Rabu, 25 Maret 2020

Pendekatan Geografi (skripsi dan tesis)

Sebagai sebuah ilmu, terdapat pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam  menelaah fenomena geosfer, adapun pendekatan keilmuan tersebut terdiri dari tiga pendekatan berikut ini:
1.      Pendekatan keruangan
Suatu  metode  untuk  memahami  gejala  tertentu  agar  mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam melalui media ruang  yang dalam hal ini  variabel  ruang  mendapat  posisi  utama  dalam  setiap  analisis.  Ditilik dari  dimensi  praktis,  ruang  dapat  diartikan  sebagai bagian  tertentu  dari permukaan  bumi  yang  mampu  mengakomodasikan  berbagai  bentuk kegiatan  manusia  dalam  memenuhi  kebutuhan  kehidupannya  (Hadi Sabari Yunus, 2016: 44). Tema  analisis  dalam  pendekatan  ruang  yang  digunakan dalam penelitian, yaitu: Analisis Interaksi Keruangan (spatial interaction analysis), merupakan suatu proses saling memengaruhi  antara  dua  hal.  Oleh  karena  istilah  interaksi  dikaitkan dengan ruang maka proses  saling memengarui juga antar ruang  yang bersangkutan. Analisis Struktur Spasial (spatial structure analysis), yaitu menekankan pada analisis susunan sebaran elemen-elemen pembentuk ruang. Struktur elemen-elemen keruangan dapat dikemukakan dari berbagai fenomena baik fenomena fisikal maupun non fisikal. Analisis Pola Spasial (spatial pattern analysis), yaitu menekankan pada sebaran elemen-elemen pembentuk ruang.
2.      Pendekatan ekologi (ecological approach)
Studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan disebut ekologi. Oleh karena itu untuk mempelajari ekologi seseorang harus mempelajari organism hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungannya seperti hidrosfer, litosfer, dan atmosfer (Bintarto & Hadisumarno, 1979: 25)
3.      Pendekatan kompleks wilayah
Kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi disebut kompleks wilayah. Pada analisis sedemikian ini wilayah-wilayah tertentu didekati atau dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah lain. Oleh karena itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Pada analisis sedemikian diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antar variabel manusia dan lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya (analisa ekologi) (Bintarto & Hadisumarno, 1979: 25).

Tidak ada komentar: