Sabtu, 06 Juni 2020

Strategi Individu Mengatasi Stress (skripsi dan tesis)

Beberapa teknik khusus yang digunakan individu untuk
menghilangkan atau untuk lebih efektif mengelola stress yang tidak
terelakan dan panjang akibat pekerjaan yang mereka selesaikan, Fred
Luthans (2005) adalah sebagai berikut:
1) Olahraga
Olahraga dipercaya dapat menghidari penyakit jantung atau stroke.
Tetapi olahraga juga dapat membantu mengurangi stress dengan lebih
baik. Sesekali memang ada pengaruh sampingan seperti relaksasi,
baiknya harga diri, dan membuat orang melupakan pekerjaan untuk
sementara, sehingga dapat bekerja dengan lebih baik di tempat kerja.
Olahraga yangdapat dilakukan seperti jalan kaki, jogging, berenang,
bersepeda, tenis, badminton, dan lain lain untuk melawan stress.
2) Relaksasi
Relaksasi baik dilakukan secara sederhana atau menggunakan tekhnik
khusus seperti biofeedback atau meditasi, tujuannya adalah
menghilangkan situasi yang menekan atau mengelola situasi yang
menekan atau mengelola situasi stress jangka panjang secara efektif.
Bersantai mungkin berarti bergelut dengan buku bagus sambil
menikmati tayangan ringan di televisi (bukan program kekerasan atau
olahraga). Selain bersantai relaksasi juga dapat dilakukan dengan cara
meditasi. Meditasi mencangkup relaksasi otot dan mental. Orang
secara perlahan mengulangi kata atau frasa yang menenangkan atau
berkonsentrasi pada sebuah gambaran mental di tempat yang tenang.
3) Mengendalikan perilaku
Dengan cara sengaja mengelola stress dan konsekuensi perilaku diri,
orang dapat mengontrol diri dengan baik. Hal tersebut dapat
dilakukan mengelola konsekuensi dengan memberi penghargaan
kepada diri sendiri, dengan melakukan istrahat saat tetap tenang
setelah berinteraksi dengan pekerjaan mereka.
4) Terapi kognitif
Selain teknik mengontrol diri, sejumlah psikolog klinis memasuki
bidang stress dengan terapi kognitif. Teknik emotif rasional Ellis dan
modifikasi perilaku kognitif digunakan sebagai strategi individu untuk
mengurangi stress kerja. Membantu efikasi diri (kepercayaan diri)
melalui teori kognitif Bandura juga digunakan. Penelitian
menunjukkan bahwa orang dengan efikasi diri rendah mengalami
stress secara emosi dan fisik. Tetapi orang dengan efikasi diri tinggi
tidak terganggu dengan beban kerja berat, dengan demikian tujuannya
adalah memperoleh atau meningkatkan efikasi seseorang dalam
menghadapi stress. Sebagai strategi individu untuk mngurangi stress,
melalui pengalaman kinerja yang sukses, pengalaman pribadi,
persuasi sosial dan keadaan fisik emosi yang terkontrol.
5) Jaringan
Jaringan diterapkan sebagai strategi untuk mengurangi stress kerja,
hal ini dapat membentik hubungan dekat dengan rekan kerja dan
kolega yang berempati dan dipercaya yang merupakan pendengar
yang baik dan pembangun kepercayaan diri. Teman tersebut ada saat
diperlukan dan memberikan dukungan agar orang dapat melewati
situasi stress. Saat ini aliansi tersebut, dikembangkan secara langsung
disebut dengan jaringan, dan sekarang disebut kapital sosial.
Menurut Hawari (2011) Stress pada tahap penatalaksanaan,
pencegahan dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang
bersifat holistic yaitu mencakup fisik, psikologis, psikososial dan
psikoreligius. Beberapa upaya dalam meningkatkan kekebalan diri
terhadap stress meliputi mengkonsumsi makan dan minuman yang halal,
baik dan tidak berlebihan, tidur dengan cukup, olah raga, pergaulan
dengan orang lain, mengatur waktu dengan baik, meningkatkan
keimanan, rekreasi, dan lain-lain.

Tidak ada komentar: