Adapun dimensi-dimensi dari sensation seeking menurut Zuckerman (Larsen &
Buss, 2005) adalah:
a. Pencarian getaran jiwa dan petualangan (thrill and adventure seeking)
Berhubungan dengan keinginan-keinginan untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas
yang mengandung risiko bahaya fisik seperti mengikuti jenis-jenis olahraga berisiko
tinggi termasuk juga keinginan untuk melakukan kegiatan atau olah raga yang
menghasilkan suatu perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman yang tidak biasa
meskipun hal tersebut mengandung risiko yang membahayakan. Contohnya olahraga ski air, panjat tebing, mendaki gunung, terjun payung, terbang layang dan mengikuti balapan
motor atau mobil.
b. Pencarian pengalaman (experience seeking)
Berhubungan dengan kebutuhan pada hal-hal baru dan menarik dan hal tersebut
berhubungan dengan semua jenis aktivitas yang mengandung risiko, menikmati
pengalaman-pengalaman yang baru, melakukan perjalanan di tempat-tempat yang baru
dan menarik, mendengarkan musik-musik yang tidak biasa, sering mencoba-coba dengan
obat-obatan terlarang (drugs) atau menjalani gaya hidup yang tidak seperti orang pada
umumnya.
c. Ketidakmampuan / ketidakmauan menghambat dorongan (disinhibition)
Berhubungan dengan keinginan-keinginan untuk melakukan perilaku-perilaku
yang mengandung risiko sosial maupun kesehatan, misalnya minum-minuman keras dan
perilaku seksual yang berbahaya (unprotected sex).
d. Kerentanan terhadap Rasa Bosan (Boredom Susceptibility)
Berhubungan dengan perasaan yang tidak toleran pada keadaan atau aktivitas
yang sama terus menerus, sesuatu yang mudah ditebak, dan segala sesuatu yang tidak
pernah berubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar