Minggu, 07 Juni 2020

Role Ambiguity (skripsi dan tesis)

 Idris (2011) menyatakan bahwa role ambiguity muncul ketika individu tidak memiliki kewenangan yang jelas atau pengetahuan tentang cara melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Almer dan Kaplan (2002) mendefinisikan role ambiguity sebagai tidak adanya informasi yang memadai yang diperlukan oleh seseorang untuk memenuhi peran mereka secara memuaskan. Role ambiguity terjadi ketika ekspektasi peran tidak dipahami secara jelas dan karyawan tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan (Robbin dan Judge, 2008:372). Maslach et al. (2001) dan Jones (2007) menyatakan role ambiguity terjadi ketika individu memiliki informasi yang tidak memadai untuk melaksanakan peran dan pekerjaannya dengan benar. Fogarty et al. (2000) menambahkan bahwa role ambiguity terjadi karena adanya harapan yang tidak jelas dari pemberi peran (yang menugaskan) untuk melaksanakan peran yang diberikan. Menurut Fanani et  al. (2008) role ambiguity adalah tidak cukupnya informasi yang dimiliki serta tidak adanya arah dan kebijakan yang jelas, ketidakpastian tentang otoritas, dan ketidakpastian sangsi dan ganjaran terhadap perilaku yang dilakukan. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) pada Kantor Inspektorat hanya memiliki sedikit informasi yang memadai untuk melakukan pekerjaannya atau apa saja yang menjadi tanggung jawabnya dalam perannya saat itu. Selain itu, seringkali bekerja tanpa banyak arahan dari atasannya dan menghadapi situasi-situasi yang berbeda-beda setiap bulannya. Kurangnya informasi atau tujuan dan arah yang tidak jelas ini menyebabkan kelelahan mental, karena dalam kondisi role ambiguity dibutuhkan energi dan mental yang tinggi (Maslach dan Jackson, 1984).

Tidak ada komentar: