Kepemimpinan inovasi didefinisikan sebagai proses menciptakan konteks untuk terjadinya inovasi; membuat dan menerapkan peran, struktur pengambilan keputusan, ruang fisik, kemitraan, jaringan, dan peralatan yang mendukung pemikiran dan pengujian inovatif. Adjei (dalam Alsolami et al., 2016) mendefinisikan kepemimpinan inovasi sebagai sintesis gaya kepemimpinan yang berbeda dalam organisasi untuk mempengaruhi karyawan untuk menghasilkan ide-ide kreatif, produk, layanan dan solusi. Menurut Adjei, karena kepemimpinan inovasi merupakan konsep yang kompleks, maka tidak ada satupun penjelasan atau formula yang harus diikuti oleh seorang pemimpin untuk meningkatkan inovasi. Pertimbangan lebih lanjut tentang kepemimpinan inovasi penting untuk memperbaiki tubuh teori kepemimpinan perilaku, yang terutama hanya menekankan pada kemampuan individu atau pemimpin (Alsolami et al., 2016).
Kepemimpinan inovatif adalah proses menumbuhkan inovasi melalui pengembangan budaya ramah inovasi dan penetapan arah strategis yang memandu dan membangun kepercayaan di antara karyawan untuk berinovasi. Pakar yang berbeda telah memberikan pandangan mereka sendiri tentang kepemimpinan inovatif. Sudut pandang ini terutama terkonsentrasi pada satu atau dua aspek dari proses kepemimpinan total; seperti menekankan pada pengembangan budaya inovasi dan arah strategis melalui peran pemimpin; menekankan pada pengembangan budaya berinovasi; menekankan pada kecerdasan emosional; menekankan pada pandangan holistik; berbicara tentang manajemen inovatif dan pedoman perilaku tentang kepemimpinan inovatif (Rahman, 2016).
Kepemimpinan inovasi adalah tentang mampu membentuk gambaran inovasi yang terintegrasi dan, pada saat yang sama, memimpin komponen inovasi secara strategis. Jadi, kepemimpinan inovasi bukanlah pengelolaan proyek pengembangan produk inovatif; sebaliknya, ini adalah proses memimpin portofolio inovasi perusahaan secara strategis. Secara khusus, kepemimpinan inovasi sangat penting untuk kinerja organisasi superior yang konsisten (Samad et al., 2015). Konsep kepemimpinan inovatif mengarah kepada kepemimpinan yang efektif yakni kepemimpinan yang menjadi panutan, perintis, penyelaras, dan pembudaya sehingga melahirkan pemimpin yang memiliki prinsip kuat dan berkarakter. Pemimpin yang berprinsip harus selalu belajar, berorientasi pada pelayanan, memancarkan energi positif, mempercayai orang lain, hidup seimbang, melihat hidup sebagai petualangan dan bersinerjik (Ramli, 2017).
Oleh karena itu, sejalan dengan definisi yang diberikan oleh Van de Ven dan Chu dalam Alsolami et al. (2016), kepemimpinan inovasi meliputi dorongan inisiatif individu, klarifikasi tanggung jawab individu, penyediaan umpan balik evaluasi kinerja yang jelas dan lengkap, orientasi tugas yang kuat, penekanan pada kualitas kelompok. hubungan dan kepercayaan pada anggota organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar