Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari
tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan
yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap
individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan
keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.
Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang
yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yag diterima
pekerja dan jumlah yang merekayakini seharusnya mereka terima
(Robbins, 2007:78). Kepuasan kerja juga dapat digambarkan sebagai
keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu
antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi
dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan
yang bersangkutan (Martoyo, 2007: 142).
Kepuasan kerja juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan
emosional karyawan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang
mana para karyawan memandang dari sudut pandang pekerjaan mereka
(Handoko, 2007: 193). Kepuasan kerja karyawan akan berpengaruh
terhadap sikap dan tingkah laku karyawan pada saat bekerja, terutama
tingkah lakunya yang akan tercermin dari tingkat kecelakaan kerja, tingkat
absensi, tingkat moral, dan tingkat perputaran tenaga kerja. Dimana semua
ini akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja merupakan respon afektif atau emosional terhadap pekerjaan
seseorang Pada dasarnya kepuasan kerja adalah sesuatu yang bersifat
individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbedabeda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini
disebabkan adanya perbedaan pada masing-masing individu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar