Jumat, 29 Oktober 2021

Komponen Struktur Modal (skripsi dan tesis)


Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa
komponen (Riyanto, 1995:238) yaitu:
1. Modal asing atau utang
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan “utang”, yang pada
saatnya harus dibayar kembali. Utang dapat dikelompokan menjadi 2
golongan, yaitu utang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun) dan
utang jangka panjang (lebih dari satu tahun). Tetapi banyak penulis
dalam bidang pembelanjaan yang membagi modal asing atau utand
dalam 3 golongan, yaitu:
Sumber: Riyanto, 1995:296 
1. Modal asing/utang jangka pendek (short-term debt), yaitu utang yang
jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari satu tahun.
2. Modal asing/utang jangka menengah (intermediate-term debt), yaitu
yang jangka waktunya antara 1 sampai 10 tahun.
3. Modal asing/utang jangka panjang (long-term debt), yaitu yang
jangka waktunya lebih dari 10 tahun.
Modal asing/utang merupakan sumber dana bagi perusahaan yang
harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama
jangka waktu semakin ringan syarat-syarat pembayaran kembali utang
tersebut akan mempermudah dan memperluas bagi perusahaan untuk
mendayagunakan sumber dana yang berasal dari asing atau utang
jangka panjang tersebut. Meskipun demikian, utang tetap harus dibayar
pada waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi
finansial perusahaan pada saat itu dan harus sudah disertai dengan
bunga yang sudah diperhitungkan sebelumnya, dengan demikian
seandainya perusahaan tidak mampu membayar kembali utang dan
bunga, maka kreditur dapat memaksa perusahaan dengan menjual asset
yang dijadikan jaminannya. Oleh karena itu, kegagalan membayar
utang dan atau bunganya akan mengakibatkan perusahaan kehilangan
kontrol terhadap perusahaannya seperti halnya sebagian atau
keseluruhan modal yang ditanamkan dalam perusahaan, begitu pula
sebaliknya para kreditur dapat kehilangan kontrol sebagian atau
keseluruhan dana pinjaman dan bunganya, karena segala macam bentuk 
yang ditanamkan dalam perusahaan selalu dihadapkan pada risiko
kerugian.
Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan
besarnya penggunaan modal asing ini menurunkan leverage keuangan
yang digunakan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semakin besar proporsi modal asing atau utang jangka panjang
dalam struktur modal perusahaan akan semakin besar pula risiko
kemungkinan terjadinya ketidakmampuan untuk membayar kembali
utang jangka panjang beserta bunga pada jatuh tempo. Bagi kreditur hal
ini berarti bahwa kemungkinan turut serta dana yang mereka tanamkan
dalam perusahaan untuk dipertaruhkan pada kerugian juga semakin
besar.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak dapat
ditentukan lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau dari sudut
likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu
waktunya”. Modal sendiri selain berasal dari “luar” perusahaan dapat
juga berasal dari “dalam” perusahaan sendiri, yaitu modal yang
dihasilkan atau dibentuk sendiri dalam perusahaan. Modal sendiri
berasal dari sumber internal ialah di dapat dari keuntungan yang
dihasilkan perusahaan, sedangkan sumber eksternal berasal dari modal 
yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal sendiri di dalam suatu
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (P.T), terdiri dari:
1) Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam
suatu Perseroan Terbatas (PT), dimana modal saham terdiri dari :
a) Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah bentuk komponen modal jangka panjang
yang ditanamkan oleh investor, dimana pemilik saham ini,
dengan memiliki saham ini berarti ia membeli prospek dan siap
menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkan.
b) Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen bentuk komponen modal jangka panjang yang
merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan utang
jangka panjang.
2) Laba Ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat
sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh
perusahaan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu
mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan
tersebut merupakan “keuntungan yang ditahan” (retained earning).

Tidak ada komentar: