Sabtu, 07 November 2020

Hubungan antara Sensation Seeking dan Entrepreneurship (skripsi dan tesis)

 Menurut Zuckerman (1971), sensation seeking adalah sebuah trait (sifat) yang ditentukan oleh kebutuhan untuk mencari sensasi dan pengalaman yang bervariasi, baru dan tidak biasa, kompleks juga intens dan keinginan untuk mengambil resiko sosial, legal dan finansial hanya untuk mendapatkan sebuah pengalaman. Lebih lanjut Ersche, Turton, Pradhan, Bullmore, dan Robbins (2010) menyatakan sensation seeking merupakan kebutuhan untuk mencari sensasi secara intens disertai adanya kemauan untuk mengambil resiko demi memiliki pengalaman tersebut. Seseorang dengan sensation seeking tinggi memiliki beberapa karakateristik, diantaranya antusias, ceria, imaginatif, pemberani, mandiri, bersemangat, dan menyukai rutinitas yang bervariasi. Sensation seeking tinggi juga ditandai dengan keinginan mengambil resiko tinggi dalam aktifitasnya (Zuckerman, 1979). Artinya, sesorang dengan sensation seeking tinggi akan cenderung mencari hal-hal baru dan penuh tantangan untuk memuaskan kebutuhannya. Membangun usaha baru merupakan suatu aktifitas yang sangat beresiko tinggi seperti dalam hal finansial dan memiliki tantangan yang variatif (Yuliana, 2012). Oleh karena itu seorang entrepreneur membutuhkan minat yang cukup tinggi dalam dirinya yang merupakan indikasi kesiapan seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu dan minat diperimbangkan sebagai anteseden langsung perilaku (Ajzen, 1991). 
 Entrepreneurship adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi (Hisrich, Peters & Shepperd, 2008). Keberanian untuk mengambil risiko merupakan salah satu poin yang berasal dari dalam diri individu, yang mana ini merupakan salah satu faktor psikologis yang mengarah pada sifat sensation seeking, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengalaman baru, sifat yang ditentukan oleh kebutuhan mencari sensasi keinginan untuk mengambil risiko sosial, legal dan finansial hanya untuk mendapatkan sebuah pengalaman. Menurut Meredith (2002), seorang entrepreneur adalah individu yang haus akan tantangan. Entrepreneur memiliki keberanian untuk menanggung risiko, yang menjadi nilai dari entrepreneurship berupa pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistik. Situasi risiko kecil dan tinggi dihindari karena sumber kepuasan tidak mungkin didapat pada masing-masing situasi ini. Artinya, entrepreneur menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Hasan dan Wafa (2012) lebih lanjut juga menjelaskan bahwa salah satu kunci sukses menjadi entrepreneur adalah memiliki kemampuan untuk mengambil resiko. Hal seperti ini dimiliki oleh orang dengan sensation seeking tinggi, berupa kesanggupan mencari pengalaman-pengalaman baru beserta resiko yang akan dihadapi dalam mencapai pengalaman tersebut (Ersche, Turton, Pradhan, Bullmore, dan Robbins, 2010). 
Seorang Entrepreneur memiliki Tolerance for ambiguity, yaitu kemampuan individu ketika berada di situasi yang tidak pasti, maka individu tersebut mampu mengelola informasi yang tersedia untuk menoleransi ketidakpastian tersebut (Koh, 1996). Ketidakpastian yang dimaksud dapat berupa kepastian harga pasar, bahan baku, produksi, maupun kemampuan penjualan dari usaha yang dimiliki. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan usaha yang ditekuni oleh individu dapat dilewati dengan baik apabila individu tersebut memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik pula. Pada Individu yang memiliki sensation seeking yang tinggi, maka individu tersebut mereka hanya memiliki sedikit rasa cemas terhadap perubahan dan tantangan baru (Zuckerman, 1979). Selanjutnya, Individu dengan sensation seeking tinggi juga antipati terhadap pengalaman yang repetitif, pekerjaan yang rutin, dan reaksi ketidakpuasan terhadap kondisi yang membosankan tersebut (Zuckerman, 1971). Sensation seeking yang tinggi pada individu ditandai dengan karakteristik penuh perhatian, memiliki banyak perencanaan, kompeten dalam hal yang ditekuni, juga memiliki inisiatif dalam melakukan sesuatu (Zuckerman, 2005). Hal ini bersesuain dengan pendapat yang dikemukakan oleh Koh (1996), bahwa seorang entrepreneur memiliki Karakteristik diantaranya mampu mengontrol kondisi yang akan dialami, komitmen pada diri sendiri, mampu memikirkan ide-ide bisnis baru serta mengembangkan ide tersebut untuk diaplikasikan serta percaya bahwa Ia mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 30 Experience seeking merupakan ekspresi dari pencarian individu terhadap pengalaman baru melalui pemikiran, penginderaan dan gaya hidup (Zuckerman, 1971). Individu yang kreatif dan inovatif didorong oleh keinginan mencapai sebuah pengalaman baru (experience seeking) yang merupakan bagian dari dimensi sensation seeking. Masfrandy (2015) menjelaskan, seorang entrepreneur dalam membangun sebuah usaha harus memiliki sifat kreatif berupa kemampuan memberikan solusi atas permasalahan dari sudut pandang yang berbeda, unik serta orisinil dan inovatif berupa kemampuan menciptakan suatu ide, gagasan, produk, atau jasa baru yang diminati pasar. Individu yang mampu berhadapan dengan situasi yang tidak pasti didorong oleh keinginan untuk merasakan pengalaman baru yang belum pernah dirasakannya pengalaman baru tersebut menyebabkan suatu ketidakpastian (ambiguitas) pada individu. Seorang entrepreneur memiliki kemampuan yang mana ketika merasa situasi yang tidak pasti dan mengelola informasi yang tersedia untuk menoleransi ketidakpastian tersebut (tolerance for ambiguity) (Koh, 1996). Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin mengetahui apakah sensation seeking dapat mempengaruhi entrepreneurship, dimana semakin tinggi sensation seeking atau rendah memengaruhi entrepreneurship tinggi atau entrepreneurship rendah. Maka dalam penelitian ini peneliti akan menguji apakah terdapat hubungan sensation seeking dengan entrepreneurship pada fresh graduate

Tidak ada komentar: