Financial Risk Tolerance (FRT) atau toleransi risiko keuangan mengacu pada
kemampuan investor untuk menerima perubahan negatif dalam nilai investasi atau
return negatif atau hasil yang didapat berbeda dari yang diharapkan (Kannadhasan et
al., 2016). Dengan kata lain FRT merupakan tingkat kemampuan yang dapat investor
terima dalam mengambil suatu risiko investasi. Suatu kondisi dikatakan berisiko
apabila pengambil keputusan merasa tidak pasti tentang konsekuensi atau dampak
terhadap pilihannya (Lestari dan Iramani, 2013). Semua jenis investasi mempunyai
return dan risk yang tidak pasti sehingga harus dipertimbangkan. Investasi yang
memperoleh return besar biasanya akan memiliki risk yang besar pula. Investor
cenderung untuk memilih investasi yang memiliki return besar dengan risk tertentu,
atau risk rendah dengan return tertentu (Pak dan Mahmood, 2015).
Persepsi terhadap risiko mempunyai peran penting dalam perilaku individu
khususnya terkait pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. Persepsi risiko
didefinisikan sebagai penilian subjektif oleh seseorang terhadap kemungkinan dari
sebuah kejadian dan seberapa khawatir individu dengan konsekuensi atau dampak
yang ditimbulkan kejadian tersebut (Aziz, 2015). Terdapat 3 karakteristik investor
terhadap risiko keuangan yaitu risk averse, risk neutral, dan risk lover (Bodie et al.,
2014). Risk averse adalah karakteristik investor yang tidak mau mengambil risiko investasi. Risk neutral adalah karakteristik investor yang netral terhadap risiko.
Sedangkan risk lover adalah karakteristik investor yang menyukai risiko. Dalam
konsep investasi risiko diklarifikasi menjadi dua, Risiko Sistematis (Systematic Risk)
dan Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk) (Bodie et al., 2014).
Setiap investor mempunyai tingkat FRT yang berbeda-beda. Toleransi risiko
keuangan investor digambarkan sebagai karakteristik kepribadian yang stabil, yang
mana setiap individu akan cenderung memilih tingkat risiko yang sama dalam
berbagai situasi (Weber dan Figner, 2015). Selain faktor demografi dan
biopsikososial terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat FRT investor.
Terdapat pengaruh Financial Education investor terhadap FRTnya (Ryack, 2011).
Semakin luas pengetahuan keuangan investor tersebut maka semakin tinggi pula
tingkat toleransi risiko keuangannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar