Rabu, 25 Maret 2020

Konsep Geografi (skripsi dan tesis)

Suharyono & Amien (1994: 27-34) mengemukakan 10 konsep geografi yaitu :
                   I.            Konsep lokasi
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Secara pokok lokasi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu lokasi absolut dan relatif. Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat. Penentuan lokasi absolut di muka bumi memakai sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Sedangkan lokasi relatif adalah lokasi suatu objek yang nilainya ditentukan berdasarkan objek atau objek lain diluarnya. Kosep lokasi dalam penelitian ini adalah letak obyek wisata Danau Kelimutu yang berada di Kabupaten Ende.
                II.            Konsep jarak
Jarak sangat erat kaitannya dengan lokasi, karena nilai suatu objek dapat ditentukan oleh jaraknya terhadap suatu objek lain. Jarak merupakan suatu pembatas yang bersifat alami. Seperti halnya lokasi, jarak juga dibagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak dua tempat yang diukur berdasarkan garis lurus di udara dengan memperhatikan skala peta. Jarak relatif disebut juga dengan jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang dibutuhkan maupun satuan biaya angkut yang diperlukan. Disebut relatif karena tidak tetap. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi jarak tempuh maupun biaya angkutan antara dua tempat. Dalam obyek wisata Danau Kelimutu faktor ini berkaitan dengan jarak obyek wisata yang dijangkau.
             III.            Konsep keterjangkauan
Konsep keterjangkauan selain dikaitkan dengan konsep jarak juga dikaitkan dengan kondisi medan. Yakni ada tidaknya sarana angkutan dan akomodasi yang dipakai. Keterjangkauan yang rendah akan berpengaruh terhadap sulitnya pencapaian kemajuan dan mengembangkan pariwisata. Kemajuan suatu wilayah sekitar objek wisata Danau Kelimutu ditentukan oleh keterjangkauan lokasi tersebut pengunjung atau wisatawan.
             IV.            Konsep pola
Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran, vegetasi, jenis tanah, curah hujan) atau fenomena sosial budaya yaitu permukiman, persebaran penduduk, pendapatan, mata pencaharian, tempat tinggal, dan sebagainya.
                V.            Konsep morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan antara daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologis) yang lainnya disertai erosi dan sedimentasi sehingga ada yang berbentuk pulau-pulau daratan luas yang berpegunungan dengan lereng-lereng tererosi, lembah-lembah dan dataran aluvialnya. Morfologi juga menyangkut bentuk lahan yang berkaitan dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaan air serta jenis vegetasi yang dominan.
             VI.            Konsep aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. Pola aglomerasi penduduk dibedakan menjadi tiga yaitu pola mengelompok, pola tersebar secara acak atau tidak teratur, dan pola tersebar teratur.
          VII.            Konsep nilai kegunaan
Konsep nilai kegunaan atau fenomena-fenomena atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif tidak sama bagi semua orang atau golongan penduduk tertentu. Adanya obyek wisata Danau Kelimutu mempunyai nilai kegunaan yang cukup besar bagi penduduk setempat dan penduduk lain yang ikut berperan sebagai pengunjung atau konsumen.
       VIII.            Konsep interaksi (interdependensi)
Interaksi atau interdepedensi merupakan peristiwa saling mempengaruhi antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Hal ini terjadi karena setiap tempat mampu mengembangkan potensi sumber-sumber serta kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada di tempat lain. Oleh karena itu terjadi interaksi atau interdepedensi antara tempat satu dengan tempat yang lain.
             IX.            Konsep differensi area
Differensi area merupakan perwujudan unsur-unsur atau fenomena lingkungan baik yang besifat alami atau kehidupan. Integrasi setiap fenomena menjadikan satu tempat atau wilayah mempunyai corak tersendiri sebagai suatu region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain.
                X.            Konsep keterkaitan keruangan
Konsep ini menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau ruang, baik yang menyangkut fenomena alam, tumbuhan, maupun kehidupan sosial. 

Tidak ada komentar: