Minggu, 07 Juni 2020
Dampak Kepuasan Kerja (skripsi dan tesis)
As’ad (2005: 131-132) menyatakan bahwa dampak kepuasan dan
ketidakpuasan kerja adalah :
a. Produktifitas atau kinerja (Unjuk Kerja)
Produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari
kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa
ganjaran instrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang diterima kedua-
16
duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan unjuk kerja yang
unggul. Jika tenaga kerja tidak mempersepsikan ganjaran intrinsik dan
ekstrinsik yang berasosiasi dengan unjuk kerja, maka kenaikan dalam
unjuk kerja tidak akan berkorelasi dengan kenaikan dalam kepuasan
kerja.
b. Ketidakhadiran dan Turn Over
Ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban
yang secara kualitatif berbeda. Ketidakhadiran lebih bersifat spontan
sifatnya dan dengan demikian kurang mungkin mencerminkan
ketidakpuasan kerja. dalam. Lain halnya dengan berhenti bekerja atau
keluar dari pekerjaan, lebih besar kemungkinannya berhubungan
dengan ketidakpuaan kerja. Ketidakpuasan kerja pada tenaga kerja
atau karyawan dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara.
Empat cara mengungkapkan ketidakpuasan karyawan :
1) Keluar (exit): Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan
meninggalkan pekerjaan. Termasuk mencari pekerjaan lain.
2) Menyuarakan (voice): Ketidakpuasan kerja yang diungkap melalui
usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi termasuk
memberikan saran perbaikan, mendiskusikan masalah dengan
atasannya.
3) Mengabaikan (neglect): Kepuasan kerja yang diungkapkan melalui
sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk, termasuk misalnya sering absen atau dating terlambat, upaya berkurang,
kesalahan yang dibuat makin banyak.
4) Kesetiaan (loyalty): Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan
menunggu secara pasif sampai kondisinya menjadi lebih baik,
termasuk membela perusahaan terhadap kritik dari luar dan
percaya bahwa organisasi dan manajemen akan melakukan hal
yang tepat untuk memperbaiki kondisi.
c. Kesehatan
Meskipun jelas bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan
kesehatan, hubungan kausalnya masih tidak jelas. Diduga bahwa
kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik mental dan
kepuasan sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari
kepuasan kerja dan kesehatan mungkin saling mengukuhkan sehingga
peningkatan dari yang satu dapat meningkatkan yang lain dan
sebaliknya penurunan yang satu mempunyai akibat yang negatif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar