Zuckerman, 1994 (dalam Petri & Govern, 2004) menjelaskan hal-hal yang
mempengaruhi sensation seeking, antara lain:
a. Usia
Puncak level sensation seeking lebih tinggi pada usia remaja akhir atau pada usia
20an tahun, dan cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia.
b. Jenis kelamin Individu yang berjenis kelamin laki-laki cenderung mempunyai tingkat sensation
seeking yang lebih tinggi dibandingkan pada individu yang berjenis kelamin perempuan.
Hormon testosteron berperan dalam hal ini.
c. Risk Behavior (perilaku berisiko)
Perilaku berisiko selalu dihubungkan dengan tingkat sensation seeking, individu
yang mempunyai tingkat sensation seeking yang lebih tinggi cenderung selalu
menempatkan diri pada situasi yang lebih berisiko dibandingkan dengan individu yang
mempunyai tingkat sensation seeking yang lebih rendah, hal ini mempengaruhipilihan
olahraga yang diminati juga pilihan pekerjaan yang “tidak biasa” (mengandung risiko).
d. Interaksi Sosial
Individu yang mempunyai tingkat sensation seeking yang tinggi cenderung
melihat interaksi sosial sebagai pengalaman yang positif dan lebih menunjukkan reaksi
emosinya pada situasi sosial dibandingkan pada individu yang mempunyai tingkat
sensation seeking rendah, situasi sosial sering membuat mereka merasa tertekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar