terjadi
karena kelompok menyediakan informasi penting yang tidak dimiliki oleh individu
(informational influence). Jadi acceptance adalah konformitas yang didasari oleh
penerimaan seseorang terhadap bukti realitas yang diberikan oleh orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar