Turnover intention mengarah pada kenyataan akhir berupa keluarnya
karyawan pada saat tertentu. Turnover intention dapat berupa pengunduran
diri, perpindahan keluar unit perusahaan, pemberhentian atau kematian
anggota perusahaan. Oleh sebab itu, tingginya tingkat turnover iniakan
menjadi masalah yang berarti bagi perusahaan, dimana proses rekrutmen
yang mereka lakukan pada akhirnya akan menjadi sia-sia karena staf yang
direkrut tersebut lebih memilih pekerjaan baru di perusahaan lain.
Chen (2006) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada turnover intention adalah komitmen organisasi. Cohen dan Ronit (2007) menyatakan bahwa komitmen keberlanjutan memiliki
hubungan dengan turnover intention, karena terkait dengan biaya yang
dikeluarkan. Dalam dunia bisnis, komitmen organisasi merupakan isu yang
sangat penting, dan oleh karenanya perusahaan memasukkan unsur
komitmen organisasi sebagai salah satu seseorang untuk dapat bekerja di
perusahaan yang bersangkutan. Hasil penelitian Jehanzeb et al. (2013)
menunjukkan adanya hubungan negatif antara komitmen organisasi
dengan turnover intention. Seseorang yang memperoleh kepuasan kerja
dalam sebuah perusahaan, maka komitmen yang dimilikinya pun akan
tinggi terhadap perusahaan tersebut (Hsiao dan Chen, 2012). Tingginya
tingkat komitmen dukungan karyawan dan pengembangan komitmen
karyawan pada perusahaan akan mengurangi turnover intention (Hussain
dan Asif, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar