Intensi Turnover adalah keinginan seorang karyawan untuk pindah
atau meninggalkan dari organisasinya. Sedangkan menurut Caplin
(2006) intensi turnover adalah suatu maksud atau tujuan dimana usaha
yang merujuk pada pencapaian suatu tujuan, serta ciri-ciri yang dapat
membedakan dari proses-proses psikologis, serta mencangkup pada
suatu referensi atau kaitannya dengan salah satu objek. Tidak hanya
itu, pada turnover karyawan memiliki arti yang kaitannya dengan
pengunduran diri permanen secara sukarela dari suatu organisasi
(Robbins & Judge, 2008), begitupun menurut Ranupandojo dan Suad
(Sianipar & Hayati, 2014) Turnover disini memiliki arti bahwa
karyawan yang masuk dan keluar pada perusahaan ataupun organisasi.
Menurut Mobley dkk., (Munandar, 2001) turnover adalah suatu
model yang menunjukan bahwa setelah tenaga kerja menjadi tidak
puas terjadi karena adanya suatu hal, misalnya (berpikir untuk
meninggalkan pekerjaan) hal ini terjadi sebelum keputusan untuk
meninggalkan pekerjaan itu sendiri. Adapun bukti yang dihasilkan
oleh para peneliti yakni menunjukan bahwa tingkat dari kepuasan kerja
berhubungan dengan pemikiran-pemikiran untuk meninggalkan
pekerjaan.
Mahdi dkk., (2012) menjelaskan bahwa intensi turnover
merupakan keinginan karyawan untuk berhenti dari pekerjaanya.
Begitupun penjabaran yang dijelaskan Bluedorn dalam Grant dkk.,
(2001) bahwa intensi turnover adalah dimana kecenderungan sikap
atau tingkat seseorang memiliki kemungkinan dalam meninggalkan
organisasi ataupun mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaannya. Adapun yang dijelaskan oleh Mobley (Melky, 2015)
mengatakan intensi turnover pada karyawan adalah penghentian
keanggotaan dalam organisasi oleh individu yang memiliki niat untuk
berpindah kerja dengan menerima upah moneter organisasi.
Dari beberapa penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa intensi
turnover adalah keinginan dari seorang karyawan untuk berpindah dari
pekerjaannya atau dapat juga diartikan dimana seseorang
meninggalkan organisasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar