Afective events theory (AET) merupakan sebuah model yang
menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa di tempat kerja menyebabkan reaksireaksi emosional pada karyawan, yang kemudian mempengaruhi sikap dan
perilaku di tempat kerja (Robbin dan Judge, 2008:332). Dapat disimpulkan
bahwa AET menunjukkan bahwa karyawan bereaksi secara emosional pada
hal-hal yang terjadi pada mereka di tempat kerja dan bahwa reaksi ini
mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja mereka.
Kerja emosional merupakan situasi dimana seorang karyawan
mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama
transaksi selama transaksi antarpersonal ditempat kerja. Namun, terkadang
karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang
bersamaan mengalami emosi yang lain. Ketidaksesuaian antara emosi yang
dirasakan dan emosi yang ditampilkan (disonansi emosional) dapat
berakibat buruk bagi seseorang. Jika dibiarkan, perasaan seperti frustasi,
kemarahan, dan kebencian, pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan
emosional dan kejatuhan mental (Robbins dan Judge, 2008:328).
Peristiwa-peristiwa di tempat kerja dapat memicu reaksi positif
atau negatif. Namun, kepribadian dan suasana hati karyawan memengaruhi
mereka untuk merespon peristiwa tersebut dengan intensitas yang lebih besar atau lebih kecil. Emosi-emosi tersebut dapat memengaruhi kinerja dan
kepuasan seperti komitmen organisasional, tingkat usaha, niat untuk berhenti
bekerja, dan penyimpangan di tempat kerja (Robbins dan Judge, 2008:332).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar