Jumat, 06 November 2020

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risk Taking Behavior (skripsi dan tesis)

 Menurut Richter, 2010 (dalam Firmanto dan Jonathan, 2013) mengutarakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi risk taking behavior pada remaja. Faktor-faktor tersebut adalah usia dan gender, status sosio-ekonomi, serta konteks sekolah dan peer group. Berikut adalah paparan masing-masing faktor. a. Usia dan Gender Usia merupakan faktor yang krusial di dalam perkembangan risk taking behavior. Pertambahan usia dari individu membawa dampak pada perbedaan jenis risk taking behavior yang dilakukan. Beberapa perilaku meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan beberapa perilaku juga menurun seiring dengan berjalannya usia. Sebagai contoh perilaku minum minuman keras, merokok, dan mencoba berbagai hal baru meningkat seiring bertumbuhnya usia sampai mencapai usia dewasa. Gender dari individu juga memainkan peranan penting, terutama untuk memprediksi perilaku dari individu. Secara umum laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam strategi mengatasi sesuatu dan juga dalam berperilaku. Perempuan cenderung lebih banyak melakukan hal yang bersifat internalisasi yang cenderung membahayakan hidup individu. Sebagai contoh banyak perempuan yang menderita anorexia karena merasa kurang kurus, yang akhirnya berdampak buruk terhadap kesehatannya. Di lain pihak, laki-laki cenderung lebih melakukan hal yang bersifat eksternal, seperti menggunakan narkoba, menyetir sembarangan, dll. b. Status sosio-ekonomi Remaja yang memiliki keluarga status sosio-ekonomi yang lebih tinggi cenderung menerima pengaruh dari orang tua untuk mencapai dan  mempertahankan kesehatan yang baik serta tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi. Di sisi lain, remaja yang hidup dengan tingkat sosio-ekonomi yang rendah jarang mendapat pengaruh seperti itu sehingga individu menjadi lebih sering juga terkait dalam perilaku yang berisiko. c. Konteks sekolah dan peer group Lingkungan sekolah serta teman sebaya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku berisiko pada remaja, mengingat sebagian besar waktu remaja banyak dilewatkan dalam aktivitas sekolah serta bersama peer group. 
Menurut Gullone dll (dalam Christia, 2001), faktor-faktor yang mempengaruhi risk taking behavior yaitu sebagai berikut: a. Belief tentang risiko Belief tentang risiko pada individu menentukan apakah individu tersebut akan melakukan risk taking behavior atau tidak. Semakin individu mempersepsikan suatu tindakan berisiko maka semakin besar kecenderungannya untuk tidak melakukan tindakan tersebut. b. Jenis Kelamin Keterlibatan dalam risk taking behavior secara signifikan akan dipengaruhi oleh jenis kelamin. Perempuan cenderung mempunyai persepsi bahwa suatu tindakan akan berisiko lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laki-laki. Laki-laki (terutama remaja) cenderung mempersepsikan diri individu tersebut sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal terhadap hal-hal yang berisiko. c. Usia Pengaruh usia juga cukup menentukan, karena terdapat perbedaan yang signifikan dalam mempersepsikan risiko dari suatu tingkah laku. Inidividu yang berusia muda atau remaja berpendapat risiko dari risk taking behaviour yang individu lakukan tidaklah besar sehingga kemungkinan individu akan terlibat lebih tinggi daripada yang berusia lebih tua atau dewasa. d. Kepribadian Kepribadian juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risk taking behavior walaupun tergantung dari tipe risiko perilaku, seperti adanya hubungan positif antara thrill-seeking behavior (mencari tantangan) dengan kepribadian ekstrovert. Karena pada sebagian besar individu dengan kepribadian ekstrovert diketahui bahwa individu mempunyai sensation seeking yang tinggi, dan risk taking behavior biasanya dilakukan oleh individu yang memiliki sensation seeking yang tinggi (Little dan Zuckerman, dalam Schwartz dan Fouts, 2003). 

Tidak ada komentar: